Man City dan Liverpool Jadi Korban, Guardiola Gundah Eksodus Pemain Ikut Langkah Ronaldo dan Benzema

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola khawatir dan mengingatkan klub Liga Inggris soal eksodus pemain ke Liga Arab Saudi ikut langkah Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema.

Pep Guardiola telah memperingatkan Liga Premier bahwa statusnya sekarang berada di bawah ancaman serius dari klub-klub Liga Arab Saudi.

Bos Manchester City mengakui bahwa dia tidak ingin kehilangan pemain sayap Aljazair Riyad Mahrez ke klub Liga Pro Al-Ahli.

Tetapi mengklaim bahwa pemenang treble yang kaya uang pun tidak berdaya untuk mencegah pemain sayap Aljazair bergabung dengan eksodus sepak bola ke padang pasir begitu dia ditawari kontrak senilai £ 750.000 seminggu.

Liverpool juga ikut terdampak, setelah Kapten tim Jordan Henderson dan Roberto Firmino memilih ke Liga Arab Saudi.

Menyusul Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan N'Golo Kante, semuanya menguangkan upaya Saudi untuk membangun liga domestik terbaik di dunia.

Baca juga: Jawaban Lukaku Soal Transfer ke Juventus Bikin Fans Inter Milan Lega, Pochettino Sakit Kepala

Dan gelandang Bernardo Silva juga ditawari banyak uang untuk membelakangi Man City.

Hal itu mendorong Guardiola untuk mengklaim bahwa posisi Premier League sebagai liga terkaya di dunia akan ditantang.

Guardiola berkata Ini bukan tentang ancaman, ini adalah kenyataan.

"Mereka (Arab Saudi) ingin membuat liga yang kuat dan sejauh ini mereka adalah liga yang bisa melakukannya," ucap Pep Guardiola, dikutip Senin, (31/7/2023) dari Mirror.

Liga Premier dikatakannya menghabiskan lebih banyak dari yang lain karena organisasinya lebih baik dan siaran pendapatan lebih tinggi.

“Saat ini dengan liga Saudi, saya tidak tahu berapa lama mereka akan mempertahankannya. Tapi para pemain ingin mengambil pengalaman ini dan bermain di liga itu," lanjutnya.

Mahrez sangat terpukul karena tidak dimasukkan dalam starting line-up City di final Piala FA dan final Liga Champions bulan lalu.

Guardiola mengungkapkan bahwa dia masih memiliki harapan bahwa pemain berusia 32 tahun itu akan menolak banyak uang untuk bertahan di Etihad ketika City berangkat dalam tur pramusim mereka di Timur Jauh.

Mahrez tertinggal di Manchester untuk memutuskan masa depannya - dan memilih untuk mengambil kekayaan yang ditawarkan di Timur Tengah.