Berita Internasional

Hizbullah Lebanon Lancarkan Aksi Balasan di Perbatasan, Israel Terus Tempur Palestina di Jalur Gaza

Hizbullah Lebanon menyatakan sikap berupa aksi balasan atas serangan Israel yang menewaskan dua warga sipil dan satu jurnalis.

|
Editor: Mariana
(AFP/JALAA MAREY)
Tampak pasukan Israel menembakkan artileri ke arah Lebanon selatan dari zona perbatasan di Israel utara pada Senin (9/10/2023). Hezbollah membantah terlibat upaya penyusupan atau penyerangan apa pun oleh Hamas terhadap Israel. Terbaru dikabarkan 2.200 orang tewas dari kedua belah pihak 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hizbullah Lebanon menyatakan sikap berupa aksi balasan atas serangan Israel yang menewaskan dua warga sipil dan satu jurnalis.

Konflik Israel dan Palestina semakin membara, Hiszbullah Lebanon pun turut membantu pejuang Hamas Palestina dengan baku tembak dengan Israel di perbatasan.

Israel menyatakan perbatasan utaranya dengan Lebanon sebagai zona militer tertutup setelah terjadi baku tembak dengan kelompok Hizbullah.

Dilansir Aljazeera, kekhawatiran adanya konflik baru dengan pihak lain muncul saat Israel masih terus memborbardir Jalur Gaza.

Baca juga: Info Cuaca Ekstrem BMKG Besok 16 Oktober 2023, Kalsel dan Jabar Hujan Petir, Kaltara Angin Kencang

Baca juga: Viral Kondisi Aspal Jalan Di Kendal Jateng Rapuh Kala Disentuh, Kades: Belum Finishing

Pada hari Minggu, Israel memperingatkan warga sipil untuk tidak mendekati perbatasan Lebanon dalam radius sekitar 4 km jika tidak mau ditembaki.

Pemerintah Israel juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan, yang dipenuhi dengan kota-kota kecil dan desa-desa, untuk tinggal di dekat tempat penampungan.

Seruan itu diumumkan setelah satu orang tewas akibat serangan Hizbullah pada Minggu pagi, yang dibalas dengan tembakan artileri dari pihak Israel.

Kelompok politik dan militer Lebanon mengatakan serangan mereka dilakukan sebagai respons terhadap serangan Israel ke Lebanon sehari sebelumnya yang menewaskan dua warga sipil dan seorang juru kamera Reuters yang sedang mengambil gambar di dekat perbatasan.

Israel mengatakan sedang menyelidiki soal tewasnya jurnalis Reuters Issam Abdallah.

Rekaman yang dirilis online menunjukkan Abdallah dan rekan-rekan lainnya ditembaki oleh proyektil yang diluncurkan dari Israel.

Langkah Israel pada hari Minggu ini menandai persiapan menghadapi kemungkinan Hizbullah membuka front kedua dan membantu pejuang Hamas di Jalur Gaza.

Di sisi lain, Israel juga menyerang bandara di Aleppo dan Damaskus, Suriah, sebagai upaya untuk mencegah Iran menggunakan Suriah untuk memasuki konflik.

Iran belum secara resmi mengancam untuk ikut perang namun mengatakan Israel akan menghadapi konsekuensi jika tidak menghentikan serangannya terhadap Gaza.

Kelompok militan Hamas menyerbu Israel dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pekan lalu, menewaskan sekitar 1.300 warga Israel dan menawan sekitar 150 orang.

Sejak itu, Israel terus menggempur Gaza, memutus pasokan air, listrik, dan internet.

Pasukan Israel tampaknya sedang mempersiapkan serangan darat, dan berjanji untuk meningkatkan perang meskipun serangan udaranya saja telah menewaskan sedikitnya 2.329 warga Palestina sejauh ini, termasuk 724 anak-anak.

Sementara di Lebanon awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyebut bahwa Hizbullah telah menyiapkan skenario jika Israel melancarkan serangannya ke Gaza.

Baca juga: Link Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2023 di 30 Instansi, Ini Tampilan Lolos ke Tahap Selanjutnya

Dugaan Penggunaan Fosfor Putih

Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) mengatakan mereka telah memverifikasi rekaman yang diambil di Lebanon dan di Gaza masing-masing pada hari Selasa dan Rabu.

Rekaman itu menunjukkan beberapa penggunaan fosfor putih yang ditembakkan artileri di pelabuhan Kota Gaza dan dua lokasi pedesaan di sepanjang jalan perbatasan Israel-Lebanon.

Fosfor putih adalah bahan kimia mematikan yang mampu membakar kulit dan jaringan dalam manusia.

Fosfor putih dilarang digunakan di wilayah populasi sipil menurut konvensi PBB.

Siapa Hizbullah?

Mengutip Aljazeera, Hizbullah, yang berarti “Partai Tuhan”, adalah kelompok bersenjata dan politik Syiah yang didukung Iran.

Hizbullah dibentuk pada tahun 1982 untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Kelompok ini muncul dari kelompok bersenjata yang dibentuk oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran setelah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982.

Kelompok ini, yang mendapat dukungan dari kalangan Muslim Syiah, adalah salah satu musuh terbesar Israel di wilayah tersebut.

Pada tahun 2021, pemimpinnya, Hassan Nasrallah mengklaim Hizbullah memiliki 100.000 pejuang.

Kelompok ini membanggakan roket yang presisi dan mengatakan mereka dapat menyerang seluruh wilayah Israel.

Amerika Serikat memperkirakan Iran telah mengalokasikan ratusan juta dolar setiap tahunnya kepada Hizbullah dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok tersebut, yang dipimpin oleh Nasrallah sejak tahun 1992, adalah salah satu blok politik paling berpengaruh dalam sistem politik sektarian Lebanon, dan mendapat dukungan dari sebagian besar penduduk Syiah.

Kelompok ini sering dijuluki “negara di dalam negara” karena jaringan politik dan militernya yang luas yang didirikan di negara yang terbagi berdasarkan sektarian.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel dan Hizbullah Lebanon Saling Baku Tembak sementara Jalur Gaza Masih Terus Dibombardir

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved