Berita Banjarmasin

Intip Perjuangan SDN Pengambangan 5 Banjarmasin Sampai Mendapatkan Adiwiyata Nasional dan Mandiri

Prestasi membanggakan sekaligus mengejutkan diraih SDN Pengambangan 5 Banjarmasin, yakni meraih Adiwiyata Nasional dan Mandiri

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)
Kepala SDN Pengambangan 5, Wahyu Ekma Pranatalia dalam program B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Rabu (22/11), dan dipandu dengan Jurnalis BPost, Edi Nugroho 

BPost : Kalau sekolah binaan dari SDN Pengambangan 5 apa saja?

Wahyu : Karena kami ini sebenarnya nasional sejak tahun 2013. Dulu untuk sekolah binaan diwajibkan 10 sekolah. Tetapi karena ada perubahan dari Juknis Adiwiyata, sehingga yang terakhir ini untuk sekolah imbas hanya diminta dua sekolah.

Dan sekolah yang kami beri imbas itu SDN Sungai Miai 2 dan SDN Pekapuran Raya 1.

BPost : Informasinya SDN Pengambangan 5 masuk 20 besar dari sekolah terbaik di Indonesia. Seperti apa ini?

Wahyu : Tau masuk 20 besar itu waktu pemberian hadiah Adiwiyata Mandiri. Ketika duduk di situ baru diinfokan masuk dalam 20 besar atau skor tertinggi se-Indonesia.

Kami dapat satu unit solar panel juga sebagai hadiah.

BPost : Tahun lalu mendapat Adiwiyata Nasional. Untuk menuju Adiwiyata Mandiri apa harus melalui nasional?

Wahyu : Iya harus melalui nasional. Jadi minimal itu dua tahun. Sekolah kami sekitar 10 tahun baru bisa ke mandiri.

Sebenarnya saya juga meneruskan program dari pendahulu. Kepala Sekolah terdahulu. Kemudian didukung juga guru-guru SDN Pengambangan 5, karena kan di 2013 mereka sudah nasional, jadi sangat mengerti dengan Adiwiyata itu sendiri.

BPost : Di Adiwiyata Nasional maupun Mandiri apa ada parameter yang diatur?

Wahyu : Untuk nasional ke mandiri itu salah satu parameternya ada binaan. Untuk pembiasaannya sama, tak ada perbedaan yang spesifik. Tetapi kami diminta mencari sekolah imbas. Agar budaya mencintai lingkungan bisa menjalar ke sekolah lain.

BPost : Contoh pembiasaan itu bagaimana?

Wahyu : Membuang sampah dengan dipilah misalnya. Membuang sampah sesuai jenisnya.

Sebenarnya pembiasaan itu tidak hanya sekolah Adiwiyata, tapi harusnya seluruh sekolah menerapkan itu. Tetapi ada pembiasaannya yang kurang disiplin. Untuk ke mandiri harus benar-benar disiplin menerapkan pembiasaan itu.

BPost : Untuk ruang kelas bagaimana?

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved