Bumi Sanggam

Terus Turunkan Angka Stunting, Pemerintah Kabupaten Balangan Berkolaborasi dengan PT Adaro

Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) telah dilaksanakan di Kabupaten Balangan dan turut berkontribusi pada penurunan kasus.

|
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN
Bupati Abdul Hadi beri sambutan pada kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang diadakan di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan secara serius menurunkan angka stunting, selain menggunakan anggaran daerah, juga berkolaborasi dengan PT Adaro Indonesia.

Menjalankan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang selama ini sudah dilaksanakan di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mendapat monitoring langsung dari pihak yang terkait

Monitoring diawali dengan menggelar kegiatan di Aula Benteng Tundakan, Senin (06/11/2023), dihadiri Bupati Balangan Abdul Hadi. Dilanjutkan dengan monitoring langsung di Desa Binjai Punggal dan Murung Abuin.

Kegiatan ini juga dihadiri Okty Damayanti selaku Ketua Umum YABN/divisional Head CSR Adaro Energy Indonesia, Zuraida Murdia Hamdie selaku Ketua YABN/YABN Departemen Head, Rindaldo Kurniawan swlaku CSR Division Head PT Adaro Indonesia, Fecky R Umboh selaku Koordinator External Relation & Security PT SIS - ADMO.

Hadir pula Dr Ir Dwi Listyawardani, M.sc, Dip.com, selaku Koordinator Bapak Asuh Anak Stunting Nasional, Ir H Ramlan  selaku Kepala BKKBN Kalsel dan Didy Ariandy SKM, M.Kes selaku Koordinator Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kalsel.

Bupati Abdul Hadi sampaikan harapan dalam kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023).
Bupati Abdul Hadi sampaikan harapan dalam kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI)

Dan, Prof Dr dr Nila Djuwita Moeloek, SP. M (K), selaku Dewan Penasihat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia - Menteri Kesehatan RI Periode 2014-2019.

Kepala Dinas Kesehatan Balangan, Ahmad Nasa'i, dalam kesempatan ini memaparkan program kegiatan yang dilaksanakan.

Kelompok pelaksanaan program BAAS juga mendapat peningkatan kemampuan dari Pemkab Balangan melalui berbagai pelatihan.

Pembekalan untuk pasangan muda, kelaa pengsuhan, desiminasi kasus stunting, juga dilakukan.

"Saat ini remaja perempuan juga mendapat program pemberian asupan tambah darah, penanganan stunting sudah diatasi sejak pencegahan," ungkapnya.

Kegiatan monitoring Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang diadakan di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023).
Kegiatan monitoring Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang diadakan di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023). (HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN)

Terdapat perbedaan angka jumlah stunting di Balangan. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalansi stunting di tahun 2022 berhasil turun diangka 29,80 persen, dimana pada 2021 di angka 32,80 persen.

Sedangkan dari hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting 17,91 persen pada  2021 dan turun menjadi 14,91 persen pada 2022.

Pemberian anggaran pada 2023 diberikan kepada 114 Baduta dan 28 ibu hamil berisiko stunting pada lokus stunting di Kecamatan Paringin Selatan, Tebing Tinggi, Lampihong, Awayan, Batumandi, Juai dan Halong, mendapatkan PMT untuk 3 bulan sejumlah Rp 39 juta, terkhusus dari CSR adaro sebesar Rp 1,7 miliar.

Dalam sambutannya, Bupati Abdul Hadi, mengatakan, dengan adanya program BAAS dari PT Adaro sangat membantu Pemerintah Daerah untuk penurunan angka stunting.

Sedangkan Pemda Balangan dan PT Adaro memiliki prioritas yang sama dalam penurunan angka stunting, sehingga kolaborasi ini diharapkan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Bupati Abdul Had dalam kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023).
Bupati Abdul Had dalam kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023). (HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN)

Diketahui, Pemerintah Pusat menargetkan penurunan angka prevelensi stunting sampai angka 14 persen per akhir 2024.

"Target tersebut tidak ringan bagi Kabupaten Balangan yang memiliki angka prevalensi stunting masih diatas angka 30 persen, strategi dan dukungan dari pihak lain terus dioptimalkan untuk mencapai target penurunan stunting," ujarnya.

