Berita Internasional

Jumlah Korban Jiwa Kian Bertambah Imbas Konflik Hamas-Israel, 500 Anak Palestina Tewas di Jalur Gaza

Perang Israel dengan kelompok Hamas Palestina, jumlah korban jiwa semakin bertambah, di antaranya 500 anak Palestina tewas.

Editor: Mariana
AHYA HASSOUNA / AFP
Pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza . Israel kembali menyerang kamp Jabalia pada Kamis 12 Oktober 2023, menewaskan setidaknya 45 warga Palestina danmelukai puluhan orang.  

Anak-anak yang telah kehilangan rasa aman, terpaksa harus mengungsi dan meninggalkan rumah mereka di tengah malam.

Samah Jabr, seorang ibu dari empat anak di Kota Gaza mengaku sangat khawatir dengan putra sulungnya yang masih berusia 13 tahun.

"Dia tidak tahan jika ada orang berbicara dengan suara keras, meskipun mereka sedang bercanda. Saya mencoba memberitahunya bahwa perang ini akan berakhir," kata Jabr.

Jabr memeluk anaknya, Qusay dengan sangat erat dan merencanakan hal-hal yang ingin dilakukan setelah perang berakhir.

"Suara misil sangat menakutkan, dan rumah kami berguncang sangat keras," kata Jabr.

Dia mengajari anak-anaknya sejak dini untuk mengenali cahaya yang menyertai ketika sebuah rudal ditembakkan, sehingga mereka siap menghadapi suara memekakkan telinga.

Baca juga: Intip Senjata Mutakhir Hamas dan Israel Saat Konflik Berdarah di Palestina, Ada Rudal Fateh-110

Satu Jurnalis Tewas

Tak hanya di Gaza Palestina, serangan udara Israel juga menyerang Lebanon. Alhasil satu jurnalis tewas.

Videografer kantor berita Reuters dan enam jurnalis lainnya terluka di Lebanon selatan pada Jumat (13/10/2023).

Mereka dihantam rudal yang ditembakkan dari arah Israel, menurut videografer Reuters yang berada di lokasi kejadian.

Kelompok jurnalis tersebut, termasuk dari Al Jazeera dan Agence France-Presse (AFP), bekerja di dekat Alma al-Shaab.

Situs tersebut berada dekat perbatasan Israel.

Di sana, militer Israel dan milisi Hizbullah Lebanon saling baku tembak dalam bentrokan perbatasan.

Dikutip CBC, seorang fotografer Associated Press di lokasi kejadian menyaksikan insiden itu.

Ia melihat jenazah videografer Reuters Issam Abdallah dan beberapa dari enam orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved