Religi

Jenis Puasa Selain Tasu'a & Asyura Bisa Diamalkan di Muharram, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah    

Ustadz Khalid Basalamah terangkan puasa lainnya yang bisa diamalkan di bulan Muharram, ada Puasa Senin Kamis, Puasa Daud hingga Puasa Ayyamul Bidh

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah. Dalam satu ceramahnya Ustadz Khalid Basalamah terangkan jenis puasa yang bisa dikerjakan di bulan Muharram selain Puasa Asyura dan Tasua 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan jenis-jenis puasa di bulan Muharram, yang dapat dikerjakan selain Puasa Tasua dan Puasa Asyura bagi umat Islam.

Semua jenis puasa sunnah yang dilakukan di bulan lainnya bisa pula dikerjakan di bulan Muharram, di antaranya Puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, dan  Puasa Daud.

Selain yang disebutkan, Ustadz Khalid Basalamah mengungkapkan ada pula puasa lain yang bisa ditunaikan sebagaimana anjuran memperbanyak puasa di bulan Muharram.

Saat ini kaum muslimin telah memasuki awal tahun baru Muharram 1445 Hijriyah, bulan pertama dalam sistem penanggalan Islam.

Bulan Muharram termasuk satu di antara empat bulan mulia, yang mana umat Islam dianjurkan meningkatkan amal shaleh, termasuk puasa sunnah.

Baca juga: Alasan Puasa Tasua Dianjurkan Sebelum Shiyam Asyura, Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Baca juga: Buya Yahya Urai Hukum Puasa Asyura Digabung Shiyam Sunnah Lainnya, Berikut Cara Niatnya

Ustadz Khalid Basalamah menerangkan di bulan-bulan selain Muharram, umat Islam disunnahkan mengamalkan puasa, meliputi Senin Kamis, Ayyamul Bidh atau tiga hari di setiap bulannya.

"Kemudian khusus di bulan Muharram, ada Puasa Tasu'a dan Asyura pada tanggal 9 dan 10 Muharram, ini adalah puasa yang paling afdhol, selain itu Anda juga bisa menunaikan puasa tambahan," papar Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Puasa tambahan tersebut dinamakan tathawwu', puasa ini bisa dikerjakan misalnya ketika Anda setelah sholat subuh pulang ke rumah di hari Selasa, Anda merasa sehat dan ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan cara berpuasa, maka saat itu Anda mengatakan "Saya ingin puasa."

Selama tidak ada faktor yang membatalkan puasa selepas shubuh, belum makan dan minum, tidak berhubungan biologis suami istri, maka Anda boleh puasa.

Sebagaimana hadits shahih dalam sebuah riwayat yang menyatakan bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah pulang ke rumah beliau walaupun tidak disebutkan harinya namun yang jelas bukan Senin dan Kamis, karena di dua hari itu Nabi SAW sudah tidak bertanya lagi tentang makanan.

"Beliau bertanya kepada Ummul Mukminin, Aisyah RA, apakah kalian punya makanan, Aisyah RA menjawab tidak ada ya Rasulullah," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Kata Nabi SAW "Kalau begitu hari ini Aku puasa." (HR Muslim no 1154). Dan ini puasa sifatnya tathawwu' atau tambahan.

Puasa tathawwu' bisa dilakukan di bulan Muharram sebagaimana amal shaleh yang dianjurkan ditingkatkan di bulan mulia.

Adapun niat puasa tathawwu' sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW, bisa dilakukan setelah sholat subuh yang mana bertepatan dengan tidak adanya makanan di rumah.

Baca juga: Niat Puasa Tasua dan Asyura, Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Amalan di Bulan Muharram

Baca juga: Jadwal dan Niat Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram 2023, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Hal Ini

Niat Puasa Tasu'a dan Asyura

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved