Berita Viral
Viral Aksi Sejumlah Warga Usir Gajah yang Masuk Sawah dengan Obor, Edingya Justru Berbalik
Viral di Instagram aksi warga mengusur gajar liar di Bhaluwaha, namun endingnya bikin mengejutkan
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
Dengan menggunakan alat sistem penentuan posisi global (global positioning systems/GPS), para peneliti melacak pergerakan 15 kelompok gajah untuk periode mulai dari dua bulan hingga sedikit lebih dari empat setengah tahun. Kunci untuk penelitian ini, kata Tsalyuk, adalah pencitraan dan pengamatan berbasis satelit, yang digunakan untuk membuat data terperinci tentang jenis-jenis vegetasi dan biomassa. Bersama dengan peta air permukaan dan konstruksi buatan manusia, Tsalyuk dan rekan-rekannya kemudian mengorelasikan variabel-variabel ini dengan data pergerakan gajah untuk mencari pola perilaku.
”Sebagian besar penelitian ekologi sampai saat ini meneliti bagaimana satwa liar merespons keadaan lingkungan saat ini. Namun, hewan menggunakan memori spasial dan sosial untuk kembali ke lokasi yang telah menguntungkan pada masa lalu. Citra satelit memberikan informasi tentang kondisi masa lalu ini dan mengungkap kompleksitas penggunaan spasial satwa lia,” katanya.
Analisis mereka mengungkapkan bahwa gajah tampaknya ingat di mana menemukan makanan terbaik dan air yang dapat diandalkan. Informasi jangka panjang hingga satu dekade tentang kondisi hijauan adalah faktor yang lebih besar dalam keputusan gajah ke mana harus pergi daripada kondisi saat ini, terutama pada musim kemarau.
”Hasilnya memang sangat mengejutkan. Kami berpikir bahwa jika kami dapat menangkap kondisi vegetasi sedekat mungkin dengan waktu gajah lewat di sana, kami dapat menjelaskan preferensi untuk lokasi tertentu dengan lebih baik. Tetapi kami menemukan sebaliknya. Gajah memiliki preferensi yang lebih kuat untuk lokasi mencari makan yang kondisinya lebih baik selama bertahun-tahun,” tutur Tsalyuk.
Di Indonesia, gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) juga memiliki jalur tetap untuk mencari makan dan minum. Sering kali konflik terjadi karena lokasi yang didatangi gajah telah menjadi permukiman manusia atau menjadi perkebunan kelapa sawit.
Dilansir banjarmasinpost.co.id dari Harian Kompas, 7 Juli 2018, mengutip data Balai Konservasi Sumber Daya Alam Lampung-Bengkulu bahwa sedikitnya terjadi 62 konflik gajah dan manusia di Tanggamus setahun terakhir. Kasus terbaru di kawasan Hutan Lindung Register 39 Kotaagung Utara, Bandar Negeri Semoung, Tanggamus, Selasa (3/7/2018) dini hari. Penjaga kebun tewas diserang sekawanan gajah.
Di sekitar area konflik, diperkirakan ada 5.000 warga membuka hutan secara ilegal puluhan tahun lalu. Pemerintah tak mengizinkan karena kawasan itu zona inti yang bukan untuk program Perhutanan Sosial. Banyaknya warga bermukim di kawasan hutan membuat potensi konflik gajah-manusia di Lampung masih tinggi.
Untuk mengatasi konflik gajah dan manusia di kawasan Hutan Lindung Register 39 Kotaagung Utara, Kabupaten Tanggamus, Lampung, sekawanan gajah liar digiring ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Selanjutnya, tim satgas akan berjaga di perbatasan kawasan taman nasional dan hutan lindung.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Syaiful Bachri menjelaskan, konflik terjadi di dalam kawasan hutan lindung habitat gajah. Kawasan itu jadi sasaran konflik karena hutan dibuka untuk perkebunan dan pertanian ilegal. Di dalam hutan ditanam tanaman pangan dan buah, antara lain jagung, nangka, dan pisang.
”Solusi segera adalah penggiringan ke dalam kawasan taman nasional serta memblokade wilayah perbatasan. Kami akan melibatkan pemerintah kabupaten dan mitra,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Lampung Hamartoni Ahadis.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Pengguna Keluhkan Fitur Live TikTok Tak Bisa Diakses, Terjadi saat Demo Besar-Besaran di Indonesia |
![]() |
---|
Viral Isi Ijazah Sahroni Semasa SMP saat Penjarahan, Nilai Rata-rata 60 Ramai Disorot Warganet |
![]() |
---|
Viral Penampakan Rumah Unik Penuh Kaligrafi di Martapura, Bernuansa Warna-warni |
![]() |
---|
Viral Kondisi Memprihatinkan Jembatan di Barito Timur, Warga Terpaksa Melintas Meski Kondisi Ambruk |
![]() |
---|
Kondisi Jembatan Pulau Telo Penghubung Kalsel-Kalteng Diduga Alami Abrasi, Warganet Kuak Ada Retakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.