Religi
Buya Yahya Paparkan Anjuran Santuni Anak Yatim di Bulan Muharram, Imbau Lakukan Hal Ini
Anjuran menyantuni anak yatim bagi umat Islam di bulan Muharram diungkap Penceramah Buya Yahya
Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya memaparkan anjuran menyantuni anak yatim bagi umat Islam di bulan Muharram.
Beredar anggapan bulan Muharram adalah bulannya anak yatim, dikatakan Buya Yahya hendaknya tidak mengkhususkan satu bulan tersebut saja untuk memperhatikan anak yatim.
Buya Yahya menekankan sebaiknya umat Islam bisa menebarkan kebaikan kepada anak yatim di bulan-bulan lainnya di luar Muharram.
Saat ini memasuki bulan Muharram 1445 Hijriyah, bulan pertama dalam sistem penanggalan Islam, dan termasuk dalam empat bulan mulia.
Baca juga: Buya Yahya Urai Hukum Puasa Asyura Digabung Shiyam Sunnah Lainnya, Berikut Cara Niatnya
Baca juga: Buya Yahya Urai Dalil Puasa Jadi Amalan Terbaik di Bulan Muharram, Sesuai Tuntunan Nabi SAW
Terdapat banyak amalan sunnah yang dianjurkan, di antaranya ada Puasa Tasu'a dan Asyura.
Sebagian besar umat Islam khususnya masyarakat Indonesia meyakini Muharram adalah bulannya anak yatim, dan beranggapan di bulan ini harus menyantuni anak yatim, benarkah demikian?
Buya Yahya menjelaskan bulan Muharram bukan bulannya anak yatim, hal ini berarti di bulan apa saja boleh dan dianjurkan menyantuni anak yatim, tidak harus di bulan Muharram.
"Kalau ada orang yang ingin menyantuni anak yatim di bulan Muharram boleh, tapi jangan dikhususkan bulan Muharram saja, sebab anak yatim makannya tidak hanya di bulan Muharram," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Hal ini menjadi problem masyarakat Indonesia yang menyantuni anak yatim di bulan Muharram saja, selepasnya tidak lagi atau jarang dilanjutkan.
Mencontoh dari tuntunan Nabi Muhammad SAW, anak yatim tak hanya sekadar disantuni, namun juga dijamin hidupnya, meliputi makan sehari-hari dan pendidikannya.
Baca juga: Cara Menggabung Niat Qadha Ramadhan dan Puasa Asyura, Buya Yahya Urai Hukumnya
Bukan suatu yang salah di bulan Muharram menyantuni anak yatim, namun akan keliru jika hanya mengkhususkan santunan di bulan Muharram.
Kadang-kadang sebagian orang menunda menyantuni anak yatim hingga datang bulan Muharram, hal ini kurang tepat.
"Akan tetapi kesadaran kita adalah, anak yatim perlu bantuan setiap hari bahkan setiap saat," ujar Buya Yahya.
Selain itu, dana yang terkumpul untuk anak yatim dipakai untuk hal-hal yang tidak ada kepentingannya dengan anak yatim tersebut maka hal tersebut hukumnya haram.
Jika ingin menghibur anak yatim sebaiknya menggunakan duit pribadi para panitia, bukan hasil urunan yang terkumpul untuk anak yatim.
"Bagi Ibu yang memiliki atau mengasuh anak yatim, adalah amanah besar dari Allah hendaknya waspada jangan sampai dzalim kepada anak, harta anak sebaiknya dipisah jangan sampai dimakan, bagi yang pengasuh panti memanfaatkan anak yatim untuk mendapatkan uang, jangan sampai terjerumus hal itu," imbau Buya Yahya.
Amalan yang dianjurkan di bulan Muharram di antaranya memperbanyak puasa sunnah.
Puasa sunnah yang dapat dikerjakan di bulan Muharram yakni puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Daud, selain puasa Tasu'a dan Asyura yang sudah berlangsung.
Selain itu, meningkatkan shalat sunnah, membaca Alquran, dan bersedekah atau infaq.
Niat Puasa Tasu'a dan Asyura
Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunnah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Ayyamul Bidh
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Sementara niat puasa qadha Ramadan di hari Ayyamul Bidh adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh’I fardhi syahri Ramadhna lillahi ta‘ala.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Senin Kamis
Niat Puasa Hari Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Niat Puasa Hari Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Niat Puasa Daud
Berikut bacaan Niat Puasa Daud:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA
Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
| Kumpulan Doa saat Hujan yang Dianjurkan untuk Umat Muslim, Ustadz Adi Hidayat Beri Pemaparan |
|
|---|
| Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jelaskan Sunnah Berbuka Sebaiknya Dilakukan Umat Muslim |
|
|---|
| Niat Puasa Senin Kamis, Ustadz Khalid Basalamah Terangkan Tata Caranya bagi yang Mengerjakan |
|
|---|
| Ragam Doa Buka Puasa Senin Kamis, Ustadz Adi Hidayat Urai Ketentuan Sesuai Tuntunan Nabi SAW |
|
|---|
| Keutamaan Menyegerakan Buka Puasa Senin Kamis Dipaparkan Buya Yahya, Berikut Bacaan Doa Berbuka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.