Berita Kotabaru
Air Baku Bertambah Pasca Hujan, Distribusi Leding Tetap Berjadwal, Begini Penjelasan PDAM Kotabaru
Hujan yang mengguyur merata di Kotabaru membuat air baku sejumlah embung di Bumi Saijaan bertambah. Namun, distribusi air bersih masih berjadwal
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Hujan kemarin mengguyur sebagian besar di wilayah Kotabaru berdampak positif, khusus bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru. Beberapa penampungan sumber air baku mengalami penambahan.
Meski kenaikannya belum signifikan, setidaknya PDAM bisa mendistribusikan air bersih ke pelanggan secara merata. Namun, tetap diberlakukan penjadwalan (bergilir).
Beberapa penampungan air baku terdampak hujan, terjadi kemarin. Tidak hanya di beberapa intake (Dam), tapi waduk Gunung Ulin dan embung Gunung Tirawan mengalami peningkatan debit.
Kasi Humas PDAM Kotabaru Syarwani mengakui ada penambahan debit air baku di beberapa intake, embung Gunung Tirawan serta waduk Gunung Ulin.
Baca juga: Hilang Beberapa Hari, Lansia Warga Kabupaten Kotabaru Ini Ditemukan Pencari Ikan
Baca juga: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotabaru Tetapkan 426 Caleg dalam DCT untuk Pemilu 2024
"Alhamdulillah ada sedikit penambahan. Jadi kita kembali bisa mendistribusikan air ke pelanggan. Tapi dilakukan penjadwalan," jelas Syarani kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (5/11/2023).
Menurut dia, sistem penjadwalan tetap dilakukan, karena kondisi air di waduk, embung dan intake masih belum berada di batas normal.
Misalnya jelas dia, air baku di waduk Gunung Ulin awalnya di 60 sentimeter, setelah hujan kemarin menjadi 75 sentimeter atau bertambah 15 sentimeter.
Syarwani pun sangat bersyukur juga terjadi penambahan air baku di embung Gunung Tirawan, sebelumnya berada di 40 sentimeter. Setelah kemarin hujan menjadi 105 sentimeter.
"Alhamdulillah sekali ada penambahan walau belum signifikan, tapi bisa didistribusikan lagi ke masyarakat (pelanggan)," terangnya.
Rina warga Pulaulaut Utara, berharap hujan kembali mengguyur Kotabaru agar dampak El Nino, musim kemarau panjang segera berakhir.
Baca juga: Rudapaksa Gadis 22 Tahun di Pondok Kosong, Dua Warga Teluk Gosong Kotabaru Diringkus Polisi, 1 DPO
Menurut dia, sejak kemarau terjadi dari bulan Juli aktivitas rumah tangga menjadi terganggu. Mereka pun, tiga hari sekali membeli air tandon.
"Mudah-mudahan hujan kembali mengguyur seperti kemarin. Kemarau berakhir," harapnya.
Terpisah, musik kemarau terjadi mulai bulan Juli hingga Oktober. Warga mengalami krisis air bersih, memantik berbagai pihak menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat dan masih berlangsung sampai sekarang.
(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
Pasca Banjir di Kotabaru, DLH Angkut Berton-ton Material Sedimen |
![]() |
---|
Hadiri Media Gathering, Kadisparpora Beberkan Perkembangan Bumi Perkemahan di Kotabaru |
![]() |
---|
Tekuk BSJ FC Melalui Adu Penalti, Buana Mega FC Juarai Miniso Bamega Cup 2025 |
![]() |
---|
Banyak Event Tapi Daya Beli Menurun, Begini Curhat Pedagang di Kotabaru |
![]() |
---|
Hari Ketiga FBS 2025 Kotabaru, Tampilkan Pawai Budaya hingga Atraksi Suku Dayak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.