Prakiraan Cuaca

Info Cuaca Ekstrem Besok 17 Januari 2024, Kalsel Diguyur Hujan, Wapada Angin Kencang Aceh dan Jateng

Prakiraan Cuaca di Kalimantan Selatan, hari ini Rabu (17/1/2024) hujan ringan hingga hujan petir dan angin kencang.

Editor: Mariana
Banjarmasinpost.co.id/Mariana
Ilustrasi. Hujan di kawasan Jalan AS Musyaffa, Banjarmasin Tengah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut Prakiraan Cuaca di Kalimantan Selatan, besok Rabu (17/1/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem.

Kalsel diprediksi akan mengalami hujan ringan hingga hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, di beberapa kabupaten/kota pada siang dan dini hari.

Berikut selengkapnya Prakiraan Cuaca di kabupaten/kota di Kalsel:

Banjarmasin

Pagi: Berawan

Siang: Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

Malam: Berawan

Dini Hari: hujan ringan

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024, Ustadz Abdul Somad Imbau Umat Muslim Tunaikan Setiap Bulan

Baca juga: Puncak Ketinggian Air Muara Mencapai 2,4 Meter, BPBD Banjarmasin: Masih Belum Tinggi

Banjarbaru

Pagi: Berawan

Siang: Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

Malam: Berawan

Dini Hari: hujan ringan

Tanahlaut

Pagi: Berawan

Siang: Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

Malam: Berawan

Dini Hari: Berawan

Banjar

Pagi: Berawan

Siang: Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

Malam: Berawan

Dini Hari: hujan ringan

Kotabaru

Pagi: Berawan

Siang: Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

Malam: Berawan

Dini Hari: Berawan

Baritokuala

Pagi: Berawan

Siang: Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

Malam: Berawan

Dini Hari: hujan ringan

Tabalong

Pagi: Berawan

Siang: Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

Malam: Berawan

Dini Hari: Hujan lebat

Untuk informasi prakiraan cuaca di kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan bisa klik DISINI.

Prakiraan cuaca di Kalsel tersebut berlaku sampai dengan Kamis (18/1/2024) pukul 08.00 Wita.

BMKG mengingatkan agar waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang hari, di wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Tanahlaut, Banjar, Kotabaru, Batola, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, Tanahbumbu dan sekitarnya.

Dikutip dari laman resmi BMKG via Tribunnews.com, ada potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur dan 34 wilayah lainnya di Indonesia.

Di DKI Jakarta dan NTB akan terjadi cuaca ekstrem hujan, kilat, dan angin kencang.

Cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, disertai angin kencang berpotensi terjadi di 32 wilayah.

Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. DKI Jakarta
  2. Nusa Tenggara Barat

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Riau
  5. Kep. Riau
  6. Bengkulu
  7. Jambi
  8. Sumatera Selatan
  9. Kep. Bangka Belitung
  10. Lampung
  11. Banten
  12. Jawa Barat
  13. Jawa Tengah
  14. DI Yogyakarta
  15. Jawa Timur
  16. Bali
  17. Nusa Tenggara Timur
  18. Kalimantan Barat
  19. Kalimantan Tengah
  20. Kalimantan Utara
  21. Kalimantan Timur
  22. Kalimantan Selatan
  23. Sulawesi Utara
  24. Gorontalo
  25. Sulawesi Tengah
  26. Sulawesi Barat
  27. Sulawesi Selatan
  28. Sulawesi Tenggara
  29. Maluku Utara
  30. Maluku
  31. Papua Barat
  32. Papua

Pemicu Cuaca Ekstrem

Siklon Tropis ANGGREK terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 40 knot dan tekanan 995 hPa.

Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra Hindia barat daya Lampung, di sekitar bibit siklon tropis.

Diperkirakan intensitas Siklon Tropis ANGGREK meningkat dalam 24 jam kedepan dan bergerak ke arah Tenggara.

Bibit Sikon Tropis 99s terpantau berada di daratan Australia bagian utara.

Kecepatan angin maksimum sistem ini berada pada kisaran 15-20 knot dengan tekanan berada pada kisaran 997 hPa yang membentuk daerah konvergensi dari Samudra Hindia selatan Pulau Timor hingga Laut Timor.

Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Maluku bagian Tenggara, Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua bagian selatan.

Sirkulasi siklonik terpantau di Perairan Utara Kalimantan Barat.

Baca juga: Penampakan Buaya Berenang di Perairan Tanjung Batu Balikpapan, Berukuran Sebesar Perahu

Sirkulasi siklonik ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Laut Cina Selatan utara Sabah hingga Laut Natuna.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada dari Laut Natuna hingga Selat Karimata.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/ pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved