Thibbun Nabawi

Dampak Begadang Bikin Kolesterol Tinggi, Ustadz Abdurrahman Dani Sarankan Tidur di Waktu Berikut

Ustadz Abdurrahman Dani memaparkan kolesterol, kenaikan gula darah, dan asam urat menurut bisa dicegah dengan cara menghindari kebiasaan begadang.

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mariana
(Unsplash/Billie SOXE3KjDEft)
Ilustrasi. Tanda kolesterol tinggi bisa muncul di kaki, bisa berupa perubahan warna kaki, kram, juga kebas. 

Ada banyak hal yang menjadi penyebab kolesterol tinggi, diantaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat hingga makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Dokter Evi Novitasari menyebutkan bagi penderita kolesterol terdapat beberapa makanan yang harus dihindari.

"Makanan yang mengandung lemak seperti gorengan dan minyak, kulit sapi, kulit ayam, jeroan seperti tamusu, ampela, jantung itu sebaiknya hindari karena memiliki kolesterol jahat yang tinggi," ujar Dokter Evi Novitasari, Rabu (11/1/2023).

Makanan tersebut memang tidak bisa dipungkiri menjadi favorit berbagai kalangan mulai dari remaja hingga orang tua.

Sementara itu bagi anak-anak, Dokter Evi menyarankan untuk tidak sering memakan fast food atau junk food karena kolesterol tidak hanya diderita oleh lansia saja tetapi juga anak-anak hingga usia produktif.

"Makanan kemasan seperti kornet, sosis, kentang goreng, burger dan berbagai fast food itu kan nggak ada gizinya dan kurang serat," ujarnya.

Oleh karena itu, Dokter Evi menyarankan untuk mengganti makanan dengan makanan yang rendah lemak.

"Makanan bisa diganti dengan makanan yang diolah dengan cara dikukus dan direbus. Lemak jenuhnya ada santan, dan untuk protein bisa ganti tahu dan tempe," ujarnya.

Siapa sangka ternyata tahu dan tempe justru lebih aman dibandingkan telur, karena telur mengandung 164mg kolesterol sedangkan bagian kuningnya berjumlah 242mg.

Untuk mencegah kolesterol yang telat ditangani, Dokter Evi mengatakan bahwa masyarakat bisa mulai rajin untuk melakukan screening kolesterol sedini mungkin.

"Screening bisa dilakukan di usia 9-11 tahun dan dilakukan ulang pada 5 tahun berikutnya. Kalau untuk laki-laki dilakukan pemeriksaan pada usia 45 tahun dan perempuan 55 tahun.

Sedangkan untuk lansia 65 tahun dilakukan pemeriksaan rutin per tahun sekali atau dua kali," ujarnya.

Baca juga: Konsep Panas Dingin untuk Atasi Sakit Maag Dipaparkan Ustadz Abdurrahman Dani, Ala Thibbun Nabawi

Selain itu Dokter Evi juga mengingatkan untuk anak-anak yang kelebihan berat badan sebaiknya untuk memeriksakan kolesterol.

Apalagi jika anaknya jarang bergerak dan tidak suka olahraga, dibandingkan muncul efek yang berbahaya di masa depan seperti serangan jantung hingga stroke.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved