Berita Banjarmasin

Lagi, Pasien DBD di RS Sultan Suriansyah Bertambah, Tercatat Ada Delapan Kasus 

Saatini kasus Deman Berdarah Denguedi Banjarmasin mengalami kenaikan lagi, ini kata Direktur Rumah Sakit Sultan Suriansyah, dr Muhammad Syaukani

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi
RS Sultan Suriansyah Banjarmasin 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) naik lagi di Banjarmasin per Rabu (24/1/2024). 

Jika sebelumnya angkanya hanya tujuh kasus saja. Sedangkan per hari ini tercatat 8 kasus yang ditangani oleh Rumah Sakit Sultan Suriansyah

Direktur Rumah Sakit Sultan Suriansyah, dr Muhammad Syaukani saat ditemui di ruang kerjanya menyebutkan, dari delapan orang yang di rawat di rumah sakit. Enam diantaranya merupakan anak-anak. 

Sedangkan dua sisanya merupakan dewasa dengan rentang usia 20 hingga 22 tahun. 

Jumlah ini memang ada peningkatan dibanding dengan kasus DBD yang ditangani oleh rumah sakit pada Desember 2023 lalu yang hanya tiga kasus. 

"Kalau anak-anak maka ditangani oleh spesialis dokter anak. Sedangkan jika dewasa ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam. 

Ia menyebut, DBD ini memang rutin terjadi saban tahun. Dimana meningkat saat musim penghujan. 

Sementara itu, di rumah sakit untuk rawat inap tersedia 159 bed untuk seluruh penyakit yang bisa ditangani oleh RS Sultan Suriansyah. 

"Jadi memang 159 itu terbagi dari ICU, bedah, syaraf, hingga kelas 1, 2, dan 3," bebernya.

Baca juga: Waspada Kasus TBC di Banjarmasin Alami Peningkatan, RS Sultan Suriansyah Rawat 23 Pasien

Baca juga: Guru SD di NTT Ini Diduga Aniaya Istri hingga Tewas, Berawal Korban Minta Slip Gaji

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banajrmasin, penambahan kasus ini berdasarkan peningkatan intensitas hujan. 

Berkaca dua tahun terakhir, kasus DBD di Banjarmasin mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2022 tercatat ada 64 kasus DBD. Pada di tahun 2023 meningkat menjadi 88 kasus.

Di tahun 2022, tercatat ada 4 orang meninggal. Yakni di Pelambuan, Benua Anyar, Sungai Jingah dan Pemurus Baru.

Sedangkan di tahun 2023, tercatat ada 3 orang meninggal dunia. Yakni di Pelambuan, Sungai Jingah dan 9 November.

Tabiun menyebut faktor meninggal dunia yakni karena dehidrasi. "DBD sebenarnya bisa disembuhkan dengan cairan. Mulai dari cairan infus dan minuman," katanya. 

Ia menjelaskan, masa kritis itu terjadi dalam hari, yang diawali dengan demam. Dan terus meningkat. Berbeda dengan tifus. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved