Berita Tapin
Buka Jalan Sejauh 2,9 Km, TMMD ke-118 di Salam Babaris Kabupaten Tapin Pangkas Jarak Dua Desa
Program TMMD ke-118, Kodim 1010/Tapin di Salam Babaris, Kabupaten Tapin membuka akses dua desa Desa Kambang Habang Lama dengan Desa Kambang Baru
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Sambil melempar senyum, lelaki tua itu menggeber motor bebeknya melintasi jalanan yang membelah kebun karet.
Tanpa menghiraukan muatan hasil panen di jok belakang, ia memutar gas, hingga hilang di pertigaan jalan sore itu, Jumat (20/10/2023).
Lelaki paruh baya tersebut adalah M Toyib, warga Desa Kambang Habang Baru, Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin.
Belakangan ini ia mengaku senang. Jalan setapak yang beberapa tahun terakhir sulit dilewati kini terbuka lebar dan bisa dilibas dengan mudah, bahkan saat membawa muatan yang berat.
Baca juga: Rampung, Berikut Rangkaian Penutupan TMMD ke-118 di Kambang Habang Kabupaten Tapin Kalsel
Baca juga: Pantau TMMD ke-118 Kodim 1006/Banjar di Desa Kalaan, Tim Wasev Mabesad Sorot Pembangunan Jembatan
Baca juga: Lawatan ke TMMD di Kambang Habang Lama, Tim Wasev Harapkan Dampak Perekonomian Masyarakat Membaik
Terbukanya akses jalan penghubung antara Desa Kambang Habang Lama dengan Desa Kambang Habang Baru ini merupakan bagian utama dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118, Kodim 1010/Tapin.
Kurang lebih satu bulan berlangsung, ratusan prajurit dikerahkan untuk membuka akses alternatif ini guna memudahkan mobilisasi masyarakat setempat beraktivitas.
Jika dulunya hanya berupa jalan setapak yang tertutup semak dan licin saat diguyur hujan, kini membentang dengan lebar 7 meter dan padat dengan material batu base course.
"Sepanjang 2,9 km ini, kita susah melewatinya membawa karet hasil panen. Apalagi saat atau setelah turun hujan," beber Toyib bercerita.
Bersama warga sekitar, ia pun bersyukur bisa merasakan sentuhan dari program TMMD kali ini, terutama dalam kemudahan akses sehari-hari.
Menurut Toyib, akses yang dibuka tentara ini adalah jalan lama yang tidak begitu lebar, namun kondisinya perlahan tertutup karena jarang dilintasi. Hingga berubah jadi jalan setapak.
Kondisi itu pun membuat masyarakat enggan melewati, meskipun lebih dekat guna memotong jarak ke kebun, ke kampung tetangga atau ke Kecamatan.
"Tapi kondisi sekarang, ya bukan hanya jarak yang bisa dipangkas, rasa takut juga," imbuh Toyib.
Dari penuturan warga pendatang asal Jawa ini, rasa takut memang juga sering kali terlintas saat melintas di jalur yang masih setapak itu
Tidak lain, kekhawatiran tersebut berupa binatang melata atau terjatuh dari sepeda motor saat mengangkut hasil panen karet. Karena kondisi jalan yang tertutup semak dan licin.
Ungkapan senang juga dituturkan Suti, warga lainnya. Setelah akses jalan penghubung terbuka lebar, anak-anak yang menuju Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di desanya juga lebih dekat.
"Biasanya harus memutar hingga 2 km lebih lewat jalan sana, kini mungkin hanya separuhnya saja," imbuh Suti.
Masih dari program TMMD kali ini, selain dibangunnya badan jalan, sejumlah sasaran tambahan baik fisik maupun non fisik juga tak kalah menarik untuk diceritakan.
Di antaranya pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu yang ada di dua desa bertetangga ini.
Impian Ini setidaknya dirasakan Slamet sekeluarga, warga yang sangat mendambakan tempat tinggal layak huni, sejak belasan tahun lalu.
Gubuknya di Desa Kambang Habang Lama, RT 10 sudah reot, lantaran hanya dibangun dengan kayu bulat hasil meramu di hutan dan harus menopang beratnya atap genteng.
"Rumah ini saya bangun sendiri, dengan kayu biasa dan material bekas pemberian orang," tutur lelaki 69 tahun ini.
Diceritakan Mbah Slamet, sepanjang 13 tahun ia bersama isteri dan anaknya harus meringkuk berbagi tempat di gubuk reot itu.
Saat hujan turun, tidak jarang ia harus terjaga agar tidak basah saat kecipratan rembesan air. Begitu pula saat berangin, dedaunan yang jatuh tersapu angin masuk melalui lubang dinding bambu yang berlubang.
Keseharian Mbah Slamet sebagai buruh serabutan belum mampu memberikan hunian yang layak bagi keluarganya, terlebih saat ini usianya sudah mulai sepuh.
"Saya sangat senang bisa dibangunkan rumah oleh tentara ini, akhirnya impian kami terkabul," ungkapnya lirih saat ditemui.
Baca juga: TMMD di Desa Kalaan Resmi Dimulai, Bupati Banjar Berharap Membuka Keterisoliran
Kegiatan TMMD yang berlangsung sejak 20 September 2023 ini pun berakhir pada Kamis (19/10/2023) degan ditutup langsung oleh Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto.
"Terimakasih atas sinergitas yang tercermin hingga saat ini, keakraban satu sama lain adalah upaya kita dalam percepatan pembangunan di daerah agar lebih mudah," terangnya.
Agus Subiyanto pun berharap, apa yang sudah dibangun dapat dipelihara dengan baik dan kebermanfaatannya bisa dirasakan masyarakat.
"Jika ada hal-hal yang belum terpenuhi pada tahun ini semoga bisa dilakukan di kesempatan berikutnya," pungkas jendral bintang tiga ini. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)
TMMD ke-118
Kecamatan Salam Babaris
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Kambang Habang Lama
Kodim 1010/Tapin
Pentingnya Bantuan Sosial Tepat Sasaran, Tapin Gelar Rakor Penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi |
![]() |
---|
Kasus Positif Campak Nihil di Tapin, Dinkes Tetap Waspada dan Lakukan Ini |
![]() |
---|
Tiga Ahli Waris Warga Tapin Terima Santunan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan, Segini Nilainya |
![]() |
---|
BPBD Tapin Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana, Fokus pada Simulasi Longsor |
![]() |
---|
280 PPPK Pemkab Tapin Ikuti Orientasi Kerja Pelayanan Publik, Fiqri: Cari Ilmu Sebanyak Mungkin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.