Selebrita
Pesona Happy Asmara Saat Tampil Berhijab, Dimulai Pasca Umrah
Pesona Happy Asmara kala berhijab banjir pujian dari fans. Perubahan penampilan dimulai pasca umrah.
Karena terlalu kelelahan, ia tidur sejenak di vila transit.
Ia terbangun pukul 10.00 WIB untuk makan, kemudian tidur lagi hingga pukul 18.00 WIB.
Sampai akhirnya waktu manggung pun tiba.
Setibanya di lokasi konser 'Ngedem Ati vol. 2', Happy mulai merasa ada yang aneh.
Dia merasa kurang nyaman dan seperti orang linglung.
"Sampailah disana rasanya amat kurang nyaman dan makin bingung. Kayak sadar tapi ga sadar tau ga sih rasanya gais? Tapi MASIH SADAR YAAA DISINI."
"Lagu pertama kedua ketiga kalo ga salah masih 80 persen kesadarannya meski udah ngrasa linglung mau liat apa mau gimana bingung aja dan ga ada alasannya," katanya.
Happy mengaku, saat itu dirinya masih bisa menyapa penonton dan fasih menyampaikan gimmick.
Hingga insiden listrik padam yang juga membuat lampu panggung itu turut padam, ternyata membuat kesadarannya semakin redup.
Di situlah Happy benar-benar kehilangan kendali atas tubuhnya.
Ia merasa mulai kehilangan kendali atas tubuhnya saat menyanyikan lagu 'Dumes'.
Kondisi itu terus dia alami hingga turun panggung.
Dia bahkan sempat membentak salah satu pengawalnya agar tidak menyentuh dirinya.
Tapi di tengah kondisi demikian, sebelum masuk ke dalam mobil lalu kembali ke vila, Happy sempat menoleh ke arah fans dan melemparkan senyum.
"Aku masih bisa kendalikan buat senyum ke semua orang yg udah berjejer di deket mobil meski terus berlawanan "cie elah setengah kesurupan masi bisa senyum haha."
"Terus tetep dipaksa buat masuk mobil akhirnya Masuklah aku ke mobil dan saat itu juga aku perang sm pikiran aku sendiri buat mengendalikan badan aku sendiri. Tapi badanku malah makin sakit," ujarnya.
Happy menceritakan bagaimana dirinya sempat memukul-mukul kepalanya sendiri saat tiba di vila.
Saat itu dia merasakan beban yang cukup berat pada kepala juga pundak hingga leher atasnya.
Dia sampai menekan-nekan wajahnya untuk meringankan rasa sakit yang dia rasakan hingga timnya mendatangkan seorang yang bisa memulihkan kondisinya.
"Dan tiba tiba fyuwh. Ada spesial person disana yang malah buat badan aku sakit banget. Ken gatau di bacain apa tapi real ngebuat KAKU BANGET BERASA KAYAK LAGI DI CABUT BULU KETEK GITU LOH."
"Pedihnya seluruh badan. Aku sadar juga kalo lagi di tanyain. Tapi aku ngomong kayak ga ada suaranya. Jadi bapak bilang gini klo ga salah "LE METUO LE, GANTENG NGONO. KENAL AKU RA? Aku jawab, tapi lagi" ga ngerti itu keluar mulut atau enggak."
"Krn gabisa ngendaliin diri sendiri. Akhirnyaaaaaaaaaaa setelah dirukiyah apa gimana tadi aku sudah sedikit rilex dan bisa diajak bicara," katanya.
Aspek medis
Fenomena kesurupan selalu dikaitkan dengan hal gaib dan mistik.
Nyatanya, kesurupan ini juga punya penjelasannya dari sisi medis yaitu termasuk ke dalam dissociative trance disorder.
Dilansir dari ICD-11 for Mortality and Morbidity Statistic oleh WHO, kesurupan merupakan gangguan jiwa ditandai dengab perubahan nyata pada kondisi kesadaran individu.
Serta rasa identitas pribadi yang biasa dimiliki individu digantikan oleh identitas 'kepemilikan' eksternal.
"Gejala-gejala tersebut tidak muncul secara eksklusif pada gangguan disosiatif lain. Tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh gangguan mental, perilaku, atau perkembangan saraf lainnya," tulis laman tersebut dilansir Tribunnews, Minggu (1/10/2023).
Ciri khas dari dissociative trance disorder. adalah bahwa identitas pribadi individu digantikan oleh identitas 'memiliki' eksternal.
Dikaitkan dengan pengaruh roh, kekuatan, dewa atau entitas spiritual lainnya, yang tidak terjadi pada Trance Disorder.
Selain itu, dalam dissociative trance disorder, serangkaian perilaku yang lebih kompleks dapat ditunjukkan, yang dialami sebagai dikendalikan oleh agen yang merasuki.
Kebanyakan keadaan trance kerasukan berlangsung singkat dan sementara serta terkait dengan pengalaman budaya dan agama.
"Pengalaman-pengalaman ini tidak dianggap patologis dan diagnosis. Tidak boleh ditegakkan berdasarkan kejadiannya.
Keadaan trance kerasukan hanya boleh dianggap sebagai ciri-ciri gangguan mental," kata laman tersebut.
Perilaku atau gerakan ini sering kali bersifat stereotip dan mungkin mencerminkan pengaruh dari budaya.
Lebih lanjut, dijelaskan jika keadaan kesurupan inj dapat dipicu oleh stres emosional yang signifikan, kemarahan, atau frustrasi yang meningkat.
Bisa juga karena letidakharmonisan rumah tangga, trauma terkait perang, dan konflik antarpribadi terkait masalah agama atau budaya.
Keadaan trance dapat terjadi dalam kelompok (yaitu, beberapa kasus terjadi dalam jarak waktu dan/atau jarak yang dekat) dan mungkin berhubungan dengan sugestibilitas massal.
Baca juga: Beda Jauh dari Keseharian di Vlog Youtube, Ria Ricis Bungkam Ditanya Pemicu Gugat Cerai Teuku Ryan
Baca juga: Pemicu Isu Teuku Ryan Tak Pernah Sentuh Ria Ricis Sejak Kehadiran Moana, Fakta Pisah Ranjang Mencuat
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunlampung.co.id)
| Status Jadi Tersangka, Lisa Mariana Heran Belum Terima Hasil Tes DNA Kasus Ridwan Kamil |
|
|---|
| Ditawari Opsi Menikah di Penjara, Rencana Kamelia Buyar Usai Ammar Zoni Jadi Penghuni Nusakambangan |
|
|---|
| Bentuk Tubuh Hasil Oplas Tengku Dewi Dipamerkan, Nyinyiran Dibalas Sindiran Menohok |
|
|---|
| Sudah Tak Punya Rencana Menetap di Indonesia, Acha Septriasa Anggap Australia Sebagai Tempat Pulang |
|
|---|
| Sebelas Tahun Berlalu, Sara Wijayanto Akui Tak Sungguh-sungguh Ingin Miliki Anak Bareng Demian |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.