Bupati Abdul Hadi, menambahkan, masalah stunting bukan hanya mempengaruhi anak anak, namun juga menyangkut kualitas manusia dalam menjalankan pembangunan daerah.

Balangan menunjukkan penurunan yang signifikan dan konsisten. Data dari EPPGBM menunjukkan pada 2020 berhasil menurunkan dari angka 25,78 persen jadi 17,91 persen pada tahun 2021. Dan turun lagi jadi 14,91 persen pada 2022.

"Meski sudah ada penurunan angka yang signifikan namun tetap bersemangat untuk menurunkan angka stunting memenuhi target pusat, kolaborasi ini diharapkan terus dilnjutkan," ungkapnya.

Bupati Abdul Hadi bersama pihak terkait di tempat kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), yakni di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023).
Bupati Abdul Hadi bersama pihak terkait di tempat kegiatan monitoring pelaksanaan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), yakni di Kantor Pemkab di Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (6/11/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI)

Sementara itu, Okty Damayanti, mengatakan, Indonesia masih memiliki kondisi yang memerlukan perhatian dari seluruh pihak.

Sedangkan Balangan, sempat menjadi kabupaten dengan angka stunting tertinggi pada 2021 se-Kalimantan Selatan. Dengan keseriusan pemerintah daerah, perlahan namun pasti penurunan angka stunting tiap tahun.

"Kami dari PT Adaro juga memikirkan dengan serius kontribusi apa yang dapat dilakukan untuk membantu mengentaskan stunting dari Balangan," ujarnya.

Ditambahkan Okty Damayanti, PT Adaro Indonesia akhirnya menggandeng beberapa pihak untuk mencari solusi untuk pengentasan stunting di Balangan.

Mendukung melalui koordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya Politeknik Unggulan Kalimantan (Polanka), keilmuan, tenaga, pemikiran dan mengawal terlaksananya program dengan baik.

Pada 28 desa 245 sasaran Kurang Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Balangan. Dengan pembinaan by name by address sehingga memastikan tepat sasaran. Dan pada 2023, kembali dilaksanakam dengan 665 sasaran di 40 desa.

Dengan pilot projek yang dilakukan di Balangan mampu menurunkan 43 persen stunting dari jumlah yang ada.

Dukungan juga diberikan dari Kemenristek, bekerja sama dengan Polanka melalui Program Kedaireka Matching Fund yang merupakan program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra, agar menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau terhadap implementasi kebijakan strategis nasional.

"Tahun ini sepertinya masih belum bisa menurunkan hingga 14 persen seperti target nasional, namum Balangan bisa menjadi contoh untuk percepatan penurunan angka stunting dengan angka tertinggi," ungkap Okty Damayanti.

Dia juga berterima kasih kepada Pemkab Balangan yang telah menyambut baik kerja sama ini.

Dan diharapkan, terus memberikan motivasi kepada PT Adaro untuk memberikan yang terbaik hingga tujuan menjadikan Balangan zero stunting bisa terwujud.

Terpisah, Ir H Ramlan, mengatakan, penurunan angka stunting merupakan program gotong royong dari berbagai pihak.

Melihat kegiatan ini membuktikan kolaborasi sudah berjalan dengan baik di Balangan.

Dari BKKBN kalsel juga membentuk 3072 tim yang turun langsung ke masyarakat dalam melakukan upaya penurunan stunting.

Tim terdiri dari bidan, Kader KB dan kader PKK memberikan edukasi serta pendampingan kepada masyarakat.

"Dari kegiatan pencegahan kepada remaja, calon pengantin, pasangan muda, hingga pada penanganan bayi dibawah dua tahun. Pengentasan stunting dilakukan dari hulu hingga hilir agar tidak ada balita stunting baru," ungkapnya.

Dalam monitoring di Desa Binjai Punggal dan Murung Abuin Pemerintah Daerah dan PT Adaro berkomunikasi langsung dengan masyarakat.

Melihat proses berjalannya posyandu, serta memberikan makanan tambahan untuk bayi. (AOL/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved