Karhutla Kalsel

Bencana Karhutla Memaksa Sekolah di Banjarbaru Atur Jam Masuk, ISPA di Banjarmasin Naik Drastis

Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru minta sekolah memundurkan jam masuk karena kabut asap akibat karhutla makin pekat saat pagi.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD RAHMADI
Suasana penjemputan orangtua pada anaknya yang bersekolah di SDN 2 Syamsudin Noor, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (5/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Karhutla Kalsel. Sekolah PAUD, SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Kota Banjarbaru dipersilakan memulai proses belajar dari pukul 08.30 Wita.

Waktu belajar tersebut mundur 30 menit dari biasanya.

Kebijakan ini diambil Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru pertimbangan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhulta) yang sering terjadi dan semakin pekat saat pagi.

Kepala Disdik Banjarbaru, Dedy Sutoyo, pun melayang surat edaran kepada satuan pendidikan di bawah naungan pemerintah kabupaten kota, Selasa (5/9/2023).

“Harapannya dapat meminimalisasi pengaruh negatif kabut asap karena kesehatan anak-anak harus diutamakan,” katanya.

Baca juga: Tour de Loksado 2023 Digelar 22 - 24 September, Dispar Kalsel Fokus Kenalkan Geopark Meratus

Baca juga: Pasca DIkepung Api, Siswa SDN Bajayau Lestari HSS Tetap Belajar, Kepsek Akui Ada Kekhawatiran

Surat edaran, menurut Dedy, terutama ditujukan kepada satuan pendidikan di Kecamatan Lianganggang dan Kecamatan Landasanulin. Dua kecamatan tersebut merupakan wilayah yang sangat terdampak asap karhutla.

“Jam pulang sekolah di Lianganggang dan Landasanulin juga boleh disesuaikan karena di dua kecamatan itu ada info pukul 12.00 Wita asap turun lagi. Jadi kami memberikan otoritas ke pihak sekolah, tapi disertai dengan laporan,” ujarnya.

Selain itu penggunaan masker bagi siswa menjadi poin penting dalam surat edaran tersebut.

“Sekarang harga masker relatif terjangkau dan mudah dicari. Jadi kami imbau para orangtua agar anaknya diberi masker saat musim seperti ini,” ucapnya.

Masih kata Dedy,  pada 14 Agustus 2023, pihaknya juga mengeluarkan surat edaran yang intinya meminta sekolah untuk melakukan kegiatan guna mengurangi dampak negatif terhadap proses belajar.

Baca juga: Kemarau Panjang Melanda, Jajaran Kodim 1001/HSU-Balangan Gelar Salat Istisqa

Baca juga: Kobaran Api Gegerkan Paliwara HSU, Satu Rumah Hangus Terbakar

“Pada intinya sama, edaran kedua menyambung yang pertama. Penegasan pemakaian masker dan jam pembelajaran,” jelasnya.

Menyikapi edaran Disdik, SDN 2 Syamsudin Noor segera menggelar rapat.

“Rencananya ada rapat bersama dewan guru untuk memutuskan perubahan jam belajar,” kata Wakil Kepala SDN 2 Syamsudin, Noor Fitri Lismayasari.

Selain itu, sekolah akan kembali mengimbau orangtua untuk membekali murid dengan masker.

“Walau sebagian anak-anak sudah terbiasa menggunakan masker akibat Covid-19, orangtua murid tetap kami ingatkan kembali,” ujarnya.

Baca juga: Polisi Bikin Sumur Bor untuk Bantu Warga Telang di Kabupaten HST yang Krisis Air Bersih

Baca juga: Respons Cepat Dampak Kekeringan di Desa Cahaya Baru Batola, Dinsos Kalsel Bagikan Air Bersih

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved