Serambi Ummah

Tak Kuasa Tolak Orang Minta Tolong

HAJI Hazrul Aswad adalah tokoh masyarakat di Kabupaten Baritokuala (Batola) yang punya agenda padat pada beberapa organisasi independen dan aktif

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/muktar wahid
HAJI Hazrul Aswad adalah tokoh masyarakat di Kabupaten Baritokuala (Batola). 

BANJAMASINPOST.CO.ID-HAJI Hazrul Aswad adalah tokoh masyarakat di Kabupaten Baritokuala (Batola) yang punya agenda padat pada beberapa organisasi independen dan aktif di masyarakat.

Namanya tercatat sebagai pengurus di sejumlah organisasi di bidang keagamaan dan sosial seperti Badan Wakaf Indonesia (BWI) Batola, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Batola.

Di lingkungan tempat tinggalnya, lelaki yang akrab disapa Haji Aswad ini dipercaya sebagai Ketua RT 13 dan kini naik menjadi Ketua RW 02 di Kelurahan Ulu Benteng.

Lebih jauh, berikut ini perbincangan Serambi UmmaH dengan dia pada Rabu (16/8) malam.

Baca juga: Prediksi Cuaca Ekstrem Sabtu 19 Agustus 2023, Waspada Riau, Sulbar dan Jambi, Cek Cuaca Kalsel  

Baca juga: Cekcok di Lomba Layang-layang HUT RI, Dua Warga HSS Terlibat Duel di Pandahan Tapin 

Apa yang memotivasi pak haji aktif di berbagai organisasi dan lembaga independen di Batola?

Saya tidak pernah menolak kalau diminta tolong bergabung sebagai pengurus organisasi. Bukan mengajukan diri ataupun menawarkan karena itu pantangan.

Apa motivasinya pak haji menyetujui?

Motivasinya karena ingin membantu. Posisi saya di organisasi itu selalu di bagian sekretaris.

Kalau di Baznas Kabupaten Batola?

Iya benar. Wakil Ketua III Baznas Kabupaten Batola yang membidangi pelaporan dan audit syariah. Menghadapi auditor itu bagian saya.

Mengapa pak haji selalu di posisi sekretaris di sejumlah organisasi?

Baca juga: Ludeskan Satu Rumah di Desa Sumber Agung, Saksi Ungkap Kebakaran di Balangan Berasal dari KWH

Baca juga: Harga Emas Perhiasan 99 Hari Ini 18 Agustus 2023 di Kota Banjarmasin hingga Aceh, Antam Anjlok

Saya pensiun ASN dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Batola, mungkin juga sekretaris berkaitan data. Sekretaris di organisasi itu bisa konseptor, operator, traktor kadang bila perlu donatur.

Bagaimana membagi waktu dengan banyaknya kegiatan organisasi?

Pertama harus ada persetujuan istri. Sebelum saya menikah, istri sudah tahu saya orang pergerakan. Ketua KNPI di Murung Raya Kalteng, Ketua PHBI dan Ketua Karang Taruna kala itu.

Kedua pengorbanan, pikiran, tenaga dan dana. Tidak banyak yang tahu kalau tunjangan kinerja dipotong dan uang lauk pauk hari hangus karena berorganisasi.

Bagaimana ceritanya itu?

Saya pernah membawa kontingen Porprov Baritokuala dan meninggalkan pekerjaan sebagai ASN Badan Statistik. Jadi tidak dapat tunjangan kinerja dan uang lauk pauk. Tetapi kepuasan batin, bertemu banyak orang dan saya tidak mampu menolak kalau ada yang minta tolong. (tar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved