Berita Banjar

Akun PTAM Intan Banjar dan Disnaker Diretas, Tampilkan Postingan Give Away Handphone

Saat ini dua akun instagram PTAM Intan Banjar dan Disnaker Kabupaten Banjar diretas. Keduanya masih menampilkan postingan give away handphone

Editor: Irfani Rahman
Humas PTAM Intan Banjar untuk Banjarmasinpost.co.id
Akun Instagram PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar diretas. Dalam postingan IG @ptamintanbanjar, terpampang give away smartphone. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Dua akun instagram milik instansi pelat merah yakni PTAM Intan Banjar dan Disnaker Kabupaten Banjar diretas. Keduanya masih menampilkan postingan give away handphone, Minggu (17/12).

Di PTAM Intan Banjar ada dua unggahan. Selain gambar tiga ponsel ada tulisan, “ Hai sobat PT Air Minum Intan Banjar, khusus di Bulan Desember Anniversary @ptamintanbanjar mau mengadakan give away. Tebus murah 3 unit new iphone 14 Promax 256GB garansi resmi ibox. Siapa cepat dia dapat.

Klaim Rp 8.899.000 saja. Unggahan ini mendapat 204 like. Sementara unggan satunya 194 like
Sedangkan di Disnaker Banjar ada unggahan gambar dengan tulisan yang sama. Pemberi like-nya ada 52.

Tentu saja konten yang tidak biasa itu langsung mengejutkan pengikut dua akun resmi tersebut. Diyakini akun tersebut kena hack.

Baca juga: Selalu Waspada

Staf Brigade Informasi Disnaker Banjar, Bowo, Kamis (14/12), mengatakan pihaknya berupaya memulihkan kondisi akun.

"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasin (Diskominfo), " jelas Bowo.

Diterangkan Bowo, sejauh ini belum ada laporan pihak yang dirugikan.

"Sebab akun Instagram kami hanya sebagai media sharing lowongan kerja. Belum ada laporan mengenai kerugian baik dari perusahan atau perorangan, " kata dia.

Kabag SDM PTAM Intan Banjar Ermina juga membenarkan peretasan tersebut. Kata dia, saat ini akun berusaha dipulihkan.

“Iya, ini lagi diproses tim IT,” balasnya melalui pesan singkat, Sabtu (9/12) sore.

Kepala Diskominfo Kalsel HM Muslim, Jumat (15/12), menyatakan peretasan harus ditangani secara khusus agar akun terverifikasi milik pemerintah aman.

Sepanjang 2023 ini, jelas Muslim, ada insiden siber sebanyak 124 kali. Sedangkan kejadian anomali dan malware sebanyak 428.767

Diterangkan Muslim, anomali siber adalah serangan siber tapi belum menembus dan belum ada dampak terhadap sistem elektronik dan dapat dicegah

Menurut Muslim, ada beberapa tips agar akun milik pemerintah biar aman dari peretasan.  Pertama gunakan password dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka dan simbol, dengan panjang 8 karakter atau lebih, jangan lupa lakukan update password secara berkala.

Kedua, aktifkan fitur Multifactor authentication pada akun-akun media sosial.  Selain itu, aktifkan fitur synchronization khususnya perangkat handphone.  

"Manfaatkan penyimpanan cloud yang terintegrasi ke semua perangkat pribadi sebagai media backup, " jelasnya.
Kemudian, hindari mengklik tautan baik link atau file tidak jelas atau mencurigakan.

"Jangan lupa cek kredibilitas  website yang melakukan permintaan upload data pribadi, " saran Muslim.

Plt Panit Cyber Ditreskrimsus Polda Kalsel AKP Kamaruddin menerangkan akun yang diretas pelaku kejahatan utamanya disebabkan oleh pemegang akun sendiri. Pemegang atau pemilik akun mendapatkan link phising dari pelaku dengan modus menawarkan akunnya bisa centang biru.

Apabila si pemegang atau pemilik akun terpancing bahkan tertarik dengan bujuk rayu pelaku, maka kemudian akan menanyakan bagaimana caranya hingga kemudian dikirimi semacam link oleh pelaku.
Dalam link ini, akan diminta mengisi berbagai data termasuk juga password akun dan lain sebagainya.

"Apabila mengikuti yang dimintanya bahkan sampai password, otomatis membocorkan data akun dan juga password akunnya juga. Dan kemudian akunnya direbut oleh pelaku," ujar  AKP Kamaruddin.

Setelah akun berhasil direbut oleh pelaku ini pun kemudian lanjutnya dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan upaya penipuan.

"Lalu oleh pelaku melakukan upaya penipuan, misalnya dengan membuat give away maupun jual produk dengan harga murah. Sehingga followers dari akun yang diretas tersebut memang si pemilik akun yang memposting. Padahal akunnya sudah diambilalih oleh orang lain," katanya.

Bertujuan melakukan penipuan, tak heran lanjut AKP Kamaruddin jika pelaku peretas akun media sosial ini menyasar akun yang memiliki banyak followers.

"Sasarannya yang banyak followersnya atau akun subur, banyak postingan atau tidak pasif. Termasuk juga orang yang punya wewenang maupun jabatan," jelasnya.

Dibeberkan juga oleh AKP Kamaruddin, bahwa di 2023 ini ada beberapa laporan yang masuk dan menjadi korban peretasan medsos ini.

"Ada sekitar tiga laporan yang kami terima," katanya.
Dijelaskan juga pengungkapan perkara peretasan akun media sosial seperti ini terbilang cukup sulit.

"Karena tidak meninggalkan jejak, sehingga sulit melacak identitas pelakunya. Apalagi servernya misalnya instagram itu di Amerika," ungkapnya.

Untuk itulah, AKP Kamaruddin pun mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengelola akun media sosialnya.

"Jangan mudah dipercaya kalau ada link phising, atau ada yang menawarkan bisa membuat akun menjadi verified. Lakukan perubahan password secara berkala, dan juga jangan lupa logout apabila melakukan aktivasi di perangkat orang lain," pungkasnya.(ran/mel/lis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved