Bulan Rajab 2024

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab 2024, ini Hukum Mengerjakan di Luar Tanggal yang Ditentukan

Jadwal puasa Ayyamul Bidh Bulan Rajab 1445 Hijriyah bertepatan di akhir Januari 2024, simak hukum mengerjakan di luar tanggal yang ditentukan

Penulis: Mariana | Editor: Rahmadhani
Al-Bahjah TV
Buya Yahya menjelaskan tentang Puasa Ayyamul Bidh 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Jadwal puasa Ayyamul Bidh Bulan Rajab 1445 Hijriyah bertepatan di akhir Januari 2024 selengkapnya bisa disimak di artikel ini.

Selain itu, juga simak niat dan panduan mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh Bulan Rajab 1445 Hijriyah.

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan, tepatnya setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1445 Hijriyah

Kini berada di Bulan Rajab 1445 Hijriyah, bulan keempat sistem penanggalan Islam.

Diketahui 1 Rajab 1445 Hijriyah bertepatan pada Sabtu (13/1/2024) maka jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab 2024 adalah sebagai berikut:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari kesatu pada 13 Rajab 1445 H = Kamis, 25 Januari 2024

2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua pada 14 Rajab 1445 H = Jumat, 26 Januari 2024

3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga pada 15 Rajab 1445 H = Sabtu, 27 Januari 2024

Sama halnya dengan puasa wajib, tata cara Puasa Ayyamul Bidh dimulai dengan sahur dan diakhiri berbuka puasa. Namun sebelumnya juga diwajibkan berniat.

Lantas bagaimana hukumnya mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh tidak di jadwal yang sudah ditentukan?

Buya Yahya menerangkan hukum Puasa Ayyamul Bidh di luar tanggal 13, 14, dan 15 adalah boleh dilakukan namun dengan syarat tertentu.

Ia menegaskan, semua amal baik yang sudah istiqomah ditunaikan oleh seseorang maka hendaknya harus senantiasa tetap diamalkan.

Baca juga: Ada Potensi Beda dengan NU, Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1445 H Bertepatan 11 Maret 2024

Baca juga: Pahala Dilipatgandakan, Ustad Khalid Basalamah Urai Amalan yang Baik Dikerjakan di Bulan Rajab 2024

Hal ini berlaku pada kebiasaan atau rutinitas seseorang yang menunaikan Puasa Ayyamul Bidh.

"Sebab yang namanya istiqomah itu mahal, disitulah ada keberkahan," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Syaratnya adalah terpaksa ditinggalkan karena udzur syar'i atau hal yang tidak bisa ditolak, maka Puasa Ayyamul Bidh dapat diganti di hari lain.

"Anda yang biasa berpuasa putih Ayyamul Bidh di tanggal 13, 14, 15 namun saat itu Anda haid, ganti di hari lainnya agar keistiqomahannya tetap terjaga dan hawa nafsu untuk meninggalkan istiqomah bisa terpangkas, jadi boleh," tegas Buya.

Buya Yahya menambahkan, pahala Puasa Ayyamul Bidh tetap sama meski dikerjakan di hari yang lain di luar pertengahan bulan.

Baca juga: Janji Anies Bikin Stadion Internasional hingga Kereta Api di Banjarmasin, Begini Pandangan Pengamat

Buya Yahya menjabarkan misalnya mengerjakan qadha puasa Ramadhan bertepatan di pertengahan bulan Syawal, maka akan mendapat tiga pahala sekaligus.

Pahala tersebut adalah qadha puasa wajib lunas satu hari, dan mendapatkan pahala puasa Ayyamul Bidh dan puasa Syawal.

Tak jauh berbeda dikatakannya dengan puasa sunnah lainnya, tata cara yang dilakukan untuk Puasa Ayyamul Bidh tergolong sama.

Tata Cara Melakukan Puasa Ayyamul Bidh

Tata cara Puasa Ayyamul Bidh sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:

1. Melafalkan niat

Puasa Ayyamul Bidh didasari dengan niat terlebih dahulu.

2. Makan sahur

Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.

Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.

3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa

Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.

4. Berbuka puasa

Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Lafal latin: NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Doa Buka Puasa 1

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'

Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."

Doa Buka Puasa 2

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved