Serambi Ummah
Wawancara dengan Ustadz Fahmi Ansyari: Izin Guru untuk Dapatkan Rida
Aktif berdakwah pada tiga lokasi melalui Majelis Taklim Nurul Anwar, ustadz Fahmi Ansyari telah mengisi pengajian selama tiga tahun di Tabalong
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Aktif berdakwah pada tiga lokasi melalui Majelis Taklim Nurul Anwar, ustadz Fahmi Ansyari telah mengisi pengajian selama tiga tahun belakangan di Kabupaten Tabalong.
Lebih jauh dengan lelaki kelahiran Tanjung, 7 Februari 1984 ini, berikut petikan wawancaranya dengan Serambi UmmaH.
Sejak kapan ustadz aktif berdakwah melalui Majelis Taklim Nurul Anwar?
Saya memulai majelis sejak tiga tahun belakangan, di tahun 2020. Alhamdulillah rutin berjalan sampai saat ini.
Apa motivasi ustadz mendirikan majelis ilmu di Tabalong?
Awalnya ini adalah permintaan dari orangtua saya, dorongan dari mereka yang berwasiat sebelum meninggal agar saya membangun majelis taklim. Selain itu, untuk menyampaikan ilmu yang dituntut selama ini.
Setelah ada permintaan dari orangtua, alhamdulillah dalam sebulan waktu berjalan, ada orang yang datang mewakafkan tanah untuk dibangun majelis.
Saat ada yang menghadiahkan itu, saya tidak sertamerta mendirikan majelis. Tapi saya mendatangi guru saya untuk meminta izin. Karena bagi saya, guru lah yang mengetahui kemumpunian muridnya. Ketika mendapatkan izin, maka kita mendapatkan rida.
Apa saja yang ustadz sampaikan kepada jemaah?
Sesuai arahan guru saya di Martapura, terutama (alm) Abah Guru Sekumpul, tiap majelis ada tiga pembelajaran, pertama ilmu tauhid penguatan akidah, fikih dan tasawuf akhlaqi.
Apakah ada firman Allah SWT yang jadi panutan ustadz menjalankan majelis taklim?
Al-Qur’an Surah Al Mujadallah ayat 11, yang artinya: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.
Hidup itu ingin berkhidmat dalam ilmu agama untuk Allah dan Rasulullah, lalu setelah menuntut, saatnya kita menyebarluaskan kepada masyarakat.
Selain secara langsung, apa ada cara lain ustadz dalam berdakwah?
Saya kadang juga berdakwah melalui media sosial. Bahkan ketika di majelis, ada murid yang bertugas mendokumentasikan dakwah saya, baik siaran langsung maupun offline.
| Aturan Mahar Pernikahan dalam Islam, KUA Kalumpang: Penghormatan bagi Wanita |
|
|---|
| Mahar Pernikahan Sesuai Kesepakatan, Bukan Syarat Sah Akad Nikah |
|
|---|
| Adab Makan Sesuai Syariat Islam, MUI Balangan: Jadikan Makanan Pembawa Berkah dan Tidak Mubazir |
|
|---|
| Tokoh Agama Berperan Jaga Keharmonisan, Tanamkan Nilai-nilai Segar Membangun |
|
|---|
| Kiprah Ustadz Muhammad Syafiq SHI MH di Bidang Dakwah, Sebar Ilmu hingga ke Pegunungan Meratus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.