Anak Andika Kangen Band Jadi Korban Bully di Sekolah: Lumpuh Hari-hari Saya ya Allah

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kabar tak mengenakkan datang dari Andika Mahesa atau Andika Kangen Band.

Penyebabnya, anaknya jadi korban bullying usai dibentak dan dimaki di sekolah.

Diketahui, kasus bullying menimpa anak artis sekaligus musisi, Andhika Mahesa alias Andhika Kangen Band.

Keadaan tersebut membuat pentolan Kangen Band itu geram.

Ia membeberkan kronogi kekerasan verbal pada anaknya yang dilakukan orang tua siswa lain lewat Story Instagram @babang_andhikamahesa, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Tetiba Ayah Lesti Kejora Ungkap Permintaan Khusus pada Rizky Billar, Endang Mulyana: Bimbing Terus

Andika mengetahui anaknya menjadi korban bully orang tua siswa ketika sedang project di luar kota.

Dia tak terima sang putra dicaci-maki dengan kata-kata tak pantas yang dilontarkan oleh orang tua murid sekolahnya itu.

"Ketika saya sedang di luar kota, tiba-tiba mendapat laporan bahwa anak saya diintimidasi oleh salah satu orang tua siswa, yang kebetulan pada hari itu ada acara sekolah yang orang tua siswa dipersilakan untuk hadir," tulis Andika dalam unggahan storynya.

"Anak saya yang didampingi oleh mbak nya, tiba-tiba dipanggil keluar kelas lalu di bentak dan di maki-maki hingga mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak sepantasnya didengar oleh anak-anak," sambungnya.

Kekesalan Andika semakin meluap melihat anaknya yang kini jatuh sakit akibat trauma yang dialami setelah jadi korban bullying.

"Imbasnya anak saya saat ini mengalami trauma dan jatuh sakit, Tentu saya sebagai orang tua tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu," tambahnya

"Seyogyanya soal anak dikomunikasikan terlebih dahulu kepada guru di sekolahnya. Biarkan guru yang menyelesaikan. Bukan kita sebagai orang tua yang membentak, marah, memaki maki kepada anak lain,"terangnya.

Tak tinggal diam, Adhika mengambil tindakan tegas untuk melaporkan masalah tersebut di kepolisian.

Ia resmi mengankat kasus ini ke pihak hukum yang berwajib.

"Jika soal ini saya biarkan saja, saya khawatir Psikologi anak saya terganggu. Saya yakin kekerasan meski verbal terhadap anak saya ada akibat hukumnya. Karena setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang seperti diatur dalam UU perlindungan Anak," terangnya.