Bumi Sanggam

Terus Turunkan Angka Stunting, Pemerintah Kabupaten Balangan Berkolaborasi dengan PT Adaro

Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) telah dilaksanakan di Kabupaten Balangan dan turut berkontribusi pada penurunan kasus.

|
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN
Bupati Abdul Hadi beri sambutan pada kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang diadakan di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023). 

Diketahui, Pemerintah Pusat menargetkan penurunan angka prevelensi stunting sampai angka 14 persen per akhir 2024.

"Target tersebut tidak ringan bagi Kabupaten Balangan yang memiliki angka prevalensi stunting masih diatas angka 30 persen, strategi dan dukungan dari pihak lain terus dioptimalkan untuk mencapai target penurunan stunting," ujarnya.

Bupati Abdul Hadi, menambahkan, masalah stunting bukan hanya mempengaruhi anak anak, namun juga menyangkut kualitas manusia dalam menjalankan pembangunan daerah.

Balangan menunjukkan penurunan yang signifikan dan konsisten. Data dari EPPGBM menunjukkan pada 2020 berhasil menurunkan dari angka 25,78 persen jadi 17,91 persen pada tahun 2021. Dan turun lagi jadi 14,91 persen pada 2022.

"Meski sudah ada penurunan angka yang signifikan namun tetap bersemangat untuk menurunkan angka stunting memenuhi target pusat, kolaborasi ini diharapkan terus dilnjutkan," ungkapnya.

Bupati Abdul Hadi bersama pihak terkait di tempat kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), yakni di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023).
Bupati Abdul Hadi bersama pihak terkait di tempat kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), yakni di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI)

Sementara itu, Okty Damayanti, mengatakan, Indonesia masih memiliki kondisi yang memerlukan perhatian dari seluruh pihak.

Sedangkan Balangan, sempat menjadi kabupaten dengan angka stunting tertinggi pada 2021 se-Kalimantan Selatan. Dengan keseriusan pemerintah daerah, perlahan namun pasti penurunan angka stunting tiap tahun.

"Kami dari PT Adaro juga memikirkan dengan serius kontribusi apa yang dapat dilakukan untuk membantu mengentaskan stunting dari Balangan," ujarnya.

Ditambahkan Okty Damayanti, PT Adaro Indonesia akhirnya menggandeng beberapa pihak untuk mencari solusi untuk pengentasan stunting di Balangan.

Mendukung melalui koordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya Politeknik Unggulan Kalimantan (Polanka), keilmuan, tenaga, pemikiran dan mengawal terlaksananya program dengan baik.

Pada 28 desa 245 sasaran Kurang Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Balangan. Dengan pembinaan by name by address sehingga memastikan tepat sasaran. Dan pada 2023, kembali dilaksanakam dengan 665 sasaran di 40 desa.

Dengan pilot projek yang dilakukan di Balangan mampu menurunkan 43 persen stunting dari jumlah yang ada.

Dukungan juga diberikan dari Kemenristek, bekerja sama dengan Polanka melalui Program Kedaireka Matching Fund yang merupakan program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra, agar menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau terhadap implementasi kebijakan strategis nasional.

"Tahun ini sepertinya masih belum bisa menurunkan hingga 14 persen seperti target nasional, namum Balangan bisa menjadi contoh untuk percepatan penurunan angka stunting dengan angka tertinggi," ungkap Okty Damayanti.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved