Religi
Cara Menegur Anak Yatim yang Nakal, Buya Yahya Imbau Lakukan Hal Ini dalam Ceramahnya
Penceramah Buya Yahya menjelaskan cara menegur anak yatim yang nakal sehingga ke depan berpengaruh pembentukan karakter positif anak.
Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan cara menegur anak yatim yang nakal.
Disampaikan Buya Yahya, ada alasan dibalik nakalnya perilaku anak yatim di antaranya kehilangan sosok ayah.
Buya Yahya mengatakan kepedulian dan perhatian kepada anak yatim sangat penting untuk tumbuh kembang dan pembentukan karakter.
Anak yatim merupakan golongan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan sangat dicintai oleh Rasulullah SAW.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 5 Halaman 122-123 Kurikulum Merdeka, Dua Ketrampilan
Baca juga: Harga Emas Perhiasan 99 Hari Ini 2 Agustus 2023 di Kota Banjarmasin hingga Aceh, Emas Antam Melonjak
Islam menganjurkan umatnya untuk menyayangi dan menyantuni anak yatim, baik dengan harta yang dimiliki atau pun kasih sayang.
Buya Yahya menjelaskan sikap nakal pada anak yatim salah satunya tidak adanya sosok ayah.
"Si ibu juga sibuk bekerja mencari nafkah, kemudian yang diamanahi menjaga anak yatim kadang-kadang sibuk dengan urusannya sendiri," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Dalam kondisi tersebut, pemicu nakalnya anak yatim adalah kurangnya kepedulian dari orang-orang terdekat.
Sehingga muncullah kebiasaan-kebiasaan yang tidak terdidik, dan menimbulkan perilaku-perilaku unik.
Meski demikian, tak semua anak yatim nakal, dengan adanya kepedulian dan perhatian orang-orang sekitar anak yatim akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
"Jika menemukan kondisi tersebut, bukan berarti tidak boleh memarahi, ini salah kaprah, menghardik boleh dengan tujuan mendidik bukan disertai kebencian," papar Buya Yahya.
Baca juga: Harga Emas Perhiasan 99 Hari Ini 2 Agustus 2023 di Kota Banjarmasin hingga Aceh, Emas Antam Melonjak
Cara terbaik memperlakukan anak yatim adalah sederhana, memperlakukan anak tersebut sebagaimana sepenuhnya memperlakukan anak kandung sendiri.
Apabila harus ditegur, maka tegur dengan baik, justru kenakalan anak yatim yang tidak ditegur dikhawatirkan akan membuat anak yatim manja dan berlaku sesuka hati.
Cara menegur yang baik adalah dengan cinta dan kasih sayang, memperlakukan anak yatim seperti memperlakukan anak sendiri.
Buya Yahya menambahkan umat Islam dianjurkan menyantuni anak yatim, lebih afdhol jika santunan yang diberikan diantar langsung ke rumahnya.
"Anda antarkan ke rumah mereka, bahkan bisa jadi setelah sampai di rumahnya akan terenyuh, rupanya bukan sekadar butuh makan, misalnya jendela rumahnya rusak, ada adiknya kecil-kecil, dan lain sebagainya yang membuat Anda ingin bersedekah lebih banyak," terang Buya Yahya.
Buya Yahya menekankan pihaknya tidak menyarankan untuk mengumpulkan anak-anak yatim di suatu tempat.
Sebagaimana pengalaman seseorang yang kaya lalu mengundang anak-anak yatim berkumpul di rumahnya dengan menempuh perjalanan jauh.
Kala itu Buya Yahya turut diundang menyaksikan acara santunan tersebut, Buya pun bertanya bagaimana dengan sekolah anak-anak tersebut sementara waktu tempuh keberangkatan dan kepulangan sekitar empat jam.
Salah satu ustadz pendamping anak yatim tersebut mengungkapkan harus meliburkan anak-anak itu jika ada kegiatan santunan.
"Lalu saya jadikan bahan ceramah, hei orang kaya jika ingin menyantuni anak yatim jangan undang mereka ke rumahmu, mereka harus meninggalkan sekolahnya, menempuh perjalanan panjang, terpaksa untuk datang, setelah datang hanya diberi 150.000 untuk setahun," cerita Buya Yahya.
Buya Yahya mengimbau sebagai orang kaya harus memiliki adab dengan si fakir, apabila ingin bersedekah bisa mendatangi rumah si penerima akan jauh bermanfaat.
Sebaiknya tidak mengundang penerima santunan ke rumah, karena bisa jadi akan menjadi syiar kesombongan.
"Kenapa? Saya tahu sedihnya orang fakir, dan saya tahu sibuknya seorang ustadz dan bingung harus mengurus santri jika sering keluar," kata Buya Yahya.
Ditegaskannya, anak yatim memang perlu disantuni, bukan diyatim-yatimkan. Terkadang diundang untuk dipamerkan kesedihan dan kemalangannya, perlu ditolong tapi tidak untuk diingat-ingat kesedihan pada dirinya.
Akan lebih baik lagi, seseorang yang menyantuni dan merawat anak yatim membuat si anak tidak merasa menjadi yatim, disertai kasih sayang tulus dan cara menyantuni yang terhormat.
"Anak yatim istimewa, sebab itu jangan dzolim dengan anak yatim," tukas Buya Yahya.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Hukum Merayakan Maulid Nabi SAW, Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Asal-usulnya |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Maulid Nabi 2025, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Ketentuan |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Buya Yahya Sebut Boleh Geser Hari Karena Udzur |
![]() |
---|
Jadwal 1 Rabiul Awal 1447 Hijriyah, Ustadz Adi Hidayat Urai Amalan Sholawat bagi Umat Muslim |
![]() |
---|
Hukum Merayakan Maulid Nabi bagi Umat Islam, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.