Religi

Adab Berdoa yang Baik Dipaparkan Buya Yahya, Disunnahkan Baca Ini Sebelum Memulai Doa

Penceramah Buya Yahya menjelaskan Adab Berdoa yang baik sesuai sunnah dan petunjuk Nabi Muhammad SAW.

Editor: Mariana
Al-Bahjah TV
Buya Yahya menjelaskan adab berdoa 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan Adab Berdoa yang baik sesuai sunnah dan petunjuk Nabi Muhammad SAW.

Dituturkan Buya Yahya, berdoa dianjurkan bagi umat Islam setiap saat terlebih jika ingin melakukan kegiatan, kendati demikian doa yang dipanjatkan disesuaikan dengan waktu dan situasi yang bersangkutan.

Buya Yahya menyampaikan Rasulullah SAW mengajarkan umat muslim sebelum memulai doa agar mengucapkan hamdallah dan sholawat terlebih dahulu, namun hal ini hendaknya disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Dalam berkegiatan sehari-hari, kaum muslimin dianjurkan membaca doa termasuk ketika ingin makan, naik kendaraan dan lainnya.

Baca juga: Kapan 1 Rabiul Akhir 2023? Buya Yahya Ingatkan Cara Raih Ketenangan Hati untuk Beramal Sholeh

Baca juga: Bolehkah Itikaf dan Sholat Tahiyatul Mesjid di Mushola? Begini Penjelasan Buya Yahya

Doa-doa yang dikhaturkan tak lain adalah untuk memperoleh rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.

Buya Yahya menjelaskan dalam berdoa sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, dan ada pula penyesuaian dengan waktu dan kesempatan.

"Nabi Muhammad SAW sendiri selalu mengajarkan dalam panjatan doa-doa atau khutbah-khutbah beliau untuk membaca Alhamdulillah dan sholawat sebelum memulai doa," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Sehingga umat Islam sebaiknya menjadikan hamdallah dan sholawat sebagai pemula dalam panjatan doa.

Namun doa diawali hamdallah dan sholawat disesuaikan dengan kesempatan, artinya ada doa yang pendek, sebab panjang malah tidak nyaman bisa jadi karena membuat berlebihan.

"Misalnya kalau mau makan anak kecil, baca doa makan yang telah diajarkan, sebaiknya tidak menambahkan Hamdallah dan sholawat keburu anaknya ngiler," ujar Buya Yahya.

Penyesuaian tersebut dilakukan untuk menahan hawa nafsu, sebab tak hanya untuk hal buruk saja hawa nafsu dikendalikan melainkan juga saat berdoa.

Doa Makan

” اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا فِيما رَزَقْتَنا وَقِنا عَذَابَ النَّارِ باسم اللَّهِ “

Bismillahi wabarakatillah. Allahumma barik lana fi ma razaqtana waqina 'adhaban-nar.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah dan semoga Allah memberkahi makanan yang Engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari azab neraka."

Apabila ada kesempatan dan waktu yang panjang maka dianjurkan untuk membaca hamdallah dan sholawat terlebih dahulu.

Kesempatan yang sesuai adalah berdoa setelah berdzikir, kemudian disempurnakan dengan sebab-sebab dikabulkan doa sesuai syariat.

Baca juga: Tutorial Sholat Istisqo Dipaparkan Buya Yahya, Simak Niat dan Syaratnya

Namun jika seorang mengamalkan doa-doa panjang di setiap waktu dan kondisi hal itu boleh dan sah dilakukan, akan tetapi jangan sampai amal kebaikan tersebut menjadi berat untuk dilakukan.

"Memang cara berdoa yang tepat adalah menyanjung Allah, karena Allah Maha Pemberi hajat-hajat umat Islam, kemudian bersholawat kepada Nabi SAW, setelah itu memanjatkan hajat-hajat kita, namun kembali lagi harus tahu situasi dan kondisi kita," ucap Buya Yahya.

Buya Yahya menambahkan syarat-syarat doa dikabulkan Allah tidak ada di dalamnya harus orang alim, orang alim pun belum dijamin doanya akan diterima.

"Akan tetapi dalam berdoa harus sadar kekhusyukan hati, sadar kalau punya hajat kepada Allah, saat berdoa harus sadar bahwa diri ini lemah, sehingga doa tidak sekadar untuk memenuhi keinginan, lebih menyadari doa dipanjatkan karena tak ada daya dan upaya selain kekuatan dan pertolongan dari Allah," terang Buya Yahya.

Syarat lainnya agar dikabulkan doa adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi halal, pakaian yang dipakai pun didapatkan dari sumber yang halal.

Buya Yahya menceritakan suatu ketika ada seseorang yang disifati dengan sifat yang menunjukkan orang itu pasti akan diterima doanya.

"Secara fisik dia adalah orang yang compang-camping, bukan orang yang menampilkan gemerlap dunia, tampak orang yang selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah," ujar Buya Yahya.

Syarat selanjutnya, dalam berdoa hendaknya menengadahkan tangan menjadi sebab dikabulkan doa.

Dalam memanjatkan permintaan dilakukan secara serius, benar-benar dalam posisi yang menghamba kepada Allah.

"Nabi SAW bersabda bagaimana mungkin dikabulkan doanya ketika semua yang dimakan dan dipakai haram, makanan, minuman, pakaian, hal inilah sebab tidak dikabulkannya suatu doa," urai Buya Yahya.

Tempat berdoa juga menjadi salah satu syarat terkabulnya doa, anjuran Nabi Muhammad SAW agar berdoa di tempat mustajab yakni depan ka'bah, namun tidak harus selalu di depan ka'bah, namun semakin baik suatu tempat maka akan semakin mudah Allah mengabulkan doa.

Selanjutnya waktu berdoa, Buya Yahya mengungkapkan ada waktu-waktu tertentu sebab dikabulkannya doa, di antaranya sepertiga akhir malam.

"Misalnya jam 2 malam ke atas, itu adalah saat-saat dikabulkannya doa, kemudian dibarengi dengan sedekah," imbau Buya Yahya.

Jika seseorang merasa dirinya penuh dosa, hal itu pertanda yang baik, perasaan yang demikian adalah tanda akan dikabulkannya doa oleh Allah.

Akan lebih baik lagi bertaubat kepada Allah, yang keliru adalah tidak pernah merasa berdosa, makanan haram tak sadar, meskipun berdoa di depan ka'bah tak akan diterima Allah dengan makanan haram.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved