Religi

Ustadz Khalid Basalamah Urai Anjuran Berjuang dalam Ketaatan, Hal Ini Seharusnya Dilakukan

Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnay menguraikan anjuran berjuang dalam ketaatan bagi Umat Islam.

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalama. Simak uraian Ustadz Khalid Basalamah mengenai anjuran berjuang dalam ketaatan bagi Umat Islam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menguraikan anjuran berjuang dalam ketaatan bagi Umat Islam.

Diimbau Ustadz Khalid Basalamah, umat muslim sebaiknya dapat selalu menyempatkan waktu untuk beramal shaleh.

Sebab itu, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan dalam beribadah awalnya memang harus dipaksakan lebih dulu.

Islam memerintahkan kepada umat muslim untuk melaksanakan sejumlah ibadah baik wajib maupun sunnah dari segi hukumnya.

Baca juga: Pahala Amalan Dzikir Harian Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Bisa Diamalkan di Bulan Safar

Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Istisqa untuk Meminta Hujan, Buya Yahya Paparkan Hal Ini

Ibadah yang dilakukan misalnya shalat, maka akan meningkatkan kaum muslimin dari perangai buruk maupun maksiat.

Ustadz Khalid Basalamah menerangkan membiasakan beribadah dapat dibandingkan misalnya saat minum air.

"Hitung detiknya menggunakan stopwatch, misalnya ada 15 detik, dengan kurun waktu tersebut Anda gunakan untuk membaca Alquran lihat berapa banyak ayat yang Anda dapatkan," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Dalam memulai ibadah awalnya memang agak berat, sebab itu Ustadz Khalid Basalamah menuturkan ibadah harus dipaksakan, jika tidak kapan lagi akan membiasakan beribadah dan beramal sholeh.

Kalau umat Islam tidak memaksakan diri, misalnya memaksakan diri untuk ibadah sholat malam, puasa, sedekah, membaca Alquran baik kitab maupun aplikasi di HP, tidak memaksakan jenguk orang yang sakit, hadir ke majelis ilmu, semua itu mungkin tidak akan pernah bisa disempatkan jika tidak dipaksa awalnya.

"Karena setan selalu menghambat kaum muslimin dalam beribadah dan berbuat kebaikan," ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Sebagaimana dijabarkan firman Allah dalam Alquran, Surat Al-‘Ankabut Ayat 69

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama'al-muḥsinīn

Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

"Jadi ini perlu pemahaman, ini ciri khasnya Sahabat, sangat yakin dengan janji Allah SWT," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Tablig Akbar di Tala, Catat Tanggalnya

Baca juga: Cara Taubat Terbaik Dipaparkan Ustadz Adi Hidayat, Ini Poin Pentingnya

Sehingga selalu meluangkan waktu di berbagai kesempatan untuk beribadah dan beramal sholeh.

Sebab asas pertama keyakinan akan kebenaran Allah, Rasul, dan Islam, kemudian muncul dengan sendirinya keyakinan akan kebenaran janji Allah.

Ustadz Khalid Basalamah menambahkan motivasi dalam beribadah diumpamakan tentang seseorang yang sakit lalu berobat ke dokter.

"Misalnya sakit, boleh menyampaikan permasalahannya dan harus pada ahlinya yaitu dokter, itu pun harus tepat sasaran, misalnya sakit tenggorokan, tidak usah bertanya ke dokter hal-hal yang tidak berkaitan dengan sakit Anda, sebab tidak ada gunanya," urai Ustadz Khalid Basalamah.

Sehingga yang harus dilakukan adalah bertanya pada ahlinya dan to the point saja, begitu pula mengenai ibadah atau amalan.

Sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, jika sahabat ingin bertanya maka pertanyaan tersebut cukup yang penting-penting saja.

"Jangan berat-beratkan Agama, karena kata Nabi SAW, Agama ini mudah dan hanya akan berat bagi orang yang memberat-beratkan," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut diriwayatkan dalam hadits berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ :إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ.

Dari Abu Hurairah.r.a. berkata Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama iyu  kecuali dia akan di kalahkan (semakin berat dan sulit).Maka carilah jalan tengah, dan mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira, serta gunakanlah waktu al-Ghadwah (awal pagi) dan al-Rauhah (setelah Zuhur) dan sebagian dari al-Duljah (malam hari)” (H.R. Bukhari. No 39, sunan an-Nasa’i No. 5034, dalam Bab ad-Din Yusrun, dan Ibnu Hiibban.No 351, Bab Zikru al-Amri bil Gudzu Warrauhah).

Ustadz Khalid Basalamah menceritakan kisah Bani Israil, yang diperintahkan untuk menyembelih sapi betina, namun justru menanyakan jenis sapi tersebut.

Kaum Bani Israil merasa tidak yakin orang yang mati lalu disembelihkan sapi, diambil potongan paha sapi tersebut ditepukkan ke orang mati lalu orang mati itu bisa berbicara.

Secara logika memang tidak masuk akan, namun wahyu berkata demikian sebab wahyu mengontrol akal, bukan akal mengontrol wahyu, akhirnya sulit bagi kaum Bani Israil untuk beramal.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran Surat Al-Ma’idah Ayat 101

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَسْـَٔلُوا۟ عَنْ أَشْيَآءَ إِن تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِن تَسْـَٔلُوا۟ عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ ٱلْقُرْءَانُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا ٱللَّهُ عَنْهَا ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ

Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tas`alụ 'an asy-yā`a in tubda lakum tasu`kum, wa in tas`alụ 'an-hā ḥīna yunazzalul-qur`ānu tubda lakum, 'afallāhu 'an-hā, wallāhu gafụrun ḥalīm

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

"Zhuhur empat rakaat, tidak usah kok empat saja bukan delapan rakaat, dan lainnnya, sudah empat rakaat terima saja," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Misalnya lagi perintah Puasa Ramadhan, umat Islam diwajibkan melaksanakan puasa satu bulan, maka dalam kurun waktu tersebutlah dikerjakan, tak perlu ditanyakan lagi.

Yang terpenting mengerjakannya secara ikhlas dan berkomitmen atau istiqomah dalam menjaga amal ibadah.

Simak Vodeonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved