Berita Nasional

Satu Penyebab Rendahnya Rendahnya Daya Beli Rumah Subsidi, Terkait Pengeluaran Perkapita Banjarmasin

Adanya rumah subsidi tentu membantu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak huni di Kota Banjarmasin dan Kalsel

Editor: Edi Nugroho
Istimewa/Mahatama Property .
Pembangunan rumah subsidi di Kalsel. 

BANJARMASINPOST.CO.ID-Adanya rumah subsidi tentu membantu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak huni.

Namun masih rendahnya serapan perumahan bukan karena rendahnya kebutuhan masyarakat terhadap rumah layak huni, tetapi karena masih rendahnya daya beli. Akibatnya masyarakat tidak dapat menyerap supply meski mereka membutuhkan.

Daya beli masyarakat dapat dilihat dari Pengeluaran Perkapita Disesuaikan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di tingkat nasional angka Pengeluaran Perkapita Disesuaikan penduduk Indonesia pada 2022 sebesar Rp 11,48 juta per tahun. Sedangkan di Provinsi Kalsel Rp 12,47 juta. Di Banjarmasin Rp 14,77 juta.

Sebelum pandemi Covid-19, pada 2019 Pengeluaran Perkapita Disesuaikan Kalsel mencapai Rp 12,25 juta. Untuk Banjarmasin Rp 14,55 juta. Kondisi ini menggambarkan belum terjadinya perbaikan kesejahteraan rumah tangga sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk tempat tinggal.

Baca juga: Sosok Asli Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden Arsjad Rasjid, se-TK dengan Putra Mega

Baca juga: Murid SDN Bahandang 1 Jejangkit Batola tak Bisa ke Toilet, Dampak Kebakaran Gedung Sekolah

Ada dua kondisi yang diperlukan agar lebih banyak rumah tangga bisa tinggal di rumah layak huni. Pertama, besaran subsidi perlu dinaikkan agar lebih terjangkau harganya. Kedua, pemerintah mampu menghadirkan kondisi perekonomian yang lebih baik dengan lapangan kerja lebih banyak sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. (msr)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved