Berita Banjarmasin

Atap dan Plafon Terminal Km 6 Banjarmasin Jebol, Air Sampai Menggenang di Lantai

Terminal Tipe B Kilometer 6 Banjarmasin makin sepi penumpang. Hanya ada beberapa AKDP di terminal yang dikelola Dishub Kalsel tersebut.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
Atap plafon Terminal Tipe B Kilometer 6 Banjarmasin jebol. 

BANJARMASINPOST.CO,ID, BANJARMASIN - Terminal Tipe B Kilometer 6 Banjarmasin makin sepi arus penumpang. Dari pemantauan Rabu (24/1), hanya ada beberapa angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) di terminal yang dikelola Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan tersebut.

“Ini sudah hampir seharian tidak ada satu penumpang pun,” kata sopir angkutan Colt L300 jurusan Banjarmasin-Rantau, Suni.

Agar bisa bertahan di tengah persaingan dengan travel, ia pun menerima titipan barang. Barang itu seperti baju dan sparepart mobil. “Tidak bisa lagi menunggu penumpang. Mati pelan-pelan. Jadi kalau ada titipan barang dan dihitung sudah cukup biaya bahan bakar minyak saya berangkat,” katanya.

Saking sepinya penumpang, ia hanya beroperasi dua kali dalam sepekan. Untuk satu kali pulang pergi ia membutuhkan 30 liter pertalite atau setara Rp 300 ribu.

Baca juga: Pipa Pertamina di Desa Namun Jalan Trans Kalsel—Kaltim Bocor, Kades: Minyak Mentah Mengalir di Jalan

Baca juga: Kalsel Masih Diguyur Hujan Disertai Petir, Ini Prakiraan Cuaca Hari Kamis Termasuk Jateng, Jatim dll

Ia menjelaskan, angkutan ini populer pada tahun 1990-an dan mulai berkurang ketika memasuki 2005.

Masalah lainnya adalah dinas perhubungan tidak lagi mengeluarkan izin trayek baru. “Petugas berdalih angkutan kami sudah tidak layak pakai,” jelasnya.

Ia pun berharap ada solusi dari pemerintah. “Kalau memang tak layak pakai lagi, harusnya ada solusi. Misal pemerintah menyediakan angkutan bersubsidi dan kami bisa membelinya dengan cara mencicil,” katanya.

Kepala UPTD Terminal Tipe B Kilometer 6 Banjarmasin M Ihwanul Muslimin mengakui angkutan yang masih beroperasi di terminal ini tidak banyak lagi. “Angkutan yang sudah tidak beroperasi lagi yakni jurusan Banjarmasin-Martapura. Colt L300 warna oranye sudah tidak beroperasi lagi,” jelasnya.

L300 yang masih tersisa di terminal yakni tujuan Rantau Margasari satu unit. Kandangan dua unit, jurusan Amuntai satu unit.

Baca juga: Bawaslu Batola Petakan TPS Rawan Pemilu 2024

Sedangkan jurusan Banjarmasin-Tanjung dilayani armada Hiace. Tujuan Batulicin dan Kotabaru, ada bus Damri.

Saat ini paling banyak adalah angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) yakni jurusan Palangkaraya, Palangkanbun, dan daerah lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Sisanya ngetem di luar. Memang sudah sangat sedikit sekali. Tapi kalau ditotal dengan semua jurusan masih ada 100 penumpang sehari,” jelasnya.

Sementara itu kondisi terminal mulai mengalami kerusakan. Sejumlah atap dan plafon jebol.

Bahkan, tak jarang ketika hujan mengguyur, air mengenang di lantai.

Ihwanul mengatakan pihaknya akan mengganti atap pada Maret nanti. Ini sudah direncanakan jauh sebelum dirinya ditugaskan di Terminal Kilometer 6. “Tahun ini akan ganti atap dengan anggaran Rp 190 juta,” ujarnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved