Btalk
Bincang di Btalk BPost, Foodies Kalsel Ini Sebut Banyak Kuliner Banjar Belum Di-review
Jihad Ramadhan dan Fefey berbagi cerita menjadi foodies profesional di Progam B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
Jihad : Setahu saya ada komunitas kuliner, tapi saya memilih sendiri saja, karena ada beberapa aktivitas kerja.
Apakah sebagai foodies bisa menghasilkan uang?
Jihad : Ya, dengan endorse ada biaya untuk kami. Juga ada yang minta review, minta visit, minta datang ke even mereka.
Adakah kisaran budget per bulan untuk bikin konten dan kisaran bayaran diterima ?
Fefey : Tidak pernah menghitung budget, jalan saja. Aaat ketemu tempat kuliner ya usahakan bikin review. Soal pemasukan dari kerja sama dengan klien ya itu nilainya disyukuri saja. Tidak perlu disebut angkanya.
Jihad : Sama. Kalau lagi mau review, ya sudah. Mengenai budget itu tidak tetap. Soal pemasukan, ya tergantung pemberian Tuhan. Kadang ramai, kadang tidak ramai. Syukuri saja.
Ada pengalaman kurang menyenangkan selama ini ?
Jihad: Sering di-bully oleh netizen, bahkan sampai body shaming. Begitulah sisi lain dari bekerja di sosial media. Juga pernah ketika kerja sama dengan klien, mereka memberikan produk yang terbaik, tapi setelah di-review malah menurunkan standar, jadinya kita di-bully netizen yang kemudian mencicipi ke sana. Makanya saya selalu pesan ke klien agar tetap menjaga kesamaan rasa.
Fefey : Netizen selalu mencari kekurangan, begitulah fenomenanya.
Apakah ada konten kreator yang diidolakan?
Jihad : Tentu ada, yaitu konten kreator yang memiliki kemampuan konten umum, apakah itu adventure, fashion. Saya pelajari cara pengambilan videonya.
Fefey : Siapapun konten kreator yang membawa dampak positif ke masyarakat saya suka. Apa lagi yang review-nya fun, no drama. Berhubung saya suka komunikasi dengan followers.
Bagaimana pendapat anda tentang adanya foodies yang dalam kontennya berkomentar tak layak terhadap suatu produk dan tempat kuliner?
Jihad : Harus ada etika, walau tempat kuliner itu bukan selera kita tapi kalau ada pelanggannya, berarti itu ada pasarnya.
Fefey : Kurang etis. Kalau kami tidak suka melakukan itu. Misal ada kuliner yang kami tidak suka ya tidak kami post. Kami selalu coba dulu.
Berikut tayangan bincang bersama Jihad Ramadhan dan Fefey berbagi cerita menjadi foodies profesional di Progam B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja pada Rabu (11/10) siang :
(dea)
Hasan Basri Tolak PKI di Kalimantan Selatan, Begini Ceritanya Diungkap Peneliti Sejarah Brida Kalsel |
![]() |
---|
Beasiswa IBFL Ubah Potensi Mahasiswa ULM Jadi Prestasi |
![]() |
---|
Beasiswa IBFL, Mengubah Potensi Pemuda Kalsel Menjadi Prestasi, Berikut Kisahnya |
![]() |
---|
Lari sebagai Gaya Hidup Sehat, Begini Perbincangan Dua Runfluencer Kalsel |
![]() |
---|
Yuk Buruan Check In Kamar Hotel Di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin, Tamu Dapat Sasirangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.