TKW Disekap

Perlakuan TKW Asal Cianjur yang Disekap di Riyadh Arab Saudi, Mengeluh Sakit di Bagian Dada

Rini (32), TKW asal Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,menjadi korban penyekapan di Riyadh, Arab Saudi.

Editor: Edi Nugroho
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
DS anak dari TKW yang disekap. Kondisi terakhir Rini (32), seorang pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja wanita (TKW) ilegal dan diberangkatkan ke Arab Saudi sponsor pada September 2022 lalu terungkap. Dengan kondisi TKW ini, DS (16) asal Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur meminta bantuan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk memulangkan ibunya, Rini (32), yang disekap di Riyadh, Arab Saudi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Terungkap perlakuan terhadap Rini (32), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang menjadi korban penyekapan di Riyadh, Arab Saudi.

Ternyata Rini telah disekap selama empat bulan di Kota Riyadh.

Ia dipaksa bekerja keras selama hampir 24 jam, dan hanya diberi waktu sekitar dua jam tiap hari untuk beristirahat.

Rini merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang berangkat ke Arab Saudi secara ilegal pada September 2022.

Baca juga: Viral 12 Unit Mobil Terbakar di Kantor DPR Papua, Ditarik dari Anggota Dewan tak Menjabat Lagi

Baca juga: Video Viral Suami di Jambi Tendang Pintu Pergoki Istri Selingkuh dengan Pria Lain, Panggil Sayang

Mengetahui hal itu, anak korban, DS (16), meminta bantuan kepada Presiden Jokowi untuk memulangkan ibunya.

"Saya meminta bantuan kepada pemerintah, terutama Presiden Bapak Jokowi agar bisa memulangkan ibu saya yang disekap di Arab Saudi," kata DS, Senin (22/8/2023).

Dia menjelaskan, Rini telah disekap selama empat bulan di Kota Riyadh. Ibunya dipaksa bekerja keras selama hampir 24 jam, dan hanya diberi waktu sekitar dua jam tiap hari untuk beristirahat.

DS mengatakan, ibunya saat ini juga kerap mengeluh sakit pada bagian dadanya setelah menjalani operasi kanker payudara.

"Ibu saya kemarin mengeluh sakitnya kambuh akibat operasi kanker payudara, karena kerjanya yang sangat diforsir, harus naik turun tangga setiap hari dengan membawa barang-barang berat," ujar DS.

"Pas berangkat masih sehat, tapi karena jam bekerjanya hampir 24 jam, dan tidak ada henti, bekas operasinya terasa sakit," imbuhnya.

Baca juga: Viral Pasangan Tak Sengaja Rekam Bocah Tenggelam saat Bikin Konten Romantis di Pantai, Bikin Trauma

 

Selain itu, DS menambahkan, ibunya pun tak pernah menerima upah kerjanya selama menjadi korban penyekapan.

"Selama di Arab Saudi ibu saya cuma sekali mengirim uang," ucap DS.

Lapor polisi

Kuasa hukum korban, Topan Nugraha, menyampaikan, pihaknya sudah melaporkan dugaan penyekapan yang dialami Rini kepada polisi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved