Berita Banjarbaru
Penyebab Utama Harga Cabai Rawit di Banjarbaru Meroket hingga Tembus Rp 100 Ribu Lebih per Kilogram
Warga di Banjarbaru mengelubkan adanya harga cabai yang meroket. Sebab, ketika beli cabai hari ini langsing naik drastis
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID. BANJARBARU - Warga di Banjarbaru mengelubkan adanya harga cabai yang meroket. Sebab, ketika beli cabai hari ini langsing naik drastis.
"Loh baru kemarin harganya Rp 60 ribu sekilo kini sudah Rp 100 ribu, " heran Nurul warga Guntung Manggis.
Setelah dicek ke pasar, ternyata benar. Harga cabai ini langsung meroket tajam. Terutama harga cabai rawit.
Satu pedagang di Pasar Kelontong Ambulung, Hikmah Dini, menjelaskan kenaikan harga cabai ini sudah tiga hari ini.
Baca juga: PTUN Banjarmasin Resmi Tolak Gugatan Bidan Desa Kepada Bupati HST, Dipicu Dua Orang yang Bertugas
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalsel Minta Standar Pelayanan Minimal Pendidikan di Banua Dipenuhi
"Yang paling mahal cabai rawit hiyung. Ini sampai Rp 100 lebih per kilo sebelumnya Rp 60 ribu. Kalau yang cabai ceplak ini naik juga sekilo dari harga Rp 40 ribu ke Rp 80 ribu, " kata Hikmah Dini, Kamis (26/10/2023).
Bukan hanya di toko kelontong, tapi di Pasar Bauntung Banjarbaru, Sudarmaji, satu pedagang cabai mengatakan juga harga cabai sudah tinggi.
"Memang cabai rawit lagi tinggi ini dijual sampai Rp 100 ribu per kilo, " Kata Sudarmaji.
Bahkan, dikatakannya, harga cabai rawit Caplak juga naik dari harga sebelumnya Rp. 50 ribu, sekarang kisaran Rp. 80 ribu hingga Rp. 90 ribu. caplak ini ngambilnya dari petani lokal di Banjarbaru.
"Harga ini dari petani sudah naik. Katanya kemarin dari petani ini karena cabainya rusak karena pengaruh cuaca, " bebernya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Abu Yajid Bustami, langisng mengecek harga ini ke lapangan.
Baca juga: Pimpinan DPRD Ucapkan Selamat Atas Penghargaan Proklim Utama dan Lestari di Kabupaten Batola
Setelah ditelusuri, dijelaskan dia hatga ini naik disebabkan efek el nino pada musim kemarau yang panjang di tahun ini.
"Pertumbuhan cabai yang di tanam petani kita di Banjarbaru menjadi kurang maksimal dan produksi jadi menurun, itulah sebabnya harga naik" tandasnya.
Karena itu dia mengaku sudah melakukan survey lapangan ke para petani cabai di Banjarbaru yang mayoritas petaninya menanam cabai rawit berangsucaplak dan didapati pertumbuhan cabai sudah dalam kondisi bagus.
"Kondisi cuaca dalam minggu ini sudah bagus. Didukung juga oleh faktor cuaca, seminggu ini Banjarbaru mengalami hujan, jadi untuk pengairannya sudah mulai membaik," jelasnya.
Harapannya, lajut dia, dengan kondisi ini harga bisa berangsur stabil dalam sepekan dan penurunan.
"Insya-Allah panen cabai rawit caplak dari para petani di Banjarbaru kembali banyak sehingga bisa membuat harga cabai kembali normal," harapnya. (Banjarmasinpost.co.ic/ Nurholis Huda).
| Pasca Temuan Ulat di Hamburger, Dapur MBG Landasanulin Utara Banjarbaru Masih Tutup |
|
|---|
| Mayat Lansia Ditemukan Dalam Parit di Landasan Ulin Barat, Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kematian |
|
|---|
| SPPG Landasan Ulin Utara 1 Sempat Ajukan SLHS, Kini Dihentikan Sementara Imbas Belatung di MBG Siswa |
|
|---|
| Siswa SMPN 10 Banjarbaru Masih Teringat Ulat di Burger, SPPG Disetop Sementara |
|
|---|
| KPK Warning Pejabat di Kalsel, Daerah Kaya SDA Rentan Korupsi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.