Religi

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Buya Yahya Paparkan Ketentuan: Boleh Geser Hari

Buya Yahya menyampaikan ketentuan Puasa Ayyamul Bidh di bulan Rabiul Akhir 1447 Hijriyah bagi umat muslim yang menunaikannya.

Editor: Mariana
pngtree.com
PUASA AYYAMUL BIDH - Ilustrasi sahur untuk Puasa Ayyamul Bidh. Buya Yahya menyampaikan ketentuan Puasa Ayyamul Bidh di bulan Rabiul Akhir 1447 Hijriyah bagi umat muslim yang menunaikannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Buya Yahya menyampaikan ketentuan Puasa Ayyamul Bidh bagi umat muslim yang menunaikannya.

Jadwal dan bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh di bulan Rabiul Akhir 1447 Hijriyah, bertepatan bulan Oktober 2025 bisa disimak di artikel ini.

Disampaikan Buya Yahya, jika terdapat uzur syar'i pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh boleh digeser di hari berikutnya.

Saat ini umat muslim telah memasuki bulan Rabiul Akhir yakni bulan ketiga dalam kalender hijriyah.

Setiap bulan termasuk bulan Rabiul Akhir 1447 Hijriyah ada puasa sunnah yang hendaknya rutin dikerjakan, misalnya Puasa Ayyamul Bidh.

Baca juga: BREAKING NEWS! SK Pencabutan Gelar Guru Besar 17 Dosen ULM Beredar, Rektor: Saya Belum Cek

Baca juga: Gempa Baru Saja Guncang Jawa Timur Rabu 1 Oktober 2025, Cek Kekuatan dan Pusat Wilayah Getaran

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Oktober 2025

Berdasarkan kalender yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag), Oktober 2025 ini bertepatan dengan Rabiul Akhir 1447 H.

Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Oktober 2025 atau Rabiul Akhir 1447 H:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Minggu, 5 Oktober 2025 atau 13 Rabiul Akhir 1447 H.

2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Senin, 6 Oktober 2025 atau 14 Rabiul Akhir 1447 H.

3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Selasa, 7 Oktober 2025 atau 15 Rabiul Akhir 1447 H.

Buya Yahya menerangkan hukum Puasa Ayyamul Bidh di luar tanggal 13, 14, dan 15 adalah boleh dilakukan namun dengan syarat tertentu.

Ia menegaskan segala amal baik yang sudah diistiqomahi oleh seseorang maka hendaknya harus senantiasa diamalkan.

Hal ini berlaku pada kebiasaan atau rutinitas seseorang yang menunaikan Puasa Ayyamul Bidh.

"Sebab yang namanya istiqomah itu mahal, disitulah ada keberkahan," ucap Buya Yahya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved