Bumi Sanggam

Laksanakan Gernas Peningkatan Produksi Pertanian Saat Elnino, 2.000 Hektare Padi Ditanam di Balangan

Salam rangka program Gernas peningkatan produksi pertanian di saat El nino, saat ini ada 2.000 hektare padi ditanam di Balangan

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati
Lahan pertanian di Paringin, Kabupaten Balangan yang dilakukan tanam dua kali. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Ditengah musim kemarau, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan  (DPKP) Balangan tetap menjalankan program peningkatan hasil produksi pertanian.

Sejalan dengan program dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, saat ini lebih dari 2.000 hektarepadi  telah ditanam.

Plt Kepala DPKP Balangan Rizkianor Fauzi, SP MH mengatakan bekerjasama dengan Polres Balangan dan Kodim 1001/HSU-BLG menjalankan program Gerakan Nasional (Gernas) peningkatan produksi pertanian di saat El nino.

Enam Kecamatan yang menjalankan program ini yaitu Kecamatan Lampihong, Paringin, Batumandi, Awayan, Halong dan Tebing Tinggi.

Sebagian lahan pertanian di Balangan melakukan tanam dalam satu tahun adalah satu kali di musim penghujan.

Karena di musim kemarau seperti saat ini rentan terjadi kemarau yang mengakibatkan lahan pertanian gagal panen.

Kabupaten Balangan sendiri mendapat target tanam dari Juli hingga Oktober seluas 2778 ha.

"Saat ini sudah lebih 2.000 ha lahan pertanian tertanam, menggunakan eksis. Harapannya hasil produksi meningkat meskipun tidak ada perluasan lahan pertanian," ungkapnya.

Selanjutnya, Kekurangan tanam akan dilaksanakan pada September dan Oktober, seluas 286 hektar dilksanakan pada September dan 354 hektar di bulan Oktober.

Dengan demikian diharapkan target tanam dan hasil produksi bisa memenuhi target yang ditetapkan.

Sejauh ini, lebih dari 2.000 hektar yang telah ditanam hampir 70 persen memasuki masa buah dan kecil kemungkinan terjadi kegagalan. Sedangkan,  sisanya akan terus dilakukan pengawasan dengan bantuan TNI dan Polri.

Penanaman padi IP 200 dilakukan agar dalam satu tahun lahan pertanian bisa tan dua kali tanam, selama dua tahun ini terus dilakukan dan diperluas cakupan programnya.

Untuk mengatasi kemarau petani menggunakan sumber air seperti menggunakan embung,  irigasi sekunder dan pompa air.

"Bantuan dan dukungan dari Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan petani guna menyukseskan program ini," tambahnya.

Resiko kegagalan sangat rendah dibawah 10 persen, seperti di Kecamatan Lampihong yang sebelumnya telah dilakukan pembersihan sungai yang membuat petani lebih mudah mendapatkan air di musim kemarau.

Di daerah lain yang belum dilakukan pengerukan atau pembersihan sungai mungkin akan kesulitan. Namun hal ini  berupaya diatasi dengan terus dijalankannya program pertanian dari pemerintah. (AOL)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved