Berita Balangan

Setiap Tahun di Balangan Terjadi Penyempitan Lahan Pertanian, 2022 Silam Berkurang Hingga 770 Hektar

Setiap tahun di Kabupaten Balangan biasanya memang mengalami penyempitan lahan.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati),
Lahan pertanian di Kelurahan Paringin Kota Kabupaten Balangan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Setiap tahun di Kabupaten Balangan biasanya memang mengalami penyempitan lahan.

Seperti pada 2022 ada pengurangan lahan pertanian sekitar 770 hektar.

"Pemicunya, di Kecamatan Juai terdapat pembukaan pemukiman, namun untuk 2023 tidak banyak pengalihan fungsi lahan," kata Rizki Kepala Bidang tanaman pangan dan holtikultura Balangan.

Untuk perluasan lahan pertanian di Kabupaten Balangan sulit dilakukan, melihat dengan kondisi lahan yang terus digunakan untuk perluasan pemukiman dan alih fungsi lahan lainnnya.

Baca juga: Polres Tarakan Kaltara Putuskan Pelaku Prank Pembuang Bayi Wajib Lapor, Sang Pacar Juga Diperiksa

Baca juga: Puluhan Anggota Polresta Palangkaraya Dihukum Push Up 25 Kali, Kepergok tak Disiplin dan Tertib

Meski demikian target produksi dapat dilakukan peningkatan melalui program program yang dijalankan oleh Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Balangan.

Dengan mengganti bibit padi menggunaka IP200 sehingga mampu memangkas waktu tanam agar lebih singkat. Pada 2024 target tanam di Kabupaten Balangan adalah 15.872 hektar dengan target produksi 50.000 ton.

Luasan lahan real di Balangan adalah 8.700,76 hektar sehingga untuk memenuhi target luasan tanam dan jumlah produksi perlu dilakukan tanam dua kali dalam satu tahun.

Rizki Kepala Bidang tanaman pangan dan holtikultura mengatakan untuk menjaga agar lahan pertanian tidak terus mengalami penyempitan, secara nasional menjalankan program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Saat ini sudah masuk draf penyusunan Peraturan Daerah (Perda) untuk LP2B di balangan dengan luasan 4150 hektar. Dengan ditetapkannya perda ini maka lahan yang sudah masuk dalam LP2B tidak bisa serta merta dialihfungsikan.

"Hanya bisa dialihfungsikan jika ada izin atau dicarikan lahan baru sebagai pengganti atau tukar guling, lahan yang sudah masuk dalam LP2B dilindungi undang undang," ungkapnya.

Setiap tahun biasanya memang mengalami penyempitan, seperti pada 2022 ada pengurangan lahan pertanian sekitar 770 hektar karena di Kecamatan Juai terdapat pembukaan pemukiman, namun untuk 2023 tidak banyak pengalihan fungsi lahan.

Baca juga: Kabel Wifi di Kota Palangkaraya Konslet dan Terbakar hingga Nyaris Sambar Rumah Warga

Target luasan tanam dan juga hasil produksi yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi disesuaikan dengan potensi pertanian daerah. Untuk 2023 lalu Kabupaten Balangan berhasil memenuhi target dan diharapkan pada tahun 2024 ini juga bisa memenuhi target.

Terpisah, Azizul Hakim dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Lampihong mengatakan saat ini petani di Keamatan Lampihong masih melakukan proses tanam. DIperkirakan awal maret seluruhnya sudah selesai melakukan tanam.

Target tanam di Lampihong sendiir sekitar 2700 hektar dan saat ini sudah tertanam 1800 hektar. "Saat awal musim penghijan lalu memang ada lahan pertanian yang terendam banjir, namun tidak sampai 10 hari sudah surut sehingga tidak sampai gagal tanam," ungkapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati),

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved