Selebrita

Kisah Panji Petualang Hidup 19 Tahun Tanpa Empedu, Diangkat Via Operasi Saat SMP

Presenter Panji Petualang mengungkap kisahnya hidup 19 tahun tanpa empedu. Lakukan operasi pengangkatan empedu saat masih SMP.

Editor: Achmad Maudhody
Tribunnews.com
Presenter Panji Petualang. Presenter Panji Petualang mengungkap kisahnya hidup 19 tahun tanpa empedu. Lakukan operasi pengangkatan empedu saat masih SMP. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presenter program ekstrem, Panji Petualang baru-baru ini mengungkap kisah pilu hidupnya.

Tak disangka, Panji sudah 19 tahun hidup tanpa kantung empedu dan sebagian liver rusak.

Ya kantung empedu Panji sudah diangkat imbas kecelakaan yang dialaminya saat masih duduk di bangku SMP.

Organ penting itu mau tak mau diangkat karena rusak imbas kecangnya benturan yang dialami saat kecelakaan lalulintas.

Sosok bernama asli Muhammad Panji ini membagikan pengalaman uniknya di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan dikutip dari Kompas.com via Tribunjatim.com, Sabtu (23/9/2023).

"Udah enggak punya empedu. Liver mah masih ada," tutur Panji Petualang.

"Empedu saya diangkat karena liver saya juga pecah robek, jadinya dirawat di Bandung sampai empat bulan," tambahnya.

Baca juga: Terungkap Alasan Denny Caknan Utang ke Soimah, Suami Bella Bonita : Pinjam Mak

Panji Petualang menjelaskan bahwa pemulihan dari kecelakaan tersebut memakan waktu hingga satu tahun.

Pada akhirnya, ia dianggap tidak memiliki kantong empedu yang berfungsi sebagai penyaring racun dalam tubuh.

Meskipun ia telah hidup tanpa empedu selama bertahun-tahun, hal ini tidak mengganggu kehidupan sehari-hari Panji Petualang.

Ia mengaku masih dapat makan apapun yang ia inginkan tanpa ada pantangan tertentu.

"Sampai hari ini makan enggak ada pantangan, mie instan saya makan, nasi saya makan, ya alhamdulillah semuanya baik-baik saja," ujar Panji Petualang.

Sebelumnya Panji Petualang pernah menjelaskan bahwa kecelakaan motor yang dialaminya terjadi saat ia masih duduk di bangku SMP.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan kehilangan empedu dan cedera pada bagian livernya.

Baca juga: Pernah Hidup Susah Saat Kecil, Atta Halilintar Rajin Pergi Kondangan Demi Makan: Incar Sate Kambing

Kisah Panji Petualang yang tidak memiliki kantong empedu selama 19 tahun ini menjadi bagian dari perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan telah menginspirasi banyak penggemarnya di seluruh Indonesia.

Berat Badan Turun 30 kg

Ada penyesalan dalam diri pawang ular kondang, Panji Petualang setelah menderita penyakit diabetes kering.

Panji Petualang mengungkap gaya hidupnya saat sehat.

Meski begitu, ada hal yang juga disyukuri Panji Petualang.

Itu soal kondisi kakinya.

Kabar Panji Petualang menjadi sorotan publik belakangan ini.

Pria berusia 34 tahun ini nampak kurus saat menghadiri sebuah acara televisi hingga mengundang perhatian banyak orang.

Panji Petualang ternyata tengah berjuang melawan penyakit diabetes kering yang sedang dideritanya.

Dalam pengakuannya, Panji mengungkapkan bahwa dia mulai mendapatkan diagnosis penyakit diabetes kering pada saat bulan Ramadhan.

"Sekalinya kena vonis diagnosa diabetes, itu benar-benar seperti yang disebut 'hah, diabetes'," ujar Panji, belum lama ini, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Pengaruh penyakit tersebut terhadap kondisi tubuhnya sangat terlihat.

Panji Petualang mengaku telah kehilangan berat badan hingga mencapai 30 kilogram.

"Dari awalnya memiliki berat 95 kilogram, kini beratnya hanya 65 kilogram," kata Panji.

Menurut Panji, penyakit diabetes kering ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik dari ayahnya.

Tidak hanya itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi salah satu pemicunya.

Baca juga: Modus Tawaran Promosi Judi Online Diungkap Dinar Candy, Pantas Banyak Artis Tergiur

"Setelah makan malam, saya langsung tidur. Terutama makan nasi malam dan kemudian tidur. Itulah yang memicu diabetes," ungkap Panji.

Pria yang dikenal dengan semangat petualangnya ini kini harus mengurangi aktivitas beratnya karena diabetes membuatnya lebih mudah merasa lelah.

"Aktivitas berat seperti mendaki gunung dengan trek jauh sudah tidak bisa saya lakukan," tambahnya.

Namun, Panji Petualang tetap bersemangat dalam menjalani pengobatannya.

Ia rutin mengonsumsi obat-obatan dan herbal sesuai dengan anjuran dokter.

"Saya merasa lebih sehat sekarang karena ada banyak orang yang peduli, banyak doa, dan dukungan," ujar Panji dengan penuh rasa syukur.

Meskipun menghadapi cobaan kesehatan yang cukup berat, Panji tetap optimistis dan tidak menyerah.

"Saya melakukan berbagai pengobatan, baik medis maupun alternatif, karena semangat untuk sembuh masih sangat tinggi," tambahnya dengan semangat.

Meski mengidap diabetes hingga tubuhnya semakin kurus, pembawa acara Panji Petualang bersyukur masih bisa berjalan secara normal.

Panji Petualang juga bersyukur tidak mengalami pengeroposan gigi.

"Bersyukurnya dengan kekurangan badan, masih Allah beri kesehatan, nggak ngerti padahal harusnya pincang," kata Panji dikutip dari YouTube STARPRO Indonesia, Senin (14/8/2023) via Tribunnews.

"Jalan aku normal, lebih bersyukurnya lagi gigi saya tidak ada bolong," sambungnya.

Panji Petualang yang dikenal sebagai presenter sekaligus pawang hewan itu, kini tidak lagi bisa menjalani syuting di alam bebas seperti sebelumnya.

Dokter yang menangani Panji pun tak memperbolehkan presenter 34 tahun itu menjalani aktivitas berat.

"Iya (syuting) yang terlalu berat nggak, naik gunung gitu juga nggak," ungkapnya.

Diakui Panji,dirinya sempat terpukul saat divonis mengidap penyakit diabetes.

"Makannya itu yang bikin aku ngedrop banget," paparnya.

Dalam kesempatan berbeda, Panji memilih hijrah sebagai wujud rasa syukurnya bisa melewati ujian penyakit yang kini diidapnya.

Pasalnya Panji Petualang divonis mengidap diabetes hingga kadar gulanya mencapai 500.

Penyakit itu juga membuat mental Panji cukup terganggu hingga menimbulkan penurunan berat badan.

"Karena aku tuh jarang sakit paling tipes gitu kan, sekalinya kena vonis diagnosa diabet, waduh itu benar-benar kayak yang 'hah diabet'," kata Panji Petualang.

Panji menilai bahwa dirinya harus mendekatkan diri pada Tuhan dengan terus melakukan ibadah setelah mengidap penyakit tersebut.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunjatim.com)

Sumber: Surya Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved