PT Tunas Inti Abadi
PT TIA Gandeng Puskesmas Sebamban II Edukasi Pencegahan Stunting
Edukasi Penting Stunting dan pemeriksaaan terhadap balita yang terindikasi stunting diselenggarakan di Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICN - Kementerian Kesehatan telah mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.
Meskipun angka stunting setiap tahun dapat ditekan, Indonesia masih harus bekerja keras menekan angka prevalensi stunting menjadi 19.4 persen di 2024.
Target itu menjadi tugas bersama untuk dapat bersinergi dengan segala upaya dan sumber daya yang ada.
Determinan stunting sangat kompleks dan multidimensi, tidak hanya pada aspek kesehatan, tetapi juga masalah ekonomi dan sosial budaya.
Perlu terobosan dan intervensi yang dilakukan secara tepat sasaran yang melibatkan semua sektor, baik pemerintah, perguruan tinggi hingga dunia usaha.
Sebagaimana disampaikan Kepala Puskesmas Perawatan Sebamban II, dr Irfan Syah Topan, bahwa sampai dengan Agustus 2023, di wilayah Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), terdapat 30 balita yang terindikasi stunting.
Untuk itu kegiatan, “Edukasi Penting Tentang Stunting” dan pemeriksaan oleh dokter spesialis anak sub tumbuh kembang yang digelar ini, merupakan tindak lanjut rapat koordinasi percepatan penurunan stunting Kecamatan Angsana, di mana diperlukan suatu langkah terobosan dalam penanganan stunting.
Ia pun menyambut baik kepedulian PT Tunas Inti Abadi (TIA) dan PT Cipta Kridatama (CK) yang menjadi mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini, di Puskesmas Perawatan Sebamban II, Kecamatan Angsana, Kamis (14/9/2023).
Secara terpisah, Dani Jaya, manager CSR PT TIA dan CK, mengatakan, bahwa, “Edukasi Penting Tentang Stunting” adalah bagian komitmen Grup ABM turut serta dalam pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya menghilangkan semua bentuk kekurangan gizi pada tahun 2030".
Ke depan, dilakukan kegiatan penyebarluasan pengetahuan akan nutrisi bagi pelajar sekolah menengah atas yang ada di area operasional perusahaan agar generasi muda saat ini tidak hanya melek teknologi tetapi melek akan nutrisi yang benar.
Narasumber acara, dr Gladys Gunawan, SpA (K), menjelaskan, stunting menyebabkan hambatan bagi anak untuk mencapai potensi fisik dan kognitif.
Upaya pencegahan melalui deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan harus diutamakan.
Pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan.
Selain itu, rekomendasi penanganan yang tepat sasaran berdasarkan diagnose yang pasti dapat mempercepat penurunan stunting.
Stunting diawali dengan kenaikan berat badan yang tidak adekuat (weight faltering).
Konsisten Jalankan Program CSR, PT TIA Panen Penghargaan |
![]() |
---|
Tingkatkan Literasi Anak Usia Dini, Grup ABM Gelar Program Tanahbumbu Mendongeng |
![]() |
---|
Sambut Hari Dongeng Nasional, Empat Perusahaan Tambang Grup ABM Gelar Tanahbumbu Mendongeng |
![]() |
---|
Konsisten Utamakan Keselamatan Pekerja Tambangnya, TIA Raih Penghargaan Prasetya Ahimsa |
![]() |
---|
Berkontribusi Jaga Kelestarian Lingkungan di Kalsel, PT TIA Raih Penghargaan Bergengsi Kemen ESDM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.