Liga Inggris

Penyebab Chelsea dan Arsenal Menunggu Hasil Pengurangan Poin Man City di Tengah Keputusan Everton

Chelsea, Arsenal investigasi keuangan meningkat di tengah sidang Everton mengenai dugaan pelanggaran keuangan pertanyaan seputar Manchester City

Editor: Khairil Rahim
Chelsea FC
Chelsea, Arsenal investigasi keuangan meningkat di tengah sidang Everton mengenai dugaan pelanggaran keuangan pertanyaan seputar Manchester City 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Diskusi mengenai investigasi keuangan meningkat di tengah sidang Everton mengenai dugaan pelanggaran keuangan, dengan pertanyaan seputar Manchester City dan pertarungan mereka sendiri dengan Liga Premier.

Liga Inggris mendekati dua momen terobosan dan bersejarah dalam sejarahnya sehubungan dengan peraturan keuangan dan potensi hukumannya, dengan Arsenal, Chelsea dan Tottenham menunggu untuk menyaksikan hasilnya.

Dalam kurun waktu satu tahun, divisi ini telah mengumumkan dua kasus dugaan pelanggaran pertamanya terkait aturan keuntungan dan keberlanjutan.

Salah satu kasus tersebut terjadi pada Everton, tim yang dirujuk ke komisi independen pada bulan Maret atas dugaan pelanggaran yang terjadi pada musim 2021/22.

Saat ini tidak diketahui tuduhan spesifik apa yang dikenakan terhadap tim Merseyside tersebut, yang “sangat menentang” tuduhan yang dibuat dalam sebuah pernyataan awal tahun ini.

Baca juga: Sakit Kepala Pochettino Tugas yang Mustahil untuk Membentuk Starting Chelsea Xl Ketika Semua Fit

Baca juga: Rival Arsenal, Chelsea dan Liverpool di Liga Inggris Terancam Sanksi Pengurangan Poin dan Degradasi

The Toffees melaporkan kerugian sekitar 371,8 juta Poundsterling selama tiga tahun terakhir.

Sementara aturan keuntungan dan keberlanjutan klub-klub negara hanya bisa kehilangan maksimum 105 juta Poundsterling atau menghadapi tuntutan.

Masih belum diketahui secara pasti bagaimana hal ini akan terjadi, namun sebuah laporan dari Daily Telegraph mengklaim bahwa Liga Premier mendorong pengurangan 12 poin jika tuduhan tersebut dikuatkan oleh panel independen.

Hal ini bisa menjadi keputusan penting dalam penanganan perilaku keuangan jika terbukti, mengingat hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di Premier League.

Dilansir Football London, kasus lain yang dihadapi liga adalah Manchester City, yang menjadi cukup rumit.

Juara Liga Premier itu dirujuk ke panel independen pada bulan Februari atas dugaan 115 pelanggaran peraturan liga antara periode 2009 dan 2018.

Investigasi lima tahun dari liga memberi mereka beberapa tuntutan berbeda terhadap klub.

Beberapa tuduhan berasal dari informasi keuangan yang tidak akurat, sementara tuduhan lainnya merinci remunerasi finansial yang diberikan kepada mantan manajer serta klaim ketidakpatuhan lainnya.

Man City membantah klaim tersebut dalam sebuah pernyataan, sementara Pep Guardiola mengklaim dia menginginkan keputusan "sesegera mungkin".

Ini bukan pertama kalinya City menghadapi tuduhan keuangan serupa, karena UEFA sebelumnya melarang klub tersebut mengikuti kompetisi Eropa dan didenda.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved