Kabut Asap

Tujuh Provinsi Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla, Ada Kalsel, Kalteng, Jambi hingga Riau

Pihak Kementerian LHK menyebutkan tujugh Provinsi telah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla,a da Kalimantan Selatan, Jambi hingga Riau

Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID/IDDA ROYANI
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti wilayah Kecamatan Battibati, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel),7 Provinsi telah tetapkan jadi Status Siaga Darurat Karhutla 

BANAJRMASINPOST.CO.ID - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di berbagai Provinsi di Indonesia hingga kini terus terjadi.

Tak heran kabut asap pun terjadi di beberapa kota dan membuat pemerindah daerah mengambil tindakan seperti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi anak sekolah.

Kondisi terus terjadinya kebakaran lahan ini membuat beberapa provinsi menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla,

Hal ini diungkapkan  Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Laksmi Dewanti mengatakan saat ini ada 7 provinsi yang menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Provinsi-provinsi tersebut di antaranya Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Info Cuaca Ekstrem Besok Minggu 8 Oktober 2023, Waspada Banten dan Jawa Barat, Cek Cuaca Kalsel

Baca juga: Gempa Guncang Papua Baru Saja, Imbas Magnitudo 7,1, Cek Info BMKG Pusat Getaran

"Tadi kami juga menyebutkan sudah ada 7 provinsi yang menetapkan siaga darurat," kata Laksmi dalam konferensi pers penanganan karhutla di Arborea Cafe Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, Jakarta, Sabtu (7/10/ 2023 ).

Sementara perihal asap yang timbul dari kebakaran lahan di sejumlah wilayah seperti Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, KLHK mengatakan tak ada asap yang melintasi batas negara atau keluar dari wilayah Indonesia.

Hal ini kata dia, sebagaimana data pemantauan yang didapat dari ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) yang berlokasi di Singapura, serta data milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Laksmi menyebut secara khusus KLHK memantau terjadinya kebakaran hutan pada minggu ke-4 bulan September 2023 yakni pada tanggal 26-28 hingga 7 Oktober. Hasil pemantauan dari data ASMC dan BMKG, menyatakan tak terdeteksi terjadinya asap lintas batas.

"Kita memantau khususnya sejak terjadinya kebakaran hutan yang cukup banyak pada minggu ke-4 bulan September kemarin, jadi 26-28 hingga hari ini, 7 Oktober tadi pagi jam 7, itu tidak terdeteksi adanya asap lintas batas," terang dia.

Sebelumnya otoritas Malaysia mengirimkan surat ke Indonesia terkait asap kebakaran hutan Indonesia yang melintas di negaranya. Surat itu ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar.

Dalam surat itu Malaysia keberatan bahwa asap kebakaran hutan di Indonesia telah sampai di Malaysia. Kondisi ini disebut menimbulkan polusi udara di negeri Jiran.

Baca juga: Viral Curhat Kurir di Sukabumi Imbas Ditutupnya TikTok Shop, Ratusan Karyawan Terancam Dipecat

Baca juga: Viral Pengemudi Mobil Mercy Ini Selalu Dikerubungi Kucing saat Tiba, Penyebab Aslinya Bikin Salut

Karena itu, Malaysia meminta Indonesia menangani secara serius kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, Malaysia menawarkan bantuan untuk menangani kebakaran hutan, jika Indonesia membutuhkan.

"Benar. Pemerintah Malaysia sudah berkirim surat kepada Menteri Lingkungan Hidup Indonesia," kata Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, Jumat (6/10/2023).

Sumber : Tribunnews.com

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved