Karhutla Kalsel

Bencana Karhutla di Desa Hiyung Kabupaten Tapin Kalsel, Kebun Cabai Kembali Dilalap Api

Krhutla Kalsel. Kebakaran hanguskan tanaman cabai pada di lahan 1,5 hektare, Desa Hiyung, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Jumat (6/10/2023).

|
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BPBD KABUPATEN TAPIN
Karhutla Kalsel. Anggota Satgas BPBD saat berupaya melakukan pemadaman lahan yang terbakar di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (6/10/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Karhutla Kalsel. Ancaman kebakaran hutan dan lahan saat ini, nampaknya jadi momok bagi petani cabai hiyung di Desa Hiyung, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. 

Sejumlah kejadian yang membakar kawasan perkebunan cabai dengan tingkat kepedasan 17 kali lipat dari cabai biasa ini, sudah kerap sekali terjadi. 

Sepanjang September hingga Oktober ini saja, setidaknya sebanyak 106.990 batang cabai yang hangus terbakar.

Baca juga: Petani Cabai Hiyung Tapin Berharap Ponakan yang Tewas saat Padamkan Karhutla Itu Kejadian Terakhir

Baca juga: Pikap Tabrak Pohon, Warga dan Relawan Kumpulkan Ikan Berhamburan di Bypass Kabupaten Tapin Kalsel

Padahal, semua tanaman telah memasuki masa panen.

Disampaikan Kabid Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Tapin, Akhmad Syofyan, kebakaran serupa juga terjadi saat  Jumat (6/10/2023), di Desa hiyung, Kecamatan Tapin Tengah. 

Api membesar, merambat di semak dan kemudian menuju perkebunan cabai.

Baca juga: Sopir Ngantuk, Pikap Bermuatan Ikan Tabrak Pohon di Jalan By Pass Rantau Tapin

Baca juga: Bolak-balik Membobol Ruko di Banua Lawas, Pelaku Dibekuk Anggota Polres Tabalong Kalsel

Itu terjadi seiring tiupan angin kencang saat siang hingga sorenya. 

"Api akhirnya dapat dikuasai atau dipadamkan 90 persen, setelah membakar lahan seluas 5,5 hektare," ungkap Syofyan, Sabtu (7/10). 

Ia pun menyebutkan, dari total 5,5 hektare lahan terbakar, termasuk di antaranyanya 1,5 hektare kebun cabai, dengan kisaran 3.500 pohon. 

Baca juga: Kemarau Ekstrem, Ini Kondisi Stok Air di Waduk Riam Kanan Kabupaten Banjar Kalsel

Baca juga: Air Hanya Cukup Tiga Pekan, Intake PTAM Bandarmasih Banjarmasin Kemasukan Air Laut

Sementara itu, prediksi musim kemarau dampak El Nino di sejumlah daerah di Kalsel, termasuk Kabupaten Tapin, masih berlangsung hingga akhir Oktober ini. 

Hujan diprediksi akan mulai normal pada November mendatang.

(Banjarmasinpost.co.idlMuhammadTabri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved