Berita Batola

Murid SDN Bahandang 1 Jejangkit Batola tak Bisa ke Toilet, Dampak Kebakaran Gedung Sekolah

Setelah  kebakaran lahan, kegiatan belajar mengajar murid dan guru SDN Bahandang 1 Kecamatan Jejangkit Kabupaten Baritokuala mulai normal.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Muktar Wahid
Setelah berbenah pasca-terdampak kebakaran lahan, kegiatan belajar mengajar murid dan guru SDN Bahandang 1 Kecamatan Jejangkit Kabupaten Baritokuala mulai normal. 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Setelah berbenah pasca-terdampak kebakaran lahan, kegiatan belajar mengajar murid dan guru SDN Bahandang 1 Kecamatan Jejangkit Kabupaten Baritokuala mulai normal.

Kekurangan meja dan kursi belajar akibat kebakaran telah diatasi Dinas Pendidikan (Disdik) Batola. Meja dan kursi SDN Tatah Halayung Kecamatan Mandastana, yang tengah direhab total, dikirim ke SDN Bahandang 1.

Namun murid dan guru sekolah di Desa Bahandang tersebut kesulitan ke toilet karena turut hangus dalam peristiwa Rabu (27/9) itu. Kepala Sekolah Gazali Rahman, Sabtu (30/9), mengatakan mereka sangat memerlukan toilet.

Sementara untuk belajar menggunakan tiga ruang kelas yang selamat dari amuk api. “Setiap kelas disekat. Murid kami dari kelas satu hingga enam cuma 18 orang,” kata Gazali.

Baca juga: Kisah Sukses Seniman Penyandang Disleksia asal Bogor, Taufik Produksi Diorama Bercerita

Baca juga: Kepala BPBD Batola Sebut Kekompakan Pemdes Padamkan Karhutla di Wanaraya Kalsel Bisa Dicontoh

Menurut Gazali, tim dari Disdik Batola telah melakukan pengecekan. Tiga ruang kelas yang terbakar dijanjikan dibangun kembali pada 2024. “Kalau rehab dikerjakan, kami sangat memerlukan toilet,” katanya.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga mengancam lahan pertanian yang memasuki masa panen. Kekhawatiran pun diungkapkan Norhayati, petani Desa Cahaya Baru, Jejangkit, saat memanen padi Siam Karang Dukuh, Sabtu. Terlebih sawah di sekitar lahannya sudah ada yang terbakar. Oleh karena itu Norhayati dan keluarga melakukan penjagaan.

Tetangganya, Supian, petani padi varietas unggul jenis Siam Madu, juga memiliki perasaan yang sama. Setiap hari dia membawa penyemprot air. Dia pun mempercepat panen karena sehari sebelumnya lahan tetangga terbakar. “Jumat dari pagi hingga malam kebakaran,” ujar Supian yang memiliki lahan 13 borongan.

Supian berharap Pemkab Batola menyiagakan pemadam. “Desa kami kalau hujan kebanjiran, kalau kemarau, kebakaran. Perlu solusi dari pemkab,” pungkasnya.

Sabtu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola menerima kiriman informasi satelit yang menyatakan ada 41 titik panas di delapan kecamatan kabupaten tersebut. Terbanyak di Jejangkit yakni 14 titik, kemudian Wanaraya 10 titik. “Jumat (29/9) bahkan lebih dari 400 titik,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Batola Aris Saputera.

Kebakaran di areal pertanian yang telah dipanen menimbulkan perkiraan adanya unsur kesengajaan. Ini seperti yang terlihad di kawasan Pematang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.

Baca juga: Nelayan Aluhaluh Kabupaten Banjar Panen Udang, Sekali Melaut Bisa Menangkap 100 Kg Lebih

Baca juga: Panggung Hiburan Ramaikan Gelaran Expo Milad ke-31 STIA Amuntai HSU, Dara The Virgin akan Tampil

Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian Dinas Pertanian (Distan) Banjar Imelda Rosanty mengaku sudah mengimbau petani agar tidak membakar lahan usai panen.

Dugaan pembakaran terlihat di sebuah video yang menyebar di sejumlah grup Whatsapp. Tampak sejumlah pria membakar jerami di lahan yang diduga berada di Kecamatan Tatah Makmur. Satu di antaranya mengenakan kaus putih, sarung hitam dan peci putih.

Kanit Tipidter Satreskrim Polres Banjar Ipda Fakhri Safrizal Wiratama menegaskan pelaku pembakaran lahan dapat dipidana.

Satreskrim menangani empat kasus. “Untuk perkara di Kertakhanyar ditangani Polsek Kertakhanyar. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, baik pemilik lahan, ketua RT hingga kepala desa,” terang Ipda Fakhri.

Polres Kotabaru bahkan tengah memproses hukum AM (44) warga Jalan Bima, Gang Jambu, RT 12, RW 2, Desa Baharu Utara, Kecamatan Pulaulaut Sigam. Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu ditangkap anggota Polsek Pulaulaut Timur di Desa Teluk Gosong, Kecamatan Pulaulaut Timur, Sabtu siang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved