Berita Internasional

Bocah di Gaza Selamat dari Reruntuhan Bom Israel, Ayah, Ibu, dan Saudaranya Tak Terselamatkan

Bocah terbangun di rumah sakit di Gaza, harus menerima fakta ayah, ibu dan semua saudaranya tak bisa terselamatkan akibat serangan Israel.

|
Editor: Mariana
(AFP/JALAA MAREY)
Tampak pasukan Israel menembakkan artileri ke arah Lebanon selatan dari zona perbatasan di Israel utara pada Senin (9/10/2023). Hezbollah membantah terlibat upaya penyusupan atau penyerangan apa pun oleh Hamas terhadap Israel. Terbaru dikabarkan 2.200 orang tewas dari kedua belah pihak 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Perang antara Israel dengan kelompok Hamas Palestina terus berlanjut, Israel terus membombardir jalur Gaza.

Dari serangan bom Israel itu, bocah perempuan berusia empat tahun menjadi korban namun masih selamat.

Anak tersebut terbangun di rumah sakit di Gaza, harus menerima fakta menyakitkan bahwa ayah, ibu dan semua saudaranya tak bisa terselamatkan akibat serangan Israel.

Baca juga: Viral Mobil Box Pengantaran Minyak Goreng Isinya Kosong, Wanita di Lombok Timur Jadi Korban Penipuan

Baca juga: Sosok Cawapres Prabowo yang Dibahas Pertemuan Elite Gerindra, Ada Gibran? Budisatrio: Dinamis

Mengutip Reuters, Fulla Al-Laham terbangun sendirian di rumah sakit Khan Younis, Sabtu (14/10/2023).

Ia dibawa oleh tim penyelamat dari tumpukan reruntuhan yang dulunya adalah rumahnya.

Ke-14 anggota keluarganya, termasuk ibu, ayah dan saudara kandungnya, semuanya tewas.

Rumah mereka yang terletak di Gaza selatan ikut menjadi target serangan udara Israel.

Hanya sang nenek, Um Muhammed Al-Laham, yang berada di sisinya.

Melihat mata cucunya terbuka, Um Muhammed Al-Laham merasa lega sedikit, meski ia sendiri kehilangan putra dan keluarganya yang lain.

Ia berkata, "Tiba-tiba tanpa peringatan, mereka mengebom rumah. Tidak ada satupun yang selamat kecuali cucu saya."

Ummu Muhammad mengaku telah menyaksikan banyak perang antara Hamas dan militer Israel selama bertahun-tahun, tapi menurutnya ini adalah yang terberat.

"14 orang menjadi syahid, tidak ada yang tersisa kecuali Fulla," katanya.

"Dia (Fulla) tidak berbicara, tidak melakukan apa pun, hanya berbaring di tempat tidurnya dan mereka memberikan obat."

Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 2.450 orang telah tewas sejak Sabtu (7/10/2023) lalu, dan seperempat di antaranya adalah anak-anak.

Baca juga: Kunci Jawaban Mapel Ekonomi Kelas 11 Kurikulum Merdeka, Soal UAS PAS Pilihan Ganda

Sekitar 10.000 orang lainnya terluka ketika Israel terus menargetkan wilayah sipil dalam upayanya untuk memusnahkan pejuang Hamas.

Petugas penyelamat telah bekerja sepanjang waktu untuk mencari korban yang selamat akibat serangan udara.

Di Rumah Sakit Kamal Edwan, di mana beberapa anak dipasangi ventilator, Dr Hussam Abu Safiya, menekankan bahwa dia tidak akan mengungsi meskipun ada peringatan dari Israel.

“Jika Anda ingin membunuh kami, bunuh kami selagi kami terus bekerja di sini, kami tidak akan pergi,” katanya.

“Kami memerlukan waktu berhari-hari dan berminggu-minggu untuk mengamankan tempat lain."

"Situasinya sungguh berbahaya."

"Memindahkan anak-anak ini dari tempat ini berarti menjatuhkan hukuman mati kepada mereka."

“Mereka akan mati dan peralatan ini hanya beroperasi dengan listrik dan oksigen.”

Update Situasi Terkini di Gaza, Palestina

Dilansir Aljazeera, berikut beberapa kabar terkini seputar konflik Israel-Hamas, Selasa (17/20/2023).

- Gedung Putih telah mengumumkan bahwa Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Israel dan Yordania pada hari Rabu untuk mencari resolusi perang Israel-Hamas.

AS juga mengatakan pihaknya telah menyetujui kesepakatan dengan Israel untuk mengizinkan bantuan masuk.

- Korban tewas dalam serangan udara Israel di Gaza telah meningkat menjadi 2.800 orang, menurut kantor berita Palestina Wafa.

- Pasukan Israel telah menahan pekerja Gaza yang terdampar di Tepi Barat yang diduduki dan setidaknya satu warga Palestina terbunuh di sana, menurut laporan.

- Truk-truk yang membawa bantuan untuk Jalur Gaza sudah mulai bergerak dari al-Arish Mesir di Semenanjung Sinai menuju penyeberangan Rafah.

Tetapi gerbang perbatasan tetap ditutup setelah pemboman Israel.

- Israel mengatakan pihaknya membunuh seorang pemimpin senior Hamas, Osama Mazini, yang diidentifikasi bertanggung jawab atas tahanan dan mengarahkan serangan terhadap Israel.

- Penyanyi Palestina Dalal Abu Amneh, yang terkenal dengan lagu-lagu tradisionalnya, telah ditangkap oleh polisi Israel karena sebuah postingan di Facebook, menurut laporan berita.

- Brigade Qassam Hamas mengatakan bahwa hingga 250 tawanan ditahan di Gaza dan mereka siap untuk melepaskan yang berkewarganegaraan asing setelah “keadaan memungkinkan”.

- Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa hanya ada air, listrik, dan bahan bakar yang tersisa selama 24 jam di Jalur Gaza yang terkepung di mana pemboman Israel terus berlanjut, menewaskan ratusan orang lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocah 4 Tahun Terbangun di Rumah Sakit setelah Serangan Israel: Ayah, Ibu dan Semua Saudaranya Tewas

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved