Halloween
Asal Usul Halloween Diperingati Setiap 31 Oktober, Begini Kaitannya denga Buah Labu
Berikut asal usul tradisi Hari Halloween yang diperingati setiap 31 Oktober setiap tahunnya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut asal usul tradisi Hari Halloween yang diperingati setiap 31 Oktober setiap tahunnya.
Sebagian masyarakat di dunia, termasuk Indonesia merayakan Hari Halloween umumnya menggunakan kostum-kostum horor.
Peringatan Halloween juga kerap dikaitkan dengan Buah labu.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 131, Globalisasi dan Cinta Tanah Air
Baca juga: Seleksi CPNS 2023 di Kabupaten Tanahbumbu, untuk Posisi Guru Sisakan 259 Formasi Kosong
Hiasan Buah labu di acara Halloween tampak dilubangi menjadi lentera. Penampakannya yang menyeramkan seperti monster kerap dijadikan hiasan di rumah-rumah menjelang puncak perayaan halloween.
Menjelang puncak perayaan Halloween pada 31 Oktober, sejumlah negara akan membuat hiasan-hiasan menyeramkan. Salah satunya terbuat dari buah labu yang diukir bak wajah hantu.
Konon, labu tersebut disebut menyerupai Jack O'Lantern, roh jahat yang dipercaya berkeliaran sembari membawa lentera.
Lantas, kenapa perayaan halloween identik dengan buah labu dan apa kaitannya?
Kaitan Halloween dengan Buah Labu
Melansir Encyclopedia Britannica, sosok labu ini memiliki nama Jack O'Lantern.
Asal-usul labu digunakan dalam perayaan Halloween berdasarkan mitos Irlandia tentang Stingy Jack, yang menipu iblis untuk keuntungannya sendiri.
Alkisah ketika Jack meninggal, Tuhan tidak mengizinkannya masuk surga. Sementara iblis tidak mengizinkannya masuk neraka.
Jadilahh Jack dijatuhi hukuman untuk berkeliaran di bumi untuk selamanya.
Dari mitos itu, orang Irlandia mulai mengukir wajah setan dari lobak untuk menakut-nakuti jiwa Jack yang masih mengembara agar tidak menghampiri kediamannya.
Ketika imigran Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mulai mengukir Jack O'Lantern dari labu bukan lobak.
Sebab labu adalah tanaman yang banyak ada di Amerika Serikat.
Saat budaya ini masuk ke Negeri Paman Sam, para penjual dan pengukir Jack O'Lantern menyadari kalau labu lebih cocok untuk dijadikan sebuah pajangan.
Mereka memberi penerangan pada labu, maka jadilah bentuk Jack O'Lantern seperti sekarang.
Baca juga: Kondisi Widi King Kobra Raksasa dari Kalimantan Kini, Garaga Panji Petualang Pun Kalah Besar
Asal Usul Perayaan Halloween
Halloween, juga dikenal dengan sebutan Allhaloween, All Hallows's Eve, atau All Saints' Eve.
Ini merupakan peringatan untuk menghormati orang-orang kudus atau suci.
Apabila ditelusuri dari sejarahnya, festival Halloween berasal dari tradisi Celtic kuno Samhain.
Samhain adalah festival keagamaan pagan yang berasal dari tradisi spiritual bangsa Celtic kuno. Festival itu dirayakan dengan membuat api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.
ketika orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan konsum khusus untuk mengusir hantu.
Halloween dicetuskan berdasarkan Festival Celtic Samhain, sebuah perayaan di Inggris kuno dan Irlandia yang menandai akhir musim panas.
Diyakini bahwa selama festival tersebut, jiwa orang-orang yang telah meninggal tahun itu melakukan perjalanan ke dunia lain.
Sebaliknya, jiwa-jiwa yang telah meninggal akan kembali mengunjungi rumah mereka.
Ketika itu, banyak orang yang percaya bahwa roh-roh jahat akan muncul kembali ke dunia untuk mengganggu bangsa Celtic.
Guna menakuti para roh jahat tersebut, orang-orang Celtic kemudian melakukan sebuah ritual di puncak bukit dengan cara menyalakan api unggun dan mengenakan kostum.
Lebih lanjut, setelah Romawi berhasil menaklukkan Celtic pada abad ke-1 M, mereka melebur tradisi perayaan Romawi dengan Samhain.
Hasil peleburannya dinamakan festival Feralia yang dirayakan pada akhir bulan Oktober untuk memperingati leluhur yang sudah meninggal dan penghormatan terhadap dewi panen orang Romawi, yaitu Pomona.
Pada abad ke-delapan Masehi, Gereja Katolik Roma memindahkan All Saints 'Day, hari perayaan orang-orang kudus gereja ke 1 November.
Ini berarti Malam All Hallows (atau Halloween) jatuh pada tanggal 31 Oktober.
Tradisi Festival Celtic Samhain tetap ada, seperti mengenakan penyamaran untuk menyembunyikan diri sendiri dari jiwa-jiwa yang berkeliaran di sekitar rumah.
Cerita rakyat tentang Stingy Jack dengan cepat dimasukkan ke Halloween, sehingga labu yang berbentuk wajah Jack-O’Lantern menjadi identik dengan hari perayaan Halloween.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sejarah Tradisi Halloween Diperingati Setiap 31 Oktober, Kisah Pria yang Tak Diizinkan Masuk Surga
| Nida jadi Kritis Menganalisis Kasus Hukum |
|
|---|
| Tabiat Asli Onad Leonardo Dibongkar Habib Jafar Usai Terjerat Narkoba, Selama Ini Dianggap Saudara |
|
|---|
| Skor 0-1! Hasil Bali United vs Persib Bandung Beckham Asist, Andrew Gol dan Klasemen Liga 1 Terbaru |
|
|---|
| Spektakuler Pembukaan Porprov XII Kalsel di Tanahlaut, Ajang Mencari Atlet Petarung Hadapi PON 2028 |
|
|---|
| Wajah Jokowi Tak Lagi Muncul di Logo Projo, Budi Arie Singgung Kultus Individu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.