Liga Italia

4 Cara Stefano Pioli Hindari Pemecatan AC Milan, Kembali Ke Formasi 3-4-2-1 dan Peran Eks Chelsea

4 Cara Stefano Pioli Hindari Pemecatan AC Milan di Liga Italia Kembali Ke Formasi 3-4-2-1 dan Peran Eks Chelsea

Editor: Aprianto
Twitter EuroFoot
4 Cara Stefano Pioli Hindari Pemecatan AC Milan di Liga Italia, Kembali Ke Formasi 3-4-2-1 dan Peran Eks Chelsea 

Jika itu masalahnya, maka Jan-Carlo Simic yang berusia 18 tahun harus dipertimbangkan secara serius untuk berkontribusi dalam formasi tiga bek.

Pemain internasional Serbia kelahiran Jerman ini tampil impresif selama tur pra-musim Milan di Amerika Serikat dan bisa menjadi aset berharga untuk tampil di starting 11.

Rade Krunić dan Davide Calabria adalah opsi potensial untuk melengkapi formasi tiga bek.

Bek sayap kanan alami tidak ada dalam skuad, tetapi duo Italia Calabria atau Alessandro Florenzi lebih dari cukup untuk mengisi kekosongan itu dan memberikan kontribusi signifikan baik dalam pertahanan maupun serangan.

Yunas Musah juga pernah memainkan peran tersebut sebelumnya, meski dalam situasi darurat melawan Hellas Verona dalam kemenangan 1-0 dengan menggunakan formasi 3-4-3.

Pemain Amerika itu mengatakan kepada DAZN setelah pertandingan bahwa dia merasa sangat nyaman di posisi ini, saya memiliki karakteristik untuk bermain di sayap.

"Saya suka bermain di mana saja, karena terkadang ketika saya menjadi gelandang, saya cenderung melebar," katanya.

Kembalinya Ismael Bennacer yang telah lama ditunggu-tunggu merupakan dorongan bagi lini tengah yang tentunya akan menambah kelas dan pengalaman dalam sistem yang dominan di lini tengah.

Namun kekhawatiran yang tersisa adalah dampak dari Rafael Leão yang dilumpuhkan dan diisolasi saat bermain dalam formasi di awal tahun meski mencetak gol melawan Verona dalam formasi 3-4-3.

Pada akhirnya, prioritas nomor satu yang dipertaruhkan adalah yang terbaik bagi tim untuk memaksimalkan potensinya dengan terbatasnya pilihan yang dimiliki Pioli.

Tidak ada salahnya membiarkan bintang muda asal Portugal ini memiliki peran yang lebih bebas dan kesempatan untuk bermain baik di lini tengah maupun di area luas.

2. Turunkan Pulisic sebagai nomor 10

Sebelum Frosinone, Christian Pulisic kesulitan memberikan pengaruh nyata dalam permainan dalam beberapa minggu terakhir karena satu dan lain hal.

Tidak ada keraguan bahwa ia telah membuktikan kualitasnya sepanjang musim, tetapi apakah peran yang lebih sentral di posisi nomor 10 berpotensi menjadi jawaban untuk membantu pemain Amerika itu mendapatkan konsistensi reguler?

Menurut The Athletic, Pulisic berbagi 41 persen dari total menit bermain sebagai gelandang serang masing-masing pada musim 2020/21 dan 51% pada musim 2021/22.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved