Berita Tanahlaut
Terenyuh Lihat Warga Tidur di Gubuk Sempit, Kades Batilai Tanahlaut Langsung Lakukan Ini
Sebuah gubuk berdinding daun nipah berdiri di Desa Batilai. Digubuk itu, hidup Siti Aminah (37) dan Saifullah (51) tahun dan dua anaknya
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sinar matahari begitu terasa menyengat membakar kulit, Jumat (16/2/2024) siang. Namun hal itu tak dipedulikan oleh Hujaini.
Kepala Desa Batilai, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), ini terus menjelajahi jalan sempit berbatu di ujung wilayah kampungnya hingga mendekati kaki bukit/gunung.
Makin jauh, jalan itu kian menyempit dan hanya berupa jalan setapak. Sejauh sekitar dua kilometer dari permukiman desa, tak ada satu rumah pun terjumpai. Hanya semak belukar di kanan kiri jalan hingga mencapai satu area pertanian modern hidroponik yang masih tahap pengerjaan.
Tak jauh dari situ sekitar 100 meter, Hujaini tiba di sebuah rumah gubuk berukuran sekitar 4x3 meter. Atapnya seng, dindingnya daun nipah yang sebagian telah keropos dan bolong-bolong.
Baca juga: Demi Tuntaskan Penghitungan Suara, Petugas KPPS dan PPS di Tanahlaut Ini Rela Begadang Semalaman
Baca juga: Waspada Hujan Deras Masih Melanda Kalsel, Mulai Banjarbaru hingga Tanahlaut
"Kalau hujan atapnya bocor juga. Kalau malam dingin sekali karena dindingnya kan sebagian bolong," ucap Siti Aminah.
Di gubuk itu, perempuan berusia sekitar 37 tahun ini tinggal bersama suami, Saipullah (51) dan dua anak yaitu Rahmat (6,5) dan Naila Hasna (2,5).
Secara administratif, kediaman bersahaja pasangan suami istri (pasutri) warga miskin ekstrem itu berada di lingkungan RT 5 Dusun 2.
Syaifullah dan sang istri tampak kaget sekaligus terharu didatangi Kades bersama Sekdes Siti Azkia. Sedangkan Ketua RT 5 Dusun 2 Baijuri telah lebih dulu tiba di situ.
Tak ada barang berharga apa pun di gubuk kecil tersebut. Juga tak ada kamar. Ada kain yang dibentangkan sebagai penyekat antara ruang depan dan tempat tidur.
Saipullah mengaku sejak lima tahun lalu berada di situ. Lokasi gubuknya menempati lahan milik saudaranya. Beberapa puluh meter dari situ, ia membeli tanah beberapa borong yang masih dicicil atau belum lunas.
Sebelumnya, ia bermukim di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong. Namun Saipullah kelahiran Desa Ranggang, Kecamatan Takisung, yang berbatasan dengan Desa Batilai.
Kesehariannya ia bercocok tanam sayuran serta padi di lahan yang tak begitu luas. Bagaimana hasilnya? "Ya cukup makan sehari. Alhamdulillah sehari masih bisa dua kali makan," ucap Saipullah.
Tiap pagi, Saipullah atau sang istri mengantarkan anak sulungnya ke TK yang berjarak sekitar dua kilometer di pusat permukiman Batilai. Lumayan jauh, beruntung ia memiliki sepeda motor meski ringkih.
Baca juga: Sekda Tanahlaut Tertabrak Pengendara di Kawasan Boejasin, Sisa Median Jalan Jadi Pemicu
Hujaini yang baru menjabat kades sekitar 1,5 bulan kemudian menawarkan kepada Saipullah untuk pindah domisili. Pasalnya KTP yang bersangkutan masih tercatat sebagai warga Desa Ranggang.
"Kalau status domisilinya masuk desa kami, tentu kami bisa memasukkan nama Pak Saipullah sebagai penerima bantuan pemerintah," ucap Hujaini.
Saipullah pun langsung menyambut gembira tawaran Kades Batilai tersebut. Dirinya sangat senang apabila dibantu mengurus perpindahan domisili dari warga Desa Ranggang menjadi warga Desa Batilai. Apalagi sejak lima tahun lalu dirinya memang menetap di Batilai. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)
| Plafon Jebol, Rumah Tangga Pasutri Tanahlaut Ini Ikut Retak, Drama Sidang Tipiring di PN Pelaihari |
|
|---|
| Baznas Tanahlaut Sebut Potensi Zakat Capai Ratusan Miliar Setahun, Bakal Gali CSR Perusahaan |
|
|---|
| Kondisi Raunal Persetala Mulai Membaik, Pihak Keluarga Lega Penabrak Tangani Biaya Pengobatan |
|
|---|
| Radja Sukses Guncang Pelaihari, Ribuan Warga Tanahlaut Penuhi Stadion Pertasi Kencana |
|
|---|
| Ini Cara Dapur Makan Bergizi Gratis Polres Tanahlaut Kalsel Hindari Kejadian Ulat di Sayur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.