Nasional

Kondisi Terkini Pendaki yang Terjebak di Tengah Letusan Gunung Marapi, Beredar Video Minta Tolong

Belasan orang yang mendaki Gunung Marapi via Koto Baru sudah berhasil di evakuasi, kini muncul video pendaki Gunung Marapi minta tolong

Editor: Rahmadhani
Istimewa (Dok BKSDA Sumbar)
Belasan di antara puluhan pendaki yang terjebak dalam letusan Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023). Mereka adalah sebagian pendaki yang sudah berhasil dievakuasi oleh petugas. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AGAM - Belasan orang yang mendaki Gunung Marapi via Koto Baru sudah berhasil di evakuasi.

Seperti diberikan sebelumnya, Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat meletus dan menyemburkan abu vulkanik, Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 15.00 WIB. Dilaporkan puluhan pendaki terjebak di sana.

"Sebanyak 13 orang yang mendaki via Koto Baru sudah berhasil di evakuasi," terang PLH Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti, Minggu (3/12/2023).

Sementara itu, kata Eka, baru sebanyak 15 orang yang sudah di evakuasi via Batu Palano dan masih tersisa 39 orang.

"Dari pintu masuk Batu Palano baru 15 orang yang sudah evakuasi, masih tersisa 39 orang," jelasnya.

Sebelumnya Eka mengatakan jumlah pendaki yang terdata dari sistem booking online BKSDA Sumbar dan yang telah cek in yaitu sebanyak 70 orang.

"Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang," terangnya.

Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Ada 70 Pendaki saat Erupsi Terjadi, Warga Rasakan Gempa Vulkanik

"Update terkini pendaki yang naik dari Koto Baru sudah berada di pos 4. Sedangkan dari Batu Palano yang turun baru berjumlah 2 orang," sambungnya.

Eka menyebutkan saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada).

Eka merekomendasikan agar masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.

"Saat ini booking online ditutup dan semua pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki. Semoga semuanya aman dan selamat," pungkasnya. (*)

* Beredar Video Pendaki

Sebuah postingan yang menyatakan salah seorang pendaki perempuan yang masih terjebak di Gunung Marapi dinyatakan meninggal dunia viral di media sosial, Minggu (3/12/2023).

Informasi tersebut tampak diposting oleh akun @bpbd.kotabukittinggi.

Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri mengatakan informasi tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Belum ada info pastinya, rekan BPBD Agam saat ini berposko di kantor Walinagari Batu Palano untuk evakuasi pendaki yang masih belum turun," jelasnya.

Sementara itu, BPBD Bukittinggi melalui akun resminya menyebutkan bahwa akun instagram @bpbd.kotabukittinggi diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Mohon maaf untuk masyarakat, akun BPBD diretas oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Ada beberapa stroy yg di up dengan tidak bertanggungjawab sudah dihapus. Untuk informasi akan kami infokan kembali, mohon maaf untuk semua masyarakat, akun BPBD telah dikondisikan kembali," terangnya di akun @bpbd.kotabukittinggi.

Di media sosial, juga beredar video yang dinarasikan sebagai para pendaki Gunung Marapi.

Terlihat seorang perempuan di dalam video, mengabarkan kondisi terkininya. Wajah perempuan tersebut dipenuhi oleh lumpur.

Ia mengabarkan kondisinya sambil terengah-engah.

"Ibu tolong Ivi Bu ini keadaan Ivi sekarang," ujarnya perempuan dalam video tersebut singkat.

Belum dipastikan kebenaran video tersebut apakah benar pendaki Gunung Marapi atau bukan.

* Sempat Hubungi Keluarga

Mahasiswa asal Kota Padang dilaporkan terjebak pada saat kejadian erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Radit warga Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, mengatakan bahwa terdapat anggota keluarganya terjebak saat mendaki Gunung Marapi.

"Iya ada, kakak sepupu saya," kata Radit, saat dihubungi TribunPadang.com.

Ia mengatakan, kakak sepupunya ini bernama Zahfira yang tinggal di Belimbing, kecamatan Kuranji, Kota Padang.

"Informasi terakhir masih bisa dihubungi. Namun, baterai Handphone (HP) tinggal 6 persen," kata Radit.

Ia mengatakan, untuk saat ini diperkirakan baterai HP dari kakak sepupunya sudah habis.

"Informasinya menunggu bantuan di tempat, karena sudah tidak kuat," kata Radit.

Radit menjelaskan bahwa kakak sepupunya merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kota Padang.


"Untuk kapan dan sama siapa mendaki Gunung Marapi, saya kurang tahu," katanya.

Radit mengetahui kakak sepupunya terjebak dalam insiden erupsi Gunung Marapi setelah menerima pesan WhatsApp.

"Dia terjebak," pungkasnya. (*)

Berita ini sudah tayang di Tribun Padang

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved