Religi
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh 2023, Buya Yahya Sebut Boleh Geser Tanggal Sebab Hal Ini
Buya Yahya menjelaskan amalan Puasa Ayyamul Bidh yang pengerjaannya digeser di luar jadwal seharusnya yakni di pertengahan bulan Hijriyah.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan amalan Puasa Ayyamul Bidh yang pengerjaannya digeser di luar jadwal seharusnya yakni di pertengahan bulan Hijriyah.
Jadwal lengkap Puasa Ayyamul Bidh bulan Rabiul Akhir 1445 Hijriyah atau Oktober 2023 bisa disimak di artikel ini.
Dipaparkan Buya Yahya, Puasa Ayyamul Bidh boleh digeser ke hari berikutnya atau hari lainnya jika umat muslim yang ingin mengerjakannya terkendala uzur syar'i.
Baca juga: Buya Yahya Urai Hukum Mengganti Sholat dengan Fidyah, Beberkan Pendapat Mazhab Syafii
Baca juga: Bolehkah Itikaf dan Sholat Tahiyatul Mesjid di Mushola? Begini Penjelasan Buya Yahya
Adapun umat Islam yang mengerjakan qadha Puasa Ramadhan bertepatan Puasa Ayyamul Bidh, Buya Yahya mengatakan akan mendapatkan pahala berlipat ganda.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Akhir 1445 Hijriyah
Kini berada Rabiul Akhir 1445 Hijriyah, bulan keempat sistem penanggalan Islam.
Diketahui 1 Rabiul Akhir 1445 Hijriyah bertepatan pada Senin (16/10/2023) maka jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Rabiul Akhir 2023 adalah sebagai berikut:
1. Puasa Ayyamul Bidh hari kesatu pada 13 Rabiul Akhir 1444 H = Sabtu, 28 Oktober 2023
2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua pada 14 Rabiul Akhir 1444 H = Minggu, 30 Oktober 2023
3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga pada 15 Rabiul Akhir 1444 H = Senin, 1 November 2023
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan, tepatnya setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya.
Sama halnya dengan puasa wajib, tata cara Puasa Ayyamul Bidh dimulai dengan sahur dan diakhiri berbuka puasa. Namun sebelumnya juga diwajibkan berniat.
Lantas bagaimana hukumnya mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh tidak di jadwal yang sudah ditentukan?
Buya Yahya menerangkan hukum Puasa Ayyamul Bidh di luar tanggal 13, 14, dan 15 adalah boleh dilakukan namun dengan syarat tertentu.
Ia menegaskan, semua amal baik yang sudah istiqomah ditunaikan oleh seseorang maka hendaknya harus senantiasa tetap diamalkan.
Hal ini berlaku pada kebiasaan atau rutinitas seseorang yang menunaikan Puasa Ayyamul Bidh.
"Sebab yang namanya istiqomah itu mahal, disitulah ada keberkahan," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Syaratnya adalah terpaksa ditinggalkan karena udzur syar'i atau hal yang tidak bisa ditolak, maka Puasa Ayyamul Bidh dapat diganti di hari lain.
"Anda yang biasa berpuasa putih Ayyamul Bidh di tanggal 13, 14, 15 namun saat itu Anda haid, ganti di hari lainnya agar keistiqomahannya tetap terjaga dan hawa nafsu untuk meninggalkan istiqomah bisa terpangkas, jadi boleh," tegas Buya.
Buya Yahya menambahkan, pahala Puasa Ayyamul Bidh tetap sama meski dikerjakan di hari yang lain di luar pertengahan bulan.
Buya Yahya menjabarkan misalnya mengerjakan qadha puasa Ramadhan bertepatan di pertengahan bulan Syawal, maka akan mendapat tiga pahala sekaligus.
Pahala tersebut adalah qadha puasa wajib lunas satu hari, dan mendapatkan pahala puasa Ayyamul Bidh dan puasa Syawal.
Tak jauh berbeda dikatakannya dengan puasa sunnah lainnya, tata cara yang dilakukan untuk Puasa Ayyamul Bidh tergolong sama.
Tata Cara Melakukan Puasa Ayyamul Bidh
Tata cara Puasa Ayyamul Bidh sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:
1. Melafalkan niat
Jangan lupa berpuasa Ayyamul Bidh didasari dengan niat terlebih dahulu.
2. Makan sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.
Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Lafal latin: NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Doa Buka Puasa 1
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'
Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
Doa Buka Puasa 2
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Bacaan Niat dan Cara Puasa Senin Kamis, Ustadz Khalid Basalamah Anjurkan Ini |
![]() |
---|
Adakah Amalan Tolak Bala Rebo Wekasan, Buya Yahya Urai Kerjakan Ibadah Sesuai Tuntunan Syariat |
![]() |
---|
Bolehkah Niat Ziarah di Bulan Safar untuk Amalan Arba Mustamir? Ustadz Abdul Somad Jelaskan Ini |
![]() |
---|
Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Bacaan dari Riwayat Shahih |
![]() |
---|
Adakah Ziarah di Bulan Safar untuk Amalan Arba Mustamir? Ini Kata Ustadz Abdul Somad |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.