Pemilu 2024
Real Count Sementara KPU Tunjukkan PDIP Anjlok di Kalsel, Faktor ‘Jokowi Effect’
KPU masih melakukan hitung suara atau real count. Hingga Kamis (15/2/2024) siang, perolehan suara PDIP di Kalimantan Selatan anjlok
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum masih melakukan hitung suara atau real count.
Hingga Kamis (15/2/2024) siang, perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kalimantan Selatan anjlok.
Bahkan, PDIP Kalsel terancam kehilangan kursi atau perwakilan di Senayan.
Pada DPR RI wilayah Kalsel, PDIP sementara meraup 4.417 suara atau 7,47 persen. Sedangkan pada DPRD Kalsel, partai berlambang banteng moncong putih baru mengumpulkan 484 suara atau 7,13 persen.
Pengamat Politik dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Bachruddin Ali Akhmad menilai anjloknya suara PDIP tidak lepas dari pengaruh Joko Widodo atau Jokowi.
Baca juga: Viral Bocah di Madura Coblos Brutal Surat Suara di Luar TPS, Nyoblos Prabowo-Gibran
Baca juga: Prabowo Unggul 56 Persen di Update Real Count KPU, Simak Pula Hitung Suara di Kawal Pemilu 2024
“Keluarnya Jokowi membuat DPP PDIP kacau dan karena keputusan Jokowi itu mendadak serta menyisakan waktu yang sedikit untuk mereka konsolidasi. Ternyata di Jawa saja PDIP belum normal sehingga mengalami kekalahan,” katanya, Kamis (15/2/2024).
Menurut Bachruddin, ‘perang dingin’ antara DPP PDIP dengan Jokowi berdampak terhadap basis partai banteng di Kalsel.
“Kondisi PDIP di Kalsel pun terkena imbas, ada kebingungan di kalangan pengurus daerah apakah ikut PDIP atau Jokowi. Tampaknya birokrat di daerah bulat ikut Jokowi, sehingga kekuatan ini yang dulunya mendukung PDIP sekarang bermigran mendukung Jokowi,” tuturnya.
Meski demikian, Bachruddin memprediksi PDIP tetap akan mengamankan kursi pimpinan DPRD Provinsi Kalsel seperti pada periode 2019-2024.
“Kemungkinan PDIP masih dalam posisi pimpinan, tapi hanya sebagai wakil ketua,” ujarnya.
Di satu sisi, Bachruddin menyebut ‘Jokowi Effect’ tak berimbas ke Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Parpol berlambang bunga mawar itu kerap menggaungkan diri sebagai partainya Jokowi. Namun, PSI terancam masih tak lolos parlemen. Hasil quick count dari beberapa lembaga, perolehan PSI hanya mentok sekitar 2 persen lebih.
Adapun syarat parpol dapat melenggang ke Senayan apabila mereka berhasil melampaui ambang batas parlemen alias parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Baca juga: Prabowo-Gibran Menang, IKN Dipastikan Berlanjut, Zairullah : Tanahbumbu Akan Jadi Jabodetabek
Bachruddin menilai kondisi itu karena keterkenalan PSI di masyarakat masih minim. Meski ketuanya sekarang adalah anak presiden Jokowi yakni Kaesang Pangarep.
“Dalam masa baru sebentar, belum cukup dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Meskipun dikampanyekan sebagai partai dukungan Jokowi.
Meski demikian, Bachruddin mengatakan PSI masih harus bersabar hingga Pemilu 2029.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
Dinilai Langgar Kode Etik, DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras ke Tiga Komisioner Bawaslu Kalsel |
![]() |
---|
Gugatan Ditolak MK, Begini Respons Sekretaris DPD PDIP Kalsel |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan PDIP dan Demokrat Soal Pemilu di Kalsel, Sudian dan Khairul Tetap ke Senayan |
![]() |
---|
Pasca Putusan MK, Begini Strategi Divisi Teknis Penyelenggara KPU Batola Tatap Pilkada Serentak |
![]() |
---|
Ini Komposisi Anggota DPR RI 2024-2029 dari Kalsel Pascaputusan MK atas Gugatan PDIP dan Demokrat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.