Selebrita

Cuitan Ria Ricis Singgung Trauma Punya Anak Disorot, Istri Teuku Ryan Kena Sentil Psikolog

Cuitan Ria Ricis singgung soal trauma punya anak disorot, Istri Teuku Ryan kena sentil psikolog.

|
Editor: Achmad Maudhody
Instagram riaricis1795
Cuitan Ria Ricis singgung soal trauma punya anak disorot, Istri Teuku Ryan kena sentil psikolog. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Cuitan Ria Ricis soal trauma soal miliki anak disorot, sang Youtuber kena sentil psikolog.

Nasib rumah tangganya bersama Teuku Ryan yang kini di ujung tanduk jelas berpengaruh pada kondisi Ria Ricis.

Bahkan sebelum resmi menggugat cerai sang suami, Ria Ricis tak sekali dua kali terekam membuat unggahan yang menggambarkan kondisi rumah tangganya.

Belakangan, ungkapan Ria Ricis soal trauma memiliki anak di Instagram jadi sorotan publik.

Unggahan itu sebenarnya sudah ada sejak 2021, berisi foto dirinya bersama Teuku Ryan dan belasan anak-anak.

Baca juga: Sosok Gigih Arsanofa yang Mau Nikahi Ria Ricis Jika Cerai Teuku Ryan: Dulu Bongkar Aib Indra Bekti

Baca juga: Ucapan Ivan Gunawan Kuak Tabir Lamaran Ayu Ting Ting, Eks Host Brownis: Selamat atas tunangannya Ayy

Isi captionnya yakni, "Bismillah latihan punya anak banyak."

Namun Ricis nampak mengubah isi caption dalam unggahannya dengan menambah ungkapan, "Eh ga jadi, trauma."

Hal ini lantas memicu reaksi dari seorang psikolog, Rose Mini.

Dikutip dari Intens Investigasi pada Selasa (6/2/2024), sikap Ria Ricis yang terlalu mengumbar masalahnya dengan Teuku Ryan disesalkan oleh Psikolog.

"Tapi intinya gini, kalau orang trauma terhadap anak, hati-hati kasihan anak ini," kata Rose Mini, dikutip Selasa (6/2/2024).

Menurutnya, ke depannya sang anak anak merasa sedih karena mengetahui kehdirannya membuat trauma.

"Kasihan anak ini satu titik bisa men-race kembali apa yang sudah ditulis oleh Ayah atau Bundanya itu akan dia ingat bahwa kehadiran dia membuat trauma," paparnya.

Dalam kesempatan itu Rose Mini juga menyoroti alasan mengapa seseorang mengalami trauma setelah memiliki anak.

"Pertanyaan saya benar trauma pa tidak? kalau trauma misalnya karena pada saat melahirkan mengalami kesulitan.

Atau pada saat melahirkan merasa nggak bisa ngerawat anak, ada baby blues dan sebagainya, mungkin bisa namanya trauma pada anak," sambungnya.

Sumber: Surya Online
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved