Pilpres 2024

Peneliti Sebut 30 Juta Suara Kelompok 212 Cenderung Pilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, menyebut, kelompok 212 dominan mendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto

saifulmujani.com
Saidiman Ahmad, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kabar bagus buat Anies Baswedan dan juga Prabowo Subianto yang hingga hari ini, Kamis (19/10/2023), belum mengumumkan bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampinginya.


Adalah peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, yang menyebut ada basis massa cukup besar selain Nahdlatul Ulama (NU), yakni kelompok 212. Kelompok itu dominan memberikan dukungan kepada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.


“Kami juga ada survei tentang satu kelompok yang juga besarnya, yang disebut sebagai kelompok 212 dan mereka ini kritis terhadap pemerintah Jokowi saya kira,” ucap Saidiman dalam keterangannya di Breaking News KompasTV, Kamis (19/10/2023).


“Saya ada data umumnya kelompok ini cukup besar, kalau kita totalkan mungkin bisa juga sampai 20-an sampai 30-an juta (suara) totalnya ya, mereka yang setuju dengan kelompok gerakan 212,” beber Saidiman.


Kelompok ini, lanjut dia, memiliki kecenderungan untuk memberikan dukungan kepada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.


“Lebih cenderung ke Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, kalau kita absolutkan, sorry saya harus lihat datanya sedikit, jadi yang mengaku tahu gerakan itu 44 persen dan dari 44 persen itu 38 persennya setuju dengan gerakan tersebut,” ungkap Saidiman.


“Dan arah dukungannya bagi yang setuju gerakan 212 itu 42 persen ke Anies Baswedan, 35 persen ke Prabowo Subianto dan hanya 18 persen ke Ganjar pranowo,” rinci Saidiman.


Berdasar dari data tersebut, Saidiman mengatakan ada kekuatan besar yang mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

“Jadi ini ada kekuatan besar yang mendukung Pak Anies sekarang itu yang lebih kritis terhadap pemerintah, saya kira itu, kenapa kemudian narasi perubahan itu tidak pernah bisa ditinggalkan oleh Anies dan Muhaimin karena basis dukungannya saat ini kelompok itu,” jelas Saidiman. (banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved