Berita Internasional
Jumlah Korban Gempuran Israel ke Palestina: 16 Ribu Lebih Tewas, 7 Ribu di Antaranya Anak-anak
Tercatat ada 16.248 orang tewas, termasuk 7.112 anak-anak yang menjadi korban serangan Israel ke Palestina di Jalur Gaza, 7600 orang hilang
BANJARMASINPOST.CO.ID - Jumlah korban tewas maupun luka akibat serangan Israel di, Gaza Palestina terus bertambah. Laporan terbaru menyebutkan, tercatat ada 16.248 orang tewas, termasuk 7.112 anak-anak yang menjadi korban serangan Israel ke Palestina.
Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 16.248 orang per hari Selasa (5/12/2023).
Korban termasuk 7.112 anak-anak, 4.885 perempuan, menurut catatan resmi di Gaza seperti dikutip dari Anadolu Ajansı.
“Para korban termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 perempuan, sementara lebih dari 43.616 lainnya terluka,” pernyataan dari media di Gaza seperti dikutip dari Anadolu Ajansı.
Menurut kantor media di Gaza, sekitar 7.600 orang warga Palestina akibat serangan Israel masih belum ditemukan.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Sementara itu Korban tewas di kubu Israel dalam serangan Hamas tercatat mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Baca juga: Cerita Relawan Indonesia di Palestina, Militer Israel Bombardir Gaza Tiap Hari
Baca juga: Paman Birin Wakili BAZNAS se-Kalsel Salurkan Infak Palestina Rp4,4 Miliar Melalui BAZNAS RI
* Sandera Bukan Khawatir Dibunuh Hamas, tapi Israel
Sebuah pengakuan jujur dari sandera warga Israel yang telah dibebaskan Hamas, mereka lebih khawatir tentara Israel sendiri yang akan membunuh mereka.
Mereka dengan jelas menyebutkan bukan Hamas yang menjadi kekhawatiran mereka dibunuh. Tapi khawatir militer Israel sendiri yang membunuh saat mereka disandera.
Hal tersebut diungkap oleh Media Amerika Serikat, The Messenger dalam sebuah laporan berjudul, Sandera yang Dibebaskan: Kami Khawatir Israel Akan Membunuh Kami, Bukan Hamas.
Wanita itu berbicara dalam pertemuan antara Kabinet Perang Israel dan baru-baru ini membebaskan sandera dan kerabat orang lain yang masih ditahan.
Warga Israel yang diculik oleh Hamas khawatir mereka akan terbunuh oleh serangan udara dari tentara asal negara mereka sendiri, dan kematian mereka disalahkan pada Hamas, bukan pada militer pemerintah, kata seorang sandera yang dibebaskan mengatakannya pada hari Selasa (5/12/2023).
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu berbicara selama pertemuan sengit antara Kabinet Perang Israel dan baru-baru ini membebaskan sandera dan keluarga orang lain yang masih ditahan di Gaza, menurut situs berita Israel Ynet.
“Saya berada di sana dan saya tahu betapa sulitnya berada di tempat penyaderaan,” kata seorang wanita yang diculik dari kibbutz Nir Oz.
“Kami duduk di dalam terowongan dan kami sangat takut bukan Hamas, melainkan Israel sendiri yang akan membunuh kami, dan kemudian Israel akan berkata, 'Hamas yang membunuhmu.'”
Wanita itu menambahkan: "Jadi, saya mohon sesegera mungkin untuk mulai menukar tahanan dan semua orang harus kembali ke rumah."
“Tidak ada prioritas. Semua orang penting,” katanya mendesak segera dilakukan pertukaran tawanan.
Wanita itu juga menggambarkan dirinya berada "di dalam rumah ketika ada penembakan di mana-mana,".
Hal ini senada dengan pengakuan para sandera lain yang dibebaskan, yang mengatakan bahwa mereka dipindahkan oleh para penculiknya.
Warga negara ganda Israel-Rusia Ron Krivoli dilaporkan memberi tahu bibinya bahwa dia melarikan diri dari sebuah gedung yang dihancurkan oleh pemboman yang dilakukan oleh militer Israel.
Krivoli menghabiskan empat hari bersembunyi dan mencoba mencapai perbatasan sebelum dia ditangkap oleh warga Palestina yang “mengembalikannya ke tangan teroris,” kata bibi Yelena Magid kepada radio Israel.
Pekan lalu, Krivoli dibebaskan oleh Hamas sebagai isyarat niat baik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, yang pemerintahannya merupakan satu-satunya kekuatan besar di dunia yang mendukung Hamas dalam konflik yang sedang berlangsung.
Israel mulai menyerang Gaza setelah Hamas melancarkan serangkaian serangan mendadak pada 7 Oktober.
Israel mengatakan sekitar 140 sandera masih disandera Hamas.
Pada hari Selasa, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban jiwa warga Palestina telah mencapai 16.000, menurut Times of Israel.
Korban berjumlah 16.248 orang dilaporkan mencakup lebih dari 7.000 anak-anak dan hampir 5.000 laki-laki, dengan 7.000 jenazah lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan.
Berita ini sudah tayang di Tribunnews
| Diakui Mayoritas Negara di Dunia, Pemimpin Palestina akan Pidato Virtual di PBB, AS Menentang |
|
|---|
| Respon Donald Trump Usai Penembakan Charlie Kirk hingga Tewas di Kampus Utah |
|
|---|
| Kisah Menyentuh 5 Orang Koma Terlama di Dunia dan Penyebabnya, Ada 40 Tahun Lebih |
|
|---|
| Amerika Ikut Campur Lumpuhkan Fordow, Natanz, dan Isfahan, Perang Israel vs Iran Berpotensi Membesar |
|
|---|
| Rencana Evakuasi WNI di Israel Lewat Jalur Darat Amman Yordania, Ada 192 Orang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.