Religi

Bolehkah Niat Ziarah di Bulan Safar untuk Menolak Bala? Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Hukum ziarah dengan niat menolak bala atau bencana di bulan Safar dipaparkan Penceramah Ustadz Abdul Somad.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Youtube Taman Surga Net
Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum ziarah dengan niat menolak bala atau bencana di bulan Safar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum ziarah dengan niat menolak bala atau bencana di bulan Safar.

Diungkapkan Ustadz Abdul Somad, kebiasaan ziarah yang dilakukan di bulan safar bukan bersumber dari hadist atau sabda Nabi Muhammad SAW.

Meski demikian Ustadz Abdul Somad mengatakan ziarah kepada wali-wali Allah di bulan kedua kalender Hijriyah adalah bentuk tawassul.

Diketahui, saat ini telah memasuki bulan Safar 1445 Hijriyah atau bulan kedua dalam sistem kalender Islam.

Baca juga: Kapan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Safar 2023? Ustadz Abdul Somad Soal Dapat Gugurkan Dosa

Baca juga: Doa Melancarkan Rezeki Umat Islam Diungkap Ustadz Abdul Somad, Tetap Harus Berusaha Juga

Ustadz Abdul Somad mengatakan ada kebiasaan umat muslim di Indonesia melakukan ziarah di bulan Safar.

"Berziarah di Rabu terakhir bulan Safar berdoa dijauhkan dari bala dan musibah, karena menurut ulama tasawuf musibah paling banyak diturunkan pada Rabu terakhir di bulan Safar, itu mereka dapatnya dari ilham, bukan hadist Nabi SAW," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Irman Hidayah.

Istilah ziarah di Rabu terakhir bulan Safar dikenal dengan Rebo Wakasan.

Maka berdoa dan ziarah kubur di bulan Safar termasuk dibolehkan sebab baik dilakukan dan tidak dilarang.

Hal ini disebut bertawassul dengan wali-wali Allah SWT, bertawassul dengan Syekh Abdul Qodir Jaelani, bertawassul dengan Wali Songo, itu bukan meminta kepada wali melainkan kepada Allah SWT berkat kemuliaan wali-wali-Nya.

"Yang membolehkan tawassul itu ulama-ulama, di antaranya Ulama asal Maroko, Syekh Sayid Abdullah bin Muhammad bin ash-Shiddiq al-Ghumari," ucap Ustadz Abdul Somad.

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Urai Hukum Ziarah di Bulan Safar, Hal Ini Sebaiknya Dilakukan Umat Islam

Di saat berziarah hendaknya mengucap salam kepada ahli kubur, bacaan salam yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.

Setelah membaca salam ini, Rasulullah SAW lalu menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved