Remaja Tenggarong Panjat Tower

Aksi Nekat Remaja Putri di Tenggarong Kaltim Panjat Panjat Tower Pemancar Radio, Setinggi 75 Meter

Remaja putri nekat memanjat tower pemancar Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara

Editor: Edi Nugroho
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Warga Tenggarong dibuat geger dengan aksi nekat remaja putri yang memanjat tower pemancar Radio RPK Kukar, Selasa (28/11/2023). 

Ia menginstruksikan kepada regu penyelamat untuk bertindak persuasif membujuk anak tersebut untuk turun.

“Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar, tadi juga anaknya ketika melihat petugas naik dan dia mau turun,” sebut Fida.

Dalam proses evakuasi ini juga terungkap, aksi nekat anak perempuan itu dilatarbelakangi rasa kecewa terhadap orang tuanya.

"Dia mengaku sudah capek di rumah, pulang sekolah, ngambilin adiknya. Setelah itu dia baru pegang handpone sebentar, justru diambil sama bapaknya,” ungkap Fida.

Kasus warga panjat tower sudah beberapa kali terjadi di Indonesia dan membuat heboh.

Alasan warga nekat panjar tower cukup beragam, mulai dari dilarang nikah hingga mengalami gangguan jiwa.

Selain di Tenggarong tadi, berikut sederet kasus warga panjat tower diduga karena depresi yang pernah terjadi di Indonesia seperti dilansir Kompas.com:

1. Mahasiswi memanjat tower di Sleman

Seorang mahasiswi memanjat tower saluran udara teganggan ekstra tinggi (SUTET) di wilayah Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarto pada Selasa (10/10/2023).

Diduga ia depresi dan hendak mengakhiri hidupnya.

Beruntung tim gabungan berhasil menyelamatkan mahasiswi tersebut.

Dari keterangan keluarga, korban mempunyai keinginan untuk bertemu bapaknya yang berada di Jakarta.

Namun keinginan tersebut tak kunjung terlaksana dan ia pun terlihat sangt murung.

Dibujuk Depresi dan gangguan mental merupakan dua hal dominan yang menjadi penyebab timbulnya penyebab seseorang melakukan bunuh diri.

Dalam beberapa kasus seseroang mebgakhir hidupnya biasanya akan timbul perasaan yang intens layaknya marah, kecewa, dan panik walaupun yang bersangkutan tidak pernah mendapatkan diagnosis gangguan mental apapun.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